Ada yang baru nih dari Songmont! Tas Elegan dengan Kualitas Terbaik

Puisi: Sungaiku Kini Berubah Warna (Karya Prawoto Susilo)

Puisi "Sungaiku Kini Berubah Warna" karya Prawoto Susilo mencerminkan keprihatinan atas kerusakan lingkungan dan dampaknya terhadap kehidupan di ...

Sungaiku Kini Berubah Warna


Dulu sungaiku indah dan berseri
Ikan-ikan pun masih banyak yang menari
Banyak anak-anak yang berenang dan mandi
Banyak ibu-ibu yang mencuci

        Tapi kini sungaiku banyak yang mati
        Ikan-ikan pun banyak yang mati
        Warna air pun kini silih berganti
        Karena banyak hati yang telah mati

Limbah pabrik-pabrik mengencingi
Hanya untuk kepentingan pribadi
Sampah-sampah pun kini dibuang saban hari
Tanpa ada rasa peduli

Sumber: Surat dari Samudra (2018)

Analisis Puisi:

Puisi "Sungaiku Kini Berubah Warna" karya Prawoto Susilo adalah sebuah penggambaran yang menyentuh tentang perubahan negatif yang dialami oleh sungai akibat ulah manusia. Puisi ini mencerminkan keprihatinan atas kerusakan lingkungan dan dampaknya terhadap kehidupan di sekitar sungai.

Struktur dan Gaya Bahasa

Puisi ini terdiri dari tiga bait, masing-masing menyoroti perubahan yang terjadi pada sungai dari masa lalu hingga kini. Gaya bahasa yang digunakan sederhana namun sangat kuat dalam menyampaikan pesan yang dalam dan menggugah.

Tema dan Makna

Tema utama dari puisi ini adalah kerusakan lingkungan, khususnya yang terjadi pada sungai, dan dampaknya terhadap kehidupan manusia dan ekosistem di sekitarnya.
  • Kerusakan Lingkungan: Puisi ini menggambarkan dampak negatif dari aktivitas manusia, seperti limbah industri dan pembuangan sampah, terhadap sungai. Sungai yang dulunya hidup dan subur kini berubah menjadi mati dan tercemar.
  • Kehancuran Ekosistem: Perubahan warna sungai mencerminkan kehancuran ekosistem sungai yang dulu subur. Kematian ikan dan kehilangan kegiatan seperti berenang dan mencuci menunjukkan hilangnya kehidupan yang dulu ada di sekitar sungai.
  • Kurangnya Kesadaran Lingkungan: Puisi ini juga mencerminkan kurangnya kesadaran manusia akan pentingnya menjaga lingkungan. Pembuangan limbah dan sampah tanpa peduli terhadap dampaknya telah mengakibatkan kerusakan lingkungan yang parah.

Pesan Moral

Pesan moral dari puisi ini sangat jelas, yaitu perlunya kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Manusia harus bertanggung jawab atas ulahnya dan memperbaiki kerusakan yang telah terjadi agar alam bisa pulih kembali. Kehidupan manusia sangat tergantung pada kelestarian lingkungan, dan perubahan negatif pada alam dapat berdampak buruk bagi kehidupan manusia.

Puisi "Sungaiku Kini Berubah Warna" adalah sebuah karya yang menyentuh tentang kerusakan lingkungan, khususnya sungai, dan dampaknya terhadap kehidupan di sekitarnya. Prawoto Susilo dengan sederhana namun kuat menggambarkan perubahan tragis yang terjadi pada sungai akibat ulah manusia. Puisi ini merupakan sebuah panggilan untuk meningkatkan kesadaran dan bertindak untuk menjaga lingkungan agar bisa terus memberikan kehidupan dan keindahan bagi semua makhluk.

Prawoto Susilo
Puisi: Sungaiku Kini Berubah Warna
Karya: Prawoto Susilo

Biodata Prawoto Susilo:
  • Prawoto Susilo lahir pada tanggal 29 Maret 1982 di Surakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.