Ayah dan Ibu
Engkau berdua adalah samudra
Menampung segala keluh kesah
Anak-anakmu
Seperti matahari
Selalu menghadirkan kehangatan
Juga angin
Memberi kesejukan tanpa diminta
Kalian adalah musik syahdu
Tak pernah jeda
Menghibur dan menenangkan
Sumber: Surat dari Samudra (2018)
Analisis Puisi:
Puisi "Ayah dan Ibu" karya Bambang Tri Subeno adalah sebuah karya yang menggambarkan kedalaman dan keindahan dalam hubungan orang tua dan anak. Puisi ini menggunakan gambaran alam dan musik sebagai metafora untuk menyampaikan kehangatan, dukungan, dan kehadiran yang konstan dari kedua orang tua.
Metafora Samudra dan Matahari
Puisi ini dibuka dengan metafora yang kuat, menggambarkan kedua orang tua sebagai samudra yang luas dan mendalam. Samudra di sini mewakili kemampuan orang tua untuk menampung segala keluh kesah anak-anak mereka, memberikan tempat yang aman dan mendukung bagi mereka untuk bertumbuh dan berkembang.
Anak-anak disamakan dengan matahari yang selalu menghadirkan kehangatan. Hal ini mencerminkan peran orang tua dalam memberikan cinta, kehangatan, dan dukungan emosional kepada anak-anak mereka, yang sangat dibutuhkan dalam perjalanan kehidupan.
Peran Angin yang Memberi Kesejukan
Selain sebagai matahari yang hangat, anak-anak juga disamakan dengan angin yang memberi kesejukan tanpa diminta. Ini menggambarkan bagaimana kehadiran anak-anak dapat memberikan kesegaran dan kehidupan baru dalam keluarga, serta bagaimana orang tua menerima setiap hal dari anak-anak mereka dengan tangan terbuka.
Musik Syahdu dan Hiburan
Puisi ini menggunakan metafora musik syahdu untuk menggambarkan kehadiran orang tua yang tak pernah jeda dalam menghibur dan menenangkan anak-anak mereka. Seperti musik yang memenuhi ruang dengan harmoni dan ketenangan, kedua orang tua dihadirkan sebagai sumber kebahagiaan dan ketenangan dalam kehidupan keluarga.
Kesatuan dan Keharmonisan Keluarga
Puisi ini secara keseluruhan menggambarkan kesatuan dan keharmonisan dalam keluarga. Bambang Tri Subeno berhasil menyoroti betapa pentingnya peran orang tua sebagai pilar pendukung dalam kehidupan anak-anak mereka, serta bagaimana kehadiran dan cinta mereka dapat membentuk fondasi yang kokoh dalam pembentukan karakter anak-anak.
Dengan bahasa yang metaforis namun jelas, puisi "Ayah dan Ibu" mengajak pembaca untuk merenungkan nilai-nilai keluarga, cinta kasih, dan dukungan yang tak tergantikan dari kedua orang tua. Puisi ini membangkitkan penghargaan terhadap peran orang tua dalam membentuk individu yang kuat dan berbudi luhur, serta memperkuat hubungan yang erat antara anggota keluarga.
Melalui puisi ini, Bambang Tri Subeno berhasil menggambarkan keindahan dalam sederetan peran dan kasih sayang dalam keluarga, menjadikannya sebuah karya sastra yang menginspirasi dan menghadirkan gambaran yang mendalam tentang kehidupan keluarga yang harmonis dan bahagia.
Karya: Bambang Tri Subeno
Biodata Bambang Tri Subeno:
- Bambang Tri Subeno lahir pada tanggal 17 Maret 1966 di Wonogiri.
- Bambang Tri Subeno meninggal dunia pada tanggal 3 Juli 2021.