Puisi: Wanitaku (Karya Sri Penny Alifiyah Habiba)

Puisi "Wanitaku" karya Sri Penny Alifiyah Habiba menyoroti semangat dan perjuangan Kartini dalam memperjuangkan hak-hak wanita dan mengajak pembaca ..

Wanitaku


Juangmu tak pernah putus
Terus maju pantang menyerah
Untuk membela kaummu
Kau gigih memperjuangkan kaummu
Kau mengajak wanita belajar
Memperjuangkan haknya
Agar tak tertinggal pola pikir wanita
Sehingga kau diberi julukan pahlawan emansipasi
Surat kecil yang terus kau tulis menjadi bukti bahwa kau
memang berjuang untuk kaum wanita
Buku itu berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang
Buku itu menjadi buku sejarah yang berisi kumpulan suara hatimu
Meski kau tak bisa mengenyam pendidikan tinggi karena tak direstui
Namun kami sebagai wanita Indonesia
Akan senantiasa menjadi penerusmu
Penerus perjuanganmu
Kartini kau adalah Ibu Kita
Ibu kaum wanita
Ibu dari emansipasi wanita
Kartini damailah kau di surga bersama mimpi-mimpimu
Kami akan selalu mengirim bunga doa
Agar kau damai di keabadian

20 April 2018

Sumber: Surat dari Samudra (2018)

Analisis Puisi:

Puisi "Wanitaku" karya Sri Penny Alifiyah Habiba adalah sebuah penghormatan yang mendalam kepada Raden Ajeng Kartini, seorang pahlawan nasional Indonesia yang terkenal karena perjuangannya dalam emansipasi wanita. Puisi ini menyoroti semangat dan perjuangan Kartini dalam memperjuangkan hak-hak wanita dan mengajak pembaca untuk terus melanjutkan warisannya.

Struktur dan Gaya Bahasa

Puisi ini terdiri dari satu bait panjang dengan penggunaan kata-kata yang kuat dan penuh semangat. Bahasa yang digunakan sederhana namun efektif dalam menyampaikan pesan penghormatan dan inspirasi. Gaya bahasa yang digunakan memberikan nuansa historis dan emosional, menghubungkan masa lalu dengan masa kini.

Tema Perjuangan dan Emansipasi

Tema utama dalam puisi ini adalah perjuangan dan emansipasi wanita. Kartini digambarkan sebagai sosok yang tidak pernah menyerah dalam membela kaumnya. Ia mengajak wanita untuk belajar dan memperjuangkan hak-hak mereka. Puisi ini mencerminkan pentingnya pendidikan dan kesetaraan bagi wanita, sebuah tema yang sangat relevan dengan perjuangan Kartini.

Penghormatan kepada Kartini

Penulis memberikan penghormatan kepada Kartini dengan menyebutnya sebagai "Ibu Kita" dan "Ibu dari emansipasi wanita." Puisi ini menyoroti bagaimana Kartini, meskipun tidak bisa mengenyam pendidikan tinggi, tetap berjuang melalui tulisan-tulisannya yang kemudian menjadi bukti nyata dari perjuangannya. Buku Kartini "Habis Gelap Terbitlah Terang" disebut sebagai bukti sejarah yang berisi suara hatinya, menunjukkan betapa besar kontribusi Kartini dalam perjuangan wanita.

Simbolisme dan Makna

Simbolisme dalam puisi ini terlihat dari penggunaan metafora seperti "buku sejarah" dan "surat kecil" yang menggambarkan pentingnya tulisan-tulisan Kartini sebagai warisan perjuangannya. Selain itu, "bunga doa" yang dikirimkan ke Kartini di surga melambangkan penghormatan dan doa dari generasi penerus wanita Indonesia yang berkomitmen untuk melanjutkan perjuangannya.

Pesan Moral dan Inspirasi

Puisi ini menyampaikan pesan moral tentang pentingnya ketekunan, keberanian, dan pendidikan dalam memperjuangkan hak-hak wanita. Kartini digambarkan sebagai teladan yang harus diikuti oleh wanita Indonesia. Penulis mengajak pembaca, terutama wanita, untuk terus melanjutkan perjuangan Kartini dan memastikan bahwa cita-cita kesetaraan dan emansipasi wanita terus hidup.

Puisi "Wanitaku" karya Sri Penny Alifiyah Habiba adalah sebuah puisi yang penuh dengan penghormatan dan inspirasi bagi perjuangan wanita. Melalui penggambaran Raden Ajeng Kartini sebagai pahlawan emansipasi, puisi ini menekankan pentingnya pendidikan, kesetaraan, dan semangat juang dalam memperjuangkan hak-hak wanita. Dengan gaya bahasa yang sederhana namun penuh makna, puisi ini berhasil menghubungkan perjuangan Kartini dengan generasi penerus wanita Indonesia, mendorong mereka untuk terus melanjutkan warisan yang telah ditinggalkan oleh Kartini.

Sri Penny Alifiyah Habiba
Puisi: Wanitaku
Karya: Sri Penny Alifiyah Habiba

Biodata Sri Penny Alifiyah Habiba:
  • Sri Penny Alifiyah Habiba lahir pada tanggal 17 Januari 1981 di Grobogan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.