Puisi: Mengaji di Waktu Senja (Karya Mahbub Junaedi)

Puisi "Mengaji di Waktu Senja" karya Mahbub Junaedi menggambarkan suasana spiritual yang tenang dan damai di sebuah surau kecil saat senja tiba.

Mengaji di Waktu Senja


Di surau kecil tempatku mengaji
menggali ilmu di kala senja
Melafal huruf-huruf, mengeja ayat-ayat
merenda cinta di keharibaan Ilahi

aku merasa tenteram,
pada semilir angin di musim menabur amal
sambil menunggu berbuka

Teman-teman sebaya bersarung dan berkopyah
Wajah damai terbasuh air wudu
Senyum ceria santri belia berlari kecil
menyongsong mentari tenggelam menunggu kumandang azan

Bumiayu, 20052018

Sumber: Surat dari Samudra (2018)

Analisis Puisi:

Puisi "Mengaji di Waktu Senja" karya Mahbub Junaedi menggambarkan suasana spiritual yang tenang dan damai di sebuah surau kecil saat senja tiba. Melalui penggambaran suasana yang detail dan puitis, puisi ini menyoroti pentingnya mengaji dan kebersamaan dalam mencapai kedamaian batin dan cinta kepada Ilahi.

Tema dan Makna

Tema utama puisi ini adalah spiritualitas dan ketenangan yang ditemukan melalui ibadah mengaji di waktu senja. Senja, sebagai simbol transisi antara siang dan malam, menciptakan suasana yang penuh refleksi dan ketenangan. Mengaji di surau kecil bukan hanya sekadar kegiatan religius, tetapi juga merupakan momen merenda cinta kepada Tuhan dan menabur amal kebaikan.

Struktur dan Gaya Bahasa

Puisi ini memiliki struktur yang sederhana dengan baris-baris yang teratur dan mudah dipahami. Gaya bahasa yang digunakan oleh Mahbub Junaedi adalah deskriptif dan penuh perasaan, menciptakan suasana yang tenang dan damai. Penggunaan kata-kata seperti "semilir angin," "senyum ceria," dan "menunggu kumandang azan" membantu memperkuat gambaran suasana senja yang indah dan penuh makna.

Imaji dan Simbolisme

Puisi ini kaya akan imaji visual dan auditorial yang membawa pembaca ke dalam suasana surau kecil di waktu senja. Imaji "semilir angin di musim menabur amal" dan "wajah damai terbasuh air wudu" menciptakan gambaran yang jelas tentang ketenangan dan kesucian suasana mengaji. Surau kecil dan senja berfungsi sebagai simbol kedamaian, kesederhanaan, dan refleksi spiritual.

Emosi dan Suasana

Emosi yang terkandung dalam puisi ini adalah ketenangan, kedamaian, dan kebahagiaan. Mahbub Junaedi berhasil menggambarkan suasana yang menenangkan melalui deskripsi kegiatan mengaji dan kebersamaan para santri. Suasana penuh kedamaian ini diperkuat dengan bayangan senja yang tenang dan menunggu waktu berbuka, menciptakan perasaan damai dan syukur.

Pesan

Pesan utama yang ingin disampaikan oleh puisi ini adalah pentingnya mencari ketenangan dan kedamaian melalui ibadah dan kebersamaan. Mengaji di waktu senja tidak hanya memperkuat hubungan dengan Tuhan, tetapi juga menciptakan rasa persaudaraan dan kebahagiaan di antara para santri. Puisi ini mengajarkan bahwa momen-momen sederhana dalam kehidupan sehari-hari dapat menjadi sumber kedamaian dan cinta kepada Ilahi.

Puisi "Mengaji di Waktu Senja" karya Mahbub Junaedi adalah puisi yang berhasil menggambarkan keindahan dan kedamaian ibadah mengaji di waktu senja. Melalui deskripsi yang penuh perasaan dan imaji yang kuat, puisi ini membawa pembaca ke dalam suasana surau kecil yang tenang dan penuh makna. Pesan tentang pentingnya mencari ketenangan melalui ibadah dan kebersamaan menjadi inti dari puisi ini, mengajarkan bahwa kedamaian sejati dapat ditemukan dalam momen-momen sederhana dan penuh syukur.

Mahbub Junaedi
Puisi: Mengaji di Waktu Senja
Karya: Mahbub Junaedi

Biodata Mahbub Junaedi:
  • Mahbub Junaedi lahir pada tanggal 23 November, di Brebes, Jawa Tengah.
© Sepenuhnya. All rights reserved.