Prokrastinasi: Penyebab, Dampak, dan Solusinya

Prokrastinator memiliki kecenderungan untuk menghindari tugas yang dianggap tidak menyenangkan atau menantang dengan cara mengalihkan perhatian ke ...

Prokrastinasi berasal dari bahasa latin yaitu “pro” yang berarti “maju”, ke depan, lebih menyukai dan “crastinus” yang berarti “besok”. Prokrastinator merupakan pelaku dari prokrastinasi, yaitu orang yang lebih suka melakukan tugasnya “besok” atau dengan kata lain, prokrastinator sengaja menunda tugas yang dimilikinya walaupun telah mengetahui bahwa hal tersebut dapat berdampak buruk.

Prokrastinasi secara umum diartikan sebagai perilaku menunda-nunda tugas atau pekerjaan yang seharusnya dilakukan. Prokrastinator memiliki kecenderungan untuk menghindari tugas yang dianggap tidak menyenangkan atau menantang dengan cara mengalihkan perhatian ke aktivitas lain yang lebih menyenangkan atau mudah.

Istilah lain yang juga sering digunakan untuk menyebut prokrastinator adalah “deadliners”, yaitu orang-orang yang cenderung menunda pekerjaan hingga mendekati tenggat waktu atau batas akhir yang telah ditentukan.

Prokrastinasi

Menunda-nunda adalah masalah yang umum dan sering dihadapi oleh banyak orang. Kebanyakan orang menunda-nunda untuk mengerjakan sesuatu dengan sengaja karena merasa bahwa pekerjaan tersebut akan mudah dan cepat untuk diselesaikan sehingga tidak harus dikerjakan sekarang. Menunda-nunda pekerjaan atau prokrastinasi disebabkan oleh berbagai faktor dan alasan sebagai berikut:

1. Faktor Psikologis

Ketidakmampuan Mengelola Stres

Perasaan cemas dan gelisah akibat stres dapat menurunkan fokus seseorang. Stres dan kecemasan yang berlebihan dapat membuat seseorang menunda tugas sebagai cara untuk menghindari perasaan tidak nyaman. Kegiatan penundaan pekerjaan ini dapat dikatakan sebagai tindakan self defense yang dilakukan oleh tubuh agar otak menjadi lebih rileks sehingga mengurangi tingkat stres otak.

Kurangnya Motivasi

Orang membutuhkan dorongan dan keinginan yang kuat untuk dapat memulai mengerjakan suatu pekerjaan. Kurangnya minat atau motivasi untuk menyelesaikan tugas dapat menyebabkan seseorang merasa enggan untuk memulai atau menyelesaikan pekerjaan. Hal ini juga dapat terjadi karena orang tersebut merasa bahwa pekerjaan yang mereka hadapi terlalu sulit atau membosankan.

Takut Gagal dan Perfeksionisme

Keinginan untuk melakukan tugas dengan sempurna dapat membuat seseorang merasa kewalahan dan akhirnya menunda-nunda karena takut hasilnya tidak sesuai harapan. Ketakutan akan kegagalan atau hasil yang buruk ini dapat membuat seseorang merasa cemas dan memilih untuk menghindari tugas tersebut.

2. Faktor Sosial dan Lingkungan

Keadaan Sosial

Norma sosial atau budaya yang tidak terlalu menekankan pada ketepatan waktu sehingga membuat seseorang merasa tidak harus terburu-buru untuk menyelesaikan pekerjaan. Keadaan ini membuat orang cenderung menunda-nunda pekerjaannya karena orang lain di sekitarnya juga melakukan hal yang sama. 

Kebiasaan Buruk

Menunda-nunda pekerjaan menjadi kebiasaan buruk yang sering dimiliki oleh sebagian orang. Kebiasaan buruk inilah yang membuat orang enggan menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat waktu. Kebiasaan menunda-nunda dapat terbentuk dan menjadi pola perilaku yang sulit diubah. 

Distraksi dan Gangguan

Kehadiran distraksi seperti handphone, televisi, atau lingkungan sekitar yang bising dapat mengalihkan perhatian dari tugas yang harus diselesaikan. Handphone merupakan salah satu distraksi paling mengganggu karena orang-orang masa kini cenderung tidak bisa lepas dan kecanduan bermain handphone, mulai dari bermain games hingga menjelajah dunia maya melalui media sosial.

3. Faktor Kognitif

Kesulitan dalam Manajemen Waktu

Jumlah tugas yang harus diselesaikan masing-masing orang berbeda-beda. Beberapa orang mungkin tidak memiliki keterampilan yang baik dalam mengelola waktu dan merencanakan tugas-tugas mereka dengan efektif. Hal tersebut mengakibatkan tugas tidak dapat selesai pada waktu yang telah ditentukan.

Overestimasi Waktu yang Tersedia

Seseorang mungkin merasa bahwa mereka memiliki lebih banyak waktu daripada yang sebenarnya, sehingga menunda-nunda sampai batas waktu semakin dekat. Meskipun banyak waktu yang telah disediakan untuk mengerjakan tugas tersebut, pada akhirnya prokrastinator akan menyelesaikan tugasnya pada menit-menit terakhir.

Optimisme Berlebihan

Optimisme berlebihan ini terkait dengan keyakinan seseorang akan tugas yang diberikan itu mudah sehingga dapat diselesaikan dengan waktu singkat. Keyakinan bahwa mereka dapat menyelesaikan tugas dengan cepat ini membuat seseorang menunda-nunda sehingga mereka mengerjakan tugasnya pada saat-saat terakhir.

Prokrastinasi bukanlah suatu kebiasaan yang dapat dibenarkan maupun disalahkan. Namun, yang jelas kebiasaan menunda-nunda ini mengakibatkan banyak dampak negatif dibandingkan dampak positifnya. Berikut adalah beberapa dampak buruk yang diakibatkan oleh kebiasaan menunda-nunda pekerjaan.

  1. Prokrastinasi dapat menyebabkan peningkatan tingkat stres dan kecemasan karena tekanan untuk menyelesaikan tugas dalam waktu yang terbatas.
  2. Menunda tugas dapat mengurangi jumlah pekerjaan yang diselesaikan dalam waktu tertentu sehingga menurunkan produktivitas.
  3. Menunda-nunda dapat menimbulkan perasaan bersalah dan penyesalan karena tugas tidak selesai sesuai dengan rencana.
  4. Menyelesaikan tugas pada saat-saat terakhir seringkali mengakibatkan hasil yang kurang optimal.
  5. Prokrastinasi memiliki dampak negatif pada kesehatan karena dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental.

Prokrastinasi mengakibatkan dampak yang tidak baik untuk kehidupan sehari-hari. Maka, diperlukan adanya upaya-upaya untuk dapat mengatasi tindakan prokrastinasi. Berikut adalah beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk menghindari prokrastinasi.

  1. Membuat target yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu untuk membantu mengarahkan fokus mencapai hal yang diharapkan.
  2. Membuat rencana atau daftar tugas harian yang difokuskan pada tugas-tugas yang paling penting dan mendesak terlebih dahulu untuk memanajemeni waktu.
  3. Meminimalkan gangguan yang ada di lingkungan sekitar untuk membantu menjaga fokus pada tugas yang harus diselesaikan.

Prokrastinasi merupakan kegiatan menunda-nunda pekerjaan yang sering menjadi masalah pada sebagian orang. Prokrastinasi disebabkan oleh berbagai faktor, seperti faktor psikologis, sosial dan lingkungan, serta kognitif.

Prokrastinasi menyebabkan berbagai dampak buruk. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk dapat memahami penyebab dan cara meminimalkannya agar dapat menghindari kebiasaan buruk ini.

Biodata Penulis:

Destania Icha Saputri lahir pada tanggal 31 Desember 2004.

© Sepenuhnya. All rights reserved.