Puisi: Boneka dari Ayah (Karya Nadia Kris Ayu)

Puisi "Boneka dari Ayah" karya Nadia Kris Ayu mengungkapkan kedalaman perasaan seorang anak terhadap kenangan dengan ayahnya melalui sebuah objek ...

Boneka dari Ayah


Boneka itu
Sudah terlihat kusam
Betul-betul kusam
Tak pernah kubersihkan memang
Agar bau ayahku tidak hilang

Aku masih ingat
Ayahku yang memberikannya
Di hari ulang tahunku
Saat ia masih bisa hadir
Merayakan setiap hari bersejarah bersamaku

Aku tak ingin kehilangan boneka itu
Bagiku sangat bersejarah memang
Ayahku sudah tiada sekarang
Maka dari itu
Aku bisa memeluk boneka itu ketika rindu ayahku

Sumber: Surat dari Samudra (2018)

Analisis Puisi:

Puisi "Boneka dari Ayah" karya Nadia Kris Ayu adalah sebuah karya yang mengungkapkan kedalaman perasaan seorang anak terhadap kenangan dengan ayahnya melalui sebuah objek sederhana, yaitu boneka. Puisi ini mengeksplorasi tema tentang kehilangan, kesedihan, dan nilai-nilai sentimental dalam hubungan keluarga.

Boneka sebagai Simbol Kenangan

Puisi ini dimulai dengan deskripsi boneka yang sudah terlihat kusam karena tidak pernah dibersihkan, namun sang anak sengaja membiarkannya seperti itu agar bau ayahnya tidak hilang. Boneka dalam puisi ini bukan hanya sebuah mainan atau objek, tetapi menjadi simbol yang memuat kenangan dan kehadiran ayah dalam hidup sang anak.

Kenangan Manis di Hari Ulang Tahun

Penyair mengingat kembali momen di hari ulang tahunnya ketika ayah memberikan boneka tersebut. Ini menciptakan gambaran tentang kebahagiaan dan kehangatan keluarga, di mana ayah masih hadir dan merayakan momen bersejarah bersama sang anak.

Kehilangan Ayah dan Rasa Rindu

Puisi ini menggambarkan perasaan sang anak setelah kehilangan ayahnya. Boneka menjadi pengganti fisik dari kehadiran ayah yang tidak lagi ada, menjadi teman yang dapat dipeluk ketika rindu terhadap sosok ayah yang dicintai.

Nilai Sentimental dan Emosional

Melalui boneka, puisi ini menggambarkan nilai-nilai sentimental yang mendalam dalam hubungan antara seorang anak dengan ayahnya. Boneka bukan hanya sekadar benda mati, tetapi membawa makna dan memori yang berharga bagi sang anak, menguatkan ikatan emosional mereka meskipun fisik ayah sudah tiada.

Secara keseluruhan, puisi "Boneka dari Ayah" adalah sebuah puisi yang menyentuh hati tentang kehilangan dan kehadiran abadi dalam kenangan. Nadia Kris Ayu berhasil mengekspresikan kehangatan dan kepedihan dalam kehilangan seorang ayah, serta bagaimana sebuah objek sederhana bisa menjadi titik fokus dari pengabdian dan cinta keluarga.

Puisi ini mengajarkan kita akan nilai-nilai keluarga, keberanian menghadapi kehilangan, dan pentingnya menghargai setiap momen bersama orang yang kita cintai. Dengan kata-kata yang sederhana namun penuh makna, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan arti sejati dari kehadiran orang yang kita sayangi dalam hidup kita.

Nadia Kris Ayu
Puisi: Boneka dari Ayah
Karya: Nadia Kris Ayu

Biodata Nadia Kris Ayu:
  • Nadia Kris Ayu lahir pada tanggal 6 Maret 2001 di Semarang.
© Sepenuhnya. All rights reserved.