Tradisi dan Serba-serbi Hari Raya

Banyak momen-momen yang dinantikan pada hari lebaran, seperti momen berkumpul dengan keluarga. Anak kost yang akhirnya makan ketupat masakan ibu, ...

Lebaran, momen yang ditunggu-tunggu dan dinantikan semua umat muslim di dunia, saat di mana bulan yang penuh keberkahan dan kegembiraan. Tradisi lebaran menjadi tempat untuk menyatukan dan mempererat tali kekeluargaan, tetangga, dan teman-teman dalam kebersamaan dan kebaikan.

Satu aspek yang paling menonjol dalam perayaan lebaran adalah toleransi dan kedermawanan. Di tengah kegembiraan merayakan malam lebaran dengan menghidupkan kembang api maupun ramainya takbir keliling, kita tidak boleh lupa dengan sedekah kepada yang membutuhkan melalui zakat fitrah. Hal ini juga termasuk simbol solidaritas dan empati di hari raya.

Banyak momen-momen yang dinantikan pada hari lebaran, seperti momen berkumpul dengan keluarga. Anak kost yang akhirnya makan ketupat masakan ibu, anak rantau yang bertemu lagi dengan keponakan-keponakannya, dan keluarga jauh yang akhirnya bertemu kembali dengan kakek-nenek untuk saling bermaaf-maafan dan bertukar kegembiraan.

Tradisi dan Serba-serbi Hari Raya
sumber: beautynesia.id

Dari berkumpul bersama, bermaaf-maafan, menyantap ketupat lebaran, takbir keliling, Salat Id bersama, dan tradisi-tradisi lebaran lainnya kita menemukan kebahagiaan yang terpancar. Tidak lupa dengan tradisi lebaran yang satu ini yaitu berbagi uang THR yang dinanti-nantikan oleh semua anak kecil, padahal yang sudah kuliah juga lebih butuh tunjangan ini.

Serba-serbi lebaran yang paling menonjol adalah macet, macet arus balik, arus mudik, dan arus liburan sama ramainya saat hari-hari lebaran, ini sudah menjadi ciri khas saat libur lebaran.

Malam perayaan Lebaran adalah malam yang ramai, menyenangkan, dan kemenangan di mana semua orang bergembira menyambut Lebaran dengan mengumandangkan takbir, beramai ramai berjalan dari desa ke desa lain, karena hari esoknya kita akan mengikuti Salat Id dan merayakan hari Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri. Banyak juga keluarga yang menyambut Idul Fitri dengan menghidupkan kembang api dan berkumpul bersama keluarga besar.

Tidak bisa dipungkiri, aspek budaya juga sangat kental dengan perayaan Lebaran. Mulai dari tradisi memasak makanan khas Lebaran seperti ketupat, opor ayam, rendang hingga hiasan rumah dan pakaian yang meriah atau justru baru, semua menjadi bagian dari identitas budaya yang turun-temurun diwariskan dari generasi ke generasi. Melalui segala aspek budaya ini, tradisi Lebaran menjadi bentuk penghormatan terhadap warisan budaya yang kaya dan beragam. Mempertahankan dan merayakan tradisi yang diwariskan nenek moyang agar tidak hilang ke depannya melalui perkembangan zaman.

Dari kegembiraan lebaran ini kita tidak boleh lupa dengan kewajiban dan sunnah kita di bulan Ramadan seperti membayar zakat fitrah, Salat Id, dan tentunya ibadah yang dianjurkan, berkumpul bersama, dan mempererat hubungan silaturahmi juga sunnah lebaran.

Lebaran adalah tentang kesempatan baru, kebaikan bersama, dan kegembiraan yang tak terlupakan, mari kita sambut hari raya dengan hati yang terbuka dan semangat yang penuh harapan. Dalam setiap doa yang diucapkan, setiap tawa yang terbagi, dan setiap tindakan kebaikan, kita memperkuat ikatan kita sebagai manusia yang satu.

Tradisi lebaran mengajarkan pentingnya toleransi, solidaritas dan spiritualitas dalam kehidupan. Melalui perayaan ini, kita dapat mempererat ikatan dengan Allah SWT, manusia dan warisan budaya.

Selamat Hari Raya Idul Fitri, semoga ibadah kita di bulan Ramadan menjadi amalan untuk meminta ampunan kepada Allah SWT. Semoga kesucian, keberkahan dan kebahagiaan momen ini menyertai kita semua dan keluarga.

Isma Rina Mahmudah

Biodata Penulis:

Isma Rina Mahmudah lahir pada tanggal 20 Januari 2006 di Boyolali. Saat ini ia aktif sebagai mahasiswa, Ilmu Lingkungan, di UNS.

© Sepenuhnya. All rights reserved.