Penjelasan
Manis,
kalau daku tak selalu menemuimu sayang
bukan karena tak jadi mencintaimu
tak kunjung kutahu,
di bungkahan awan mana kau warnai wajahmu
di kedalaman samudera mana, kau larutkan Zatmu
acuan pikirku diiris dentang tipis lonceng gereja
terkapar hilang pada desau azan di subuh kota
lena dalam latah perutku seluruh hari
telah kucoba menangkap bayang sucimu
pada bulan yang berlayar lesu di atas nisan pekuburan
telah kuvoba menggerebekmu sehabis jantanku
pada malam paling pekat dan sepi
namun bulan tambah gemuk dan putih
bergantung kukuh dengan bintik gemintang
menelungkupmu seperti gaun hitam penari gipsi
dalam igau letihku putus asa
kugegasi perempuan lacur
kucoba lagi menerkammu pada nada-nada hikmah
dari alegro sayu menyentak dicoret moretmu di Mekkah
dan di suatu siang paling membakar, Sayang
dada mualku memberiku kabar
Manis, kau dibakar hangus oleh warga bumi
yang tidak lagi takut akan gertakmu
Manis,
kalau daku tak selalu menemuimu, sayang!
haruskah dengan kuda Apache kucari
wajahmu pada padang prairie Winnetou
atau pada onta di bukit-bukit Arafah
ataukah pada kisi-kisi pabrik baja Lenin di Moskow
Manis, oh manisku sayang
daku kan pulang ke dusunku di Galela
pasti kuterkam kau habis dalam lipatan
cawat papa Lewer dari Tobaru
tapi yang pasti Manis
kuduga kau menungguku pada bukit nyiurku
yah, di kehijauan suci warga bumimu di dusun
di balik desah parau muazin petani kelapa
dan nyanyi betlehem marthasalomina,
gadis manis di dangau ladangku.
Hayamwuruk, 24/4/1963
Sumber: Mimbar Indonesia (Oktober, 1964)
Catatan:
Tobaru: Suku asli di Halmahera.
Analisis Puisi:
Puisi "Penjelasan" karya Indonesia O'Galelano adalah sebuah karya yang kaya dengan metafora, simbolisme, dan emosi yang mendalam. Puisi ini menggambarkan pencarian seorang individu untuk menemukan kekasihnya, baik secara fisik maupun spiritual, melalui perjalanan metaforis yang melintasi berbagai tempat dan suasana.
Tema Sentral
Tema utama dalam puisi ini adalah pencarian dan kerinduan. Penyair menggambarkan usaha terus-menerus untuk menemukan sosok yang dicintai, yang terasa jauh dan sulit dijangkau. Pencarian ini tidak hanya bersifat fisik tetapi juga spiritual, mencerminkan usaha untuk menemukan makna dan tujuan dalam hidup.
Imaji dan Penggunaan Bahasa
Penggunaan imaji dalam puisi ini sangat kuat dan evocatif. Misalnya, "di bungkahan awan mana kau warnai wajahmu" dan "di kedalaman samudera mana, kau larutkan Zatmu" menggambarkan kekasih sebagai sesuatu yang tersembunyi dalam elemen-elemen alam, menciptakan gambaran yang indah dan penuh misteri. Penyair juga menggunakan bahasa yang kaya dan berlapis, seperti "acuan pikirku diiris dentang tipis lonceng gereja" yang mencerminkan ketidakpastian dan kebingungan dalam pencarian.
Struktur dan Nada
Puisi ini memiliki struktur yang terdiri dari lima bait dengan panjang baris yang bervariasi, menciptakan aliran yang dinamis dan penuh emosi. Nada puisi ini adalah nada melankolis dan penuh kerinduan, tercermin dalam penggunaan kata-kata seperti "igau letihku putus asa" dan "dada mualku memberiku kabar". Nada ini menggambarkan perjuangan batin penyair dalam mencari dan merindukan kekasihnya.
Simbolisme
Simbolisme dalam puisi ini sangat kaya dan beragam. Kekasih yang dicari diumpamakan sebagai sesuatu yang tersembunyi dalam alam, seperti "bulan yang berlayar lesu di atas nisan pekuburan" dan "gaun hitam penari gipsi". Simbolisme ini menggambarkan kekasih sebagai sesuatu yang sulit dijangkau dan penuh dengan misteri. Selain itu, tempat-tempat seperti Mekkah, pabrik baja di Moskow, dan bukit-bukit Arafah melambangkan pencarian spiritual dan fisik yang melintasi berbagai budaya dan agama.
Kontras dan Antitesis
Penyair menggunakan kontras antara tempat-tempat suci dan profan untuk menggambarkan perjalanan pencarian yang kompleks. Misalnya, "moretmu di Mekkah" dan "kuda Apache kucari wajahmu pada padang prairie Winnetou" menunjukkan perbedaan antara tempat-tempat religius dan duniawi. Kontras ini menambah kedalaman makna dalam puisi, menggambarkan dualitas dalam pencarian kekasih dan makna hidup.
Pesan Sosial dan Kemanusiaan
Puisi ini juga membawa pesan tentang kerinduan yang universal dan usaha manusia untuk menemukan makna dalam hidup. Pencarian kekasih dalam puisi ini bisa diartikan sebagai pencarian akan sesuatu yang lebih besar, seperti tujuan hidup atau hubungan spiritual dengan yang Ilahi. Melalui perjalanan metaforis ini, penyair menggambarkan kerinduan dan usaha manusia untuk menemukan kedamaian dan kebahagiaan.
Puisi "Penjelasan" karya Indonesia O'Galelano adalah sebuah puisi yang kaya dengan metafora, simbolisme, dan emosi yang mendalam. Dengan menggambarkan pencarian kekasih melalui berbagai tempat dan suasana, penyair menciptakan sebuah karya yang penuh dengan makna dan refleksi. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kerinduan, pencarian makna hidup, dan hubungan manusia dengan alam dan spiritualitas. Dengan demikian, "Penjelasan" adalah sebuah karya yang penuh makna dan mengesankan, menggugah pembaca untuk merenungkan tentang tujuan hidup dan pencarian makna yang lebih dalam.
Karya: Indonesia O'Galelano
Biodata Indonesia O'Galelano:
- Indonesia O'Galelano lahir pada tanggal 17 November 1940 di Galela, Halmahera, Maluku Utara.
- Indonesia O'Galelano meninggal dunia pada tanggal 1 Agustus 2012 di Depok, Jawa Barat.
- Indonesia O'Galelano adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.