Aku dan Hujan
Bila aku kehilanganmu
daun-daunku akan runtuh
dahan-dahanku akan mengering
ranting-rantingku jatuh seluruh
pohonku semakin genting
akar-akarku mulai rapuh
bila aku kehilanganmu
hujan yang dingin
2024
Analisis Puisi:
Puisi "Aku dan Hujan" karya Darwanto adalah salah satu karya yang mengusung tema kesedihan dan kehilangan. Darwanto, seorang penyair yang dikenal dengan gaya penulisan yang dalam dan penuh makna, menyampaikan perasaan kehilangan yang mendalam melalui metafora alam yang kuat dalam puisi ini.
Tema dan Makna
Tema utama dari puisi ini adalah kehilangan dan dampaknya terhadap kehidupan seseorang. Darwanto menggambarkan kehilangan ini dengan sangat visual melalui metafora pohon yang sekarat. Pohon, sebagai simbol kehidupan dan pertumbuhan, mencerminkan keadaan penulis yang kehilangan semangat dan vitalitas setelah kehilangan seseorang yang penting dalam hidupnya.
Puisi ini juga menggambarkan bagaimana setiap bagian dari pohon, dari daun hingga akar, terpengaruh oleh kehilangan ini. Ini menunjukkan bahwa kehilangan tersebut tidak hanya mempengaruhi satu aspek kehidupan, tetapi seluruh keberadaan dan kesejahteraan penulis.
Gaya Penulisan
Gaya penulisan Darwanto dalam "Aku dan Hujan" sederhana namun sangat efektif. Penggunaan metafora alam membuat perasaan kehilangan menjadi lebih terasa nyata dan mendalam bagi pembaca. Pengulangan frase "bila aku kehilanganmu" menambah intensitas emosional dan menekankan betapa pentingnya orang yang hilang bagi penyair.
Puisi "Aku dan Hujan" adalah puisi yang mengharukan dan menggugah perasaan. Melalui metafora pohon dan hujan dingin, Darwanto berhasil menggambarkan perasaan kehilangan yang mendalam dan dampaknya terhadap kehidupan seseorang. Puisi ini menunjukkan kepekaan dan kedalaman emosional Darwanto sebagai seorang penyair, serta kemampuannya untuk menyampaikan perasaan kompleks dengan cara yang sederhana namun mendalam.
Puisi: Aku dan Hujan
Karya: Darwanto
Biodata Darwanto:
- Darwanto lahir pada tanggal 6 Maret 1994.