Bahasa Ibu
bahasa ibu adalah bahasa jujur dan sederhana
yang tak kenal lelah diajarkan sejak mulut kita belajar mengeja
dengan irama dan nada terbata-bata
yang mengundang tawa
bahasa ibu adalah bahasa kesetiaan
yang diajarkan di sela-sela menyantap makan
meminta minum - merindu mandi
girang bermimpi renang - menghapal nama-nama mal
bahasa ibu adalah bahasa yang mengantarkanku
fasih membaca alam. Panas, hujan, angin berdebu
yang menuntun tatih langkah dewasaku
bahasa dari ibu harus kalian syukuri
selagi kamu merasa tumbuh besar dan mewangi
mampu mengenal bahasa warna-warni seperti ini.
Sumber: Surat dari Samudra (2018)
Analisis Puisi:
Puisi "Bahasa Ibu" karya Hillari Dita Regi adalah sebuah penghargaan terhadap bahasa yang diajarkan oleh ibu, yang tidak hanya menjadi alat komunikasi tetapi juga menjadi cerminan kasih sayang, kesetiaan, dan pembelajaran hidup. Melalui ungkapan sederhana dan jujur, penyair menggambarkan betapa pentingnya peran ibu dalam membentuk dasar-dasar komunikasi dan pemahaman kita tentang dunia.
Struktur dan Gaya Bahasa
Puisi ini terdiri dari tiga bait, masing-masing menjelaskan aspek yang berbeda dari "bahasa ibu." Gaya bahasa yang digunakan oleh Hillari Dita Regi sederhana namun penuh makna, mencerminkan esensi dari bahasa ibu itu sendiri.
- Bahasa yang Sederhana dan Jujur: Penggunaan bahasa yang sederhana dan jujur dalam puisi ini mencerminkan bagaimana ibu mengajarkan bahasa kepada anak-anaknya, dengan cara yang alami dan penuh kasih sayang.
- Ritme dan Irama: Frasa seperti "dengan irama dan nada terbata-bata yang mengundang tawa" menciptakan ritme yang mengingatkan pembaca pada proses pembelajaran bahasa yang penuh dengan kegembiraan dan kesabaran.
Tema dan Makna
Puisi ini mengeksplorasi beberapa tema utama, yaitu kejujuran, kesetiaan, dan pembelajaran hidup.
- Kejujuran dan Kesederhanaan: Tema kejujuran dan kesederhanaan terlihat dalam deskripsi tentang bagaimana bahasa ibu diajarkan sejak dini, dengan cara yang mudah dimengerti dan penuh dengan kasih sayang.
- Kesetiaan: Kesetiaan ibu dalam mengajarkan bahasa digambarkan dalam bait kedua, yang menunjukkan bagaimana ibu menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dalam berbagai situasi sehari-hari.
- Pembelajaran Hidup: Bahasa ibu juga digambarkan sebagai alat yang mengajarkan anak-anak tentang alam dan kehidupan, membantu mereka memahami dunia di sekitar mereka dengan lebih baik.
Simbolisme dan Imaji
- Bahasa Ibu: Bahasa ibu dalam puisi ini menjadi simbol dari kasih sayang, kesetiaan, dan pembelajaran. Ini adalah bahasa pertama yang kita pelajari, yang membentuk dasar pemahaman kita tentang komunikasi dan dunia.
- Panas, Hujan, Angin Berdebu: Imaji ini menggambarkan bagaimana bahasa ibu membantu anak-anak memahami alam dan kondisi cuaca, yang merupakan bagian penting dari kehidupan sehari-hari.
Pesan Moral
Puisi ini menyampaikan pesan bahwa bahasa ibu adalah sesuatu yang harus dihargai dan disyukuri. Bahasa ibu tidak hanya mengajarkan kita tentang komunikasi tetapi juga tentang kesetiaan, kasih sayang, dan cara memahami dunia. Penyair mengingatkan pembaca bahwa bahasa ibu adalah fondasi dari segala pembelajaran dan pemahaman kita tentang kehidupan.
Puisi "Bahasa Ibu" adalah puisi yang mengandung penghargaan mendalam terhadap peran ibu dalam mengajarkan bahasa dan membentuk pemahaman kita tentang dunia. Hillari Dita Regi dengan indah menggambarkan bagaimana bahasa ibu menjadi cerminan dari kasih sayang, kesetiaan, dan pembelajaran hidup. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan pentingnya bahasa ibu dan menghargai peran ibu dalam membentuk dasar-dasar komunikasi dan pemahaman kita tentang kehidupan. Dengan bahasa yang sederhana dan jujur, puisi ini berhasil menyampaikan pesan yang kuat tentang pentingnya menghargai dan merayakan bahasa ibu.
Puisi: Bahasa Ibu
Karya: Hillari Dita Regi