Puisi: Sajak Ibuku yang Perkasa (Karya Ariadi Rasidi)

Puisi "Sajak Ibuku yang Perkasa" karya Ariadi Rasidi menggambarkan kegigihan dan cinta seorang ibu dalam menghadapi tantangan hidup yang berat.

Sajak Ibuku yang Perkasa


Seorang ibu tegar menatap arah
perempuan perkasa ditinggal suami
tanpa ada tetes air mata mengalir
perempuan cantik tertakdir berjuang seorang diri
di tangannya bergelantungan empat buah hati

Perempuan perkasa berhati baja
hadir sebagai seorang pahlawan keluarga
ditempuhnya jalan buram dengan tertatih-tatih
terseok-seok memburu rupiah demi rupiah
lewat putaran roda mesin jahit

Perempuan perkasa berhati mulia
dari jiwanya mengucur embun-embun bening
air suci bersih tulus dan ikhlas
tekad di dadanya membara satu
membesarkan menyekolahkan anak-anak setinggi langit

Ia tegar menatap arah
walau fisik dan batin luka arang keranjang
terus ditempuhnya jalan berliku kadang terjal
hatinya selembar jarit bercorak sidomukti
bagi selimut keselamatan empat anak-anaknya

Perempuan perkasa berhati mulia
telapak kakimu adalah surga bagi kami
jiwa dan raga rela dikorbankan demi kami
lewat sajak ini kulangitkan doa untukmu ibu
tepat di hari ibu yang membahagiakan.

Sumber: Surat dari Samudra (2018)

Analisis Puisi:

Puisi "Sajak Ibuku yang Perkasa" karya Ariadi Rasidi adalah sebuah penghormatan yang dalam terhadap sosok seorang ibu yang kuat dan penuh pengorbanan. Dengan penggunaan bahasa yang puitis namun mudah dimengerti, puisi ini menggambarkan kegigihan dan cinta seorang ibu dalam menghadapi tantangan hidup yang berat.

Struktur dan Gaya Bahasa

Puisi ini menggunakan struktur yang terdiri dari lima bait dengan jumlah lima baris per bait, menciptakan ritme dan nuansa emosional yang kuat.
  • Kalimat Panjang dan Puitis: Ariadi Rasidi menggunakan kalimat-kalimat yang panjang dan puitis untuk menggambarkan kegigihan dan kekuatan hati seorang ibu.
  • Imaji yang Kuat: Puisi ini dipenuhi dengan gambaran-gambaran yang kuat dan simbol-simbol yang melambangkan keperkasaan dan kegigihan seorang ibu.

Tema dan Makna

Puisi ini mengeksplorasi tema tentang keperkasaan perempuan, pengorbanan seorang ibu untuk keluarganya, serta kekuatan spiritual dan moral yang dimiliki seorang wanita.
  • Keperkasaan Perempuan: Tema utama dalam puisi ini adalah keperkasaan seorang ibu yang mampu menghadapi tantangan hidup meskipun tanpa bantuan dari suami. Ia tetap tegar dan tangguh untuk mengurus dan membesarkan anak-anaknya.
  • Pengorbanan dan Cinta Kasih: Puisi ini juga menggambarkan pengorbanan seorang ibu yang bekerja keras untuk mencari nafkah demi kehidupan anak-anaknya. Cinta kasihnya tidak terhingga dan ia rela mengorbankan segalanya demi kebahagiaan keluarganya.
  • Spiritualitas dan Ketulusan: Ada juga unsur spiritualitas dan ketulusan dalam puisi ini, yang menunjukkan bahwa kekuatan ibu berasal dari tekad dan ketulusan hatinya dalam menjalani perjuangan hidupnya.

Simbolisme dan Imaji

  • Mesin Jahit: Melambangkan pekerjaan kasar dan kerasnya usaha ibu dalam mencari nafkah.
  • Embung-Embun Bening: Simbol dari ketulusan dan kebersihan hati seorang ibu dalam memberikan cinta dan kasih sayang kepada anak-anaknya.
  • Sidomukti: Corak yang melambangkan keindahan dan kehangatan dalam perlindungan dan keamanan ibu bagi anak-anaknya.

Pesan Moral

Puisi ini menyampaikan pesan tentang pentingnya menghargai peran seorang ibu dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. Ia adalah pahlawan yang tidak perlu mengenakan pakaian khusus atau mengibarkan panji-panji, namun keberadaannya memberikan perlindungan dan kehidupan bagi anak-anaknya.

Puisi "Sajak Ibuku yang Perkasa" adalah sebuah puisi yang mengharukan dan memotret dengan indah perjuangan seorang ibu dalam menghadapi kehidupan yang sulit. Ariadi Rasidi berhasil mengekspresikan rasa terima kasih dan penghormatan kepada ibu melalui kata-kata yang penuh dengan pengertian dan kelembutan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan arti sebenarnya dari kekuatan, pengorbanan, dan cinta seorang ibu yang abadi.

Ariadi Rasidi
Puisi: Sajak Ibuku yang Perkasa
Karya: Ariadi Rasidi

Biodata Ariadi Rasidi:
  • Ariadi Rasidi lahir pada tanggal 15 April 1959 di Purwokerto.
© Sepenuhnya. All rights reserved.