Puisi: Ibu Guru Sisca (Karya Handry TM)

Puisi "Ibu Guru Sisca" menggambarkan dengan indah bagaimana seorang guru dapat memiliki pengaruh yang mendalam dalam kehidupan para siswanya.

Ibu Guru Sisca


kami adalah para siswa sebuah sekolah di tepi kota
sekolah dasar yang sederhana, santun, dan bersahaja
guru-gurunya pun terdiri atas manusia luar biasa
bagaimana tidak, kalau dari jerih-payah mereka
telah lahir para siswa yang di masa dewasa menjadi
tokoh teladan harapan bangsa?

salah satu yang selalu kami ingat adalah ibu Sisca
ibu guru kami yang tercinta, berparas manis dan
tidak pernah kehilangan senyum di hadapan siswa
terlebih ketika beliau mengajar bahasa Indonesia
pelajaran mengarang tak pernah lupa disisipkan
dan tugas menulis puisi selalu diwajibkannya
satu judul puisi harus ditulis dalam seminggu
"setelah terkumpul, akan kita susun menjadi buku,"

kegembiraan kami saat bersamanya tak bisa dihalangi
bu guru Sisca selalu menampilkan contoh dongeng
dan membacakan puisi para penyair terkenal
sambil menunjuk salah satu dari kami diminta maju
untuk membaca puisi

tibalah saatnya kami harus berpisah
ibu guru Sisca pindah mengajar di sekolah baru
meninggalkan kami yang sebenarnya masih menyayangi

"demi masa depan kita harus berpisah
karena tidak mungkin bersama-sama tanpa ada perubahan
selamat jalan anak-anakku, semoga kau dapatkan
pengganti ibu guru baru yang lebih baik dari ibu," katanya

beberapa dari kami berlinangan air mata
bagaimana mungkin perpisahan akan terjadi
sementara kami sudah sangat mencintai

namun ibu guru Sisca tetap tersenyum di tengah isaknya
"bagaimana mungkin kalian akan menahan ibu
hanya demi kebersamaan?"

dengan kesadaran penuh kami melepasnya
"selamat jalan, Ibu, semoga kita bertemu lagi
masa depan memang tak pernah mundur ke belakang."

2018

Sumber: Surat dari Samudra (2018)

Analisis Puisi:

Puisi "Ibu Guru Sisca" karya Handry TM merupakan sebuah penghormatan yang hangat terhadap seorang guru yang sangat disayangi oleh para siswa di sekolah dasar mereka. Dalam puisi ini, tergambar dengan jelas bagaimana kehadiran dan pengajaran Ibu Guru Sisca telah memberikan pengaruh yang besar dalam kehidupan para siswa.

Kehangatan Hubungan Guru-Siswa

Dalam puisi ini, tergambar hubungan yang hangat antara Ibu Guru Sisca dengan para siswanya. Beliau digambarkan sebagai sosok guru yang selalu tersenyum, penuh perhatian, dan selalu memberikan contoh yang baik. Bahkan saat beliau harus berpisah dengan siswanya karena alasan tertentu, Ibu Guru Sisca tetap menunjukkan kebaikan hatinya dengan tersenyum di tengah kesedihan siswa-siswanya.

Pengaruh Mendalam dalam Pembelajaran

Ibu Guru Sisca tidak hanya mengajarkan mata pelajaran formal seperti bahasa Indonesia, tetapi juga menginspirasi siswanya dengan membacakan dongeng dan puisi-puisi terkenal. Tugas menulis puisi yang diberikan oleh beliau tidak hanya menjadi latihan kreativitas, tetapi juga menjadi momen pembelajaran yang berharga bagi para siswa.

Perpisahan yang Penuh Haru

Perpisahan dengan Ibu Guru Sisca membawa kesedihan bagi para siswa yang telah mencintainya dengan tulus. Namun, dengan penuh kesadaran, mereka melepaskan Ibu Guru Sisca untuk melangkah ke masa depan yang baru. Pesan perpisahan yang diucapkan oleh Ibu Guru Sisca juga mengandung makna yang mendalam tentang pentingnya perubahan dalam hidup dan kebersamaan dalam menghadapi masa depan.

Puisi "Ibu Guru Sisca" menggambarkan dengan indah bagaimana seorang guru dapat memiliki pengaruh yang mendalam dalam kehidupan para siswanya. Melalui hubungan yang hangat, pengajaran yang inspiratif, dan momen-momen perpisahan yang penuh haru, puisi ini mengajarkan tentang nilai-nilai kesetiaan, pengorbanan, dan kebersamaan dalam proses pembelajaran. Ibu Guru Sisca menjadi sosok yang tak terlupakan dalam ingatan para siswanya, membawa pengaruh yang abadi dalam pembentukan karakter dan masa depan mereka.

Handry TM
Puisi: Ibu Guru Sisca
Karya: Handry TM

Biodata Handry TM:
  • Handry TM lahir pada tanggal 23 September 1963 di Semarang, Jawa Tengah.
  • Handry TM meninggal dunia pada tanggal 24 Februari 2023.
© Sepenuhnya. All rights reserved.