Untuk Palestina dari Saudaramu Indonesia
Lautan manusia bergerak berderap,
memahatmu dalam ingatan yang berkarat
tentang sebuah tanah yang dirampas,
dijajah, dibelenggu diblokade
Tanah nan kian darah kian nanah
namun kami cinta hingga surga
Wahai Palestina!
Tak akan pernah ada yang mampu
menghapus namamu
dari pikiran dan sanubari kami
Tak seorang pun bisa
halangi kami membelamu
apalagi cuma lalat
bernama Trump dan Netanyahu
yang dengan pongah mencabik
dan mencacah nurani dunia
Wahai Palestina
Kami di sini tapi percayalah,
kami akan selalu bersamamu
Kami mendoakanmu,
akan terus kami tambah
dengan doa-doa lain
sampai ke petala petala langit
Kami kirim sebagian rezeki kami,
akan terus kami kirim
meski tak seberapa
dibanding deritamu
Kami akan lakukan apapun
untuk membebaskanmu dari
kebiadaban teroris zionis Israel,
bahkan jika itu berarti
harus antarkan nyawa kami
di berandamu.
Jakarta, 2016
Analisis Puisi:
Puisi "Untuk Palestina dari Saudaramu Indonesia" karya Helvy Tiana Rosa adalah sebuah karya yang penuh dengan semangat solidaritas dan kecintaan terhadap Palestina. Melalui puisi ini, Helvy Tiana Rosa menyuarakan dukungan dan empati mendalam dari rakyat Indonesia terhadap perjuangan Palestina.
Tema Solidaritas dan Dukungan
Tema utama dalam puisi ini adalah solidaritas dan dukungan untuk Palestina. Penyair menggambarkan kesadaran dan kepedulian mendalam yang dirasakan oleh rakyat Indonesia terhadap penderitaan rakyat Palestina. Dukungan ini tidak hanya berupa doa, tetapi juga tindakan nyata seperti mengirimkan rezeki dan bahkan bersedia mengorbankan nyawa. Tema ini memperlihatkan betapa kuatnya rasa persaudaraan dan empati yang dimiliki oleh bangsa Indonesia terhadap Palestina.
Penggunaan Bahasa yang Kuat dan Emosional
Helvy Tiana Rosa menggunakan bahasa yang kuat dan emosional untuk menggambarkan penderitaan Palestina. Frasa seperti "tanah yang dirampas, dijajah, dibelenggu diblokade" dan "tanah nan kian darah kian nanah" menunjukkan kekejaman dan penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina. Bahasa ini tidak hanya menggugah emosi pembaca tetapi juga menegaskan keadilan yang dicari oleh rakyat Palestina.
Penggunaan Simbol dan Metafora
Puisi ini kaya akan simbol dan metafora yang memperkuat pesan yang ingin disampaikan. Misalnya, "lautan manusia bergerak berderap" melambangkan banyaknya dukungan dan solidaritas dari seluruh dunia untuk Palestina. "Memahatmu dalam ingatan yang berkarat" menunjukkan bahwa meskipun waktu berlalu, kenangan dan dukungan untuk Palestina tetap ada dan tidak akan dilupakan.
Kritik Terhadap Tokoh dan Kekuasaan
Helvy Tiana Rosa tidak segan-segan mengkritik tokoh-tokoh seperti Trump dan Netanyahu, yang dianggap sebagai simbol kekejaman terhadap Palestina. Frasa "lalat bernama Trump dan Netanyahu" menggambarkan keduanya sebagai sosok yang tidak signifikan namun melakukan tindakan yang merusak dan menyakiti. Kritikan ini menunjukkan ketidaksetujuan dan perlawanan terhadap kebijakan yang menindas Palestina.
Religiusitas dan Spiritualitas
Elemen religius dan spiritual sangat kuat dalam puisi ini. Penyair menyebutkan doa yang "akan terus kami tambah dengan doa-doa lain sampai ke petala-petala langit". Ini menunjukkan bahwa dukungan untuk Palestina tidak hanya berupa tindakan fisik tetapi juga spiritual. Keyakinan bahwa doa akan mencapai langit menunjukkan kepercayaan bahwa kekuatan spiritual bisa memberikan perlindungan dan bantuan bagi Palestina.
Penggambaran Perjuangan dan Pengorbanan
Puisi ini juga menyoroti perjuangan dan pengorbanan yang diperlukan untuk membebaskan Palestina dari penjajahan. Penyair menyatakan kesediaan untuk mengorbankan nyawa demi membela Palestina. Ini menunjukkan betapa tingginya komitmen dan keberanian yang dimiliki oleh penyair dan rakyat Indonesia dalam mendukung perjuangan Palestina.
Puisi "Untuk Palestina dari Saudaramu Indonesia" adalah sebuah puisi yang penuh dengan emosi, solidaritas, dan dukungan kuat untuk Palestina. Melalui penggunaan bahasa yang kuat, simbol dan metafora yang mendalam, serta elemen religius dan spiritual, Helvy Tiana Rosa berhasil menyampaikan pesan tentang pentingnya solidaritas internasional dan kemanusiaan. Puisi ini tidak hanya menggugah perasaan pembaca tetapi juga menginspirasi untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dengan segala cara yang mungkin.
Karya: Helvy Tiana Rosa
Biodata Helvy Tiana Rosa:
- Dr. Helvy Tiana Rosa, S.S., M.Hum. lahir pada tanggal 2 April 1970 di Medan.