Ada yang baru nih dari Songmont! Tas Elegan dengan Kualitas Terbaik

Puisi: Sungai di Desaku (Karya Wiwiek Panca Widyatiningsih)

Puisi "Sungai di Desaku" karya Wiwiek Panca Widyatiningsih mengajak pembaca untuk merasakan kedamaian, keindahan, dan kebersamaan yang ditemukan di ..

Sungai di Desaku


Sepanjang tepian sungai
rumpun bambu rimbun berayun
dibelai mesra sang bayu
sejuk melambai menghias kalbu
gemericik batang seruling mengalun
mendendangkan gemeretak nada-nada syahdu

Memandang air gemericik mengalir
dari hulu hingga hilir
ikan-ikan riang berkejaran
bersuka cita berebut umpan
berkecipak bermain di sela-sela bebatuan
dalam derasnya alunan

Di antara rimbunnya pepohonan
terdengar senandung gemericik air pancuran
mengalir dengan sebilah bambu potongan
tak kan bosan berlama-lama memandang keelokannya

Anak-anak desa riang tanpa beban
mandi dan mencuci pakaian
bermain butiran-butiran nikmati kebersamaan
sungguh tiada tara anugerah-Nya
betapa indah sungai di desaku

Sumber: Surat dari Samudra (2018)

Analisis Puisi:

Puisi "Sungai di Desaku" karya Wiwiek Panca Widyatiningsih adalah sebuah penghormatan dan penggambaran yang indah tentang keindahan alam pedesaan, khususnya sungai yang mengalir di desa. Puisi ini menggunakan bahasa yang puitis dan deskriptif untuk menangkap esensi dan suasana kehidupan di sekitar sungai. Melalui bait-bait yang memikat, Wiwiek mengajak pembaca untuk merasakan kedamaian, keindahan, dan kebersamaan yang ditemukan di tepi sungai desanya.

Struktur dan Gaya Bahasa

Puisi ini terdiri dari empat bait, masing-masing menyoroti aspek berbeda dari sungai dan kehidupan di sekitarnya. Gaya bahasa yang digunakan sangat deskriptif dan puitis, dengan penggunaan kata-kata yang menggambarkan keindahan dan ketenangan.

Tema dan Makna

Tema utama dari puisi ini adalah keindahan alam dan kehidupan pedesaan yang harmonis dengan alam. Puisi ini menggambarkan betapa pentingnya sungai bagi kehidupan di desa, tidak hanya sebagai sumber air tetapi juga sebagai pusat aktivitas sosial dan keceriaan.
  • Keindahan Alam: Penulis menggambarkan sungai dengan sangat detail, menyoroti keindahan visual dan suara alam yang menyertainya. Deskripsi tentang rumpun bambu, air yang mengalir, dan ikan yang bermain semuanya menunjukkan betapa indahnya alam di desa.
  • Harmoni dengan Alam: Anak-anak yang bermain di sungai menunjukkan bagaimana kehidupan manusia dapat selaras dengan alam. Sungai bukan hanya sumber kehidupan tetapi juga tempat kebahagiaan dan interaksi sosial.
  • Kebersamaan dan Kehidupan Sosial: Interaksi antara anak-anak desa di sungai menunjukkan kebersamaan dan hubungan sosial yang erat di komunitas pedesaan. Sungai menjadi tempat berkumpul dan bermain, memperkuat ikatan sosial di antara penduduk desa.
  • Rasa Syukur dan Penghargaan: Penutup puisi menunjukkan rasa syukur dan penghargaan atas anugerah alam yang diberikan oleh Tuhan. Penulis menyadari betapa berharga dan indahnya sungai di desanya.

Simbolisme

  • Sungai: Melambangkan sumber kehidupan, kedamaian, dan kebersamaan.
  • Rumpun Bambu dan Pepohonan: Melambangkan ketenangan, keindahan, dan harmoni alam.
  • Anak-Anak Desa: Melambangkan keceriaan, kebersamaan, dan interaksi sosial yang erat.

Pesan Moral

Puisi ini mengajarkan kita untuk menghargai dan merawat keindahan alam yang ada di sekitar kita. Dengan menggambarkan betapa pentingnya sungai bagi kehidupan di desa, puisi ini mengingatkan kita akan tanggung jawab kita untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Keharmonisan antara manusia dan alam harus dijaga agar keindahan dan manfaat alam dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Puisi "Sungai di Desaku" karya Wiwiek Panca Widyatiningsih adalah sebuah puisi yang memukau dan mendalam, yang menggambarkan keindahan dan pentingnya sungai bagi kehidupan pedesaan. Melalui deskripsi yang vivid dan puitis, Wiwiek berhasil menangkap esensi dari harmoni antara manusia dan alam. Puisi ini mengingatkan kita akan keindahan alam yang sering kali kita anggap remeh dan mengajak kita untuk merawat dan menghargai anugerah yang telah diberikan kepada kita.

Wiwiek Panca Widyatiningsih
Puisi: Sungai di Desaku
Karya: Wiwiek Panca Widyatiningsih

Biodata Wiwiek Panca Widyatiningsih:
  • Wiwiek Panca Widyatiningsih lahir pada tanggal 27 November 1967 di Magelang.
© Sepenuhnya. All rights reserved.