4 Permasalahan Umum Anak Kosan

Banyak pengalaman dan pembelajaran yang saya dapat setelah menjadi anak kosan. Saya dipaksa hidup mandiri. Harus mencari makan sendiri, mencuci ...

Sudah hampir satu tahun saya menjadi anak kos. Merantau di kota orang yang jauh dari rumah mengharuskan saya ngekos. Tidak bisa dibilang mudah menghadapi kondisi seperti ini untuk orang seperti saya yang dari dulu tinggal bersama keluarga. Banyaknya tugas dan kegiatan kampus terkadang menghalangi kita untuk bertemu keluarga di rumah.

Banyak pengalaman dan pembelajaran yang saya dapat setelah menjadi anak kosan. Saya dipaksa hidup mandiri. Harus mencari makan sendiri, mencuci baju sendiri, belanja bulanan sendiri, padahal biasanya itu semua sudah tersedia kalau saya di rumah. Kalau di rumah biasanya setiap pagi ada ibu yang selalu membangunkan saya, tapi di kos hanya ada jam alarm saja.

Permasalahan Umum Anak Kosan

Merantau dan ngekos menurut saya sangat pas untuk kamu yang ingin keluar dari zona nyaman, mencoba hal yang baru. Banyak hal positif yang pasti bakal kamu dapat. Namun, di sini saya akan membicarakan hal-hal yang kurang enak di kala menjadi anak kosan, yang mungkin kamu juga relate:

1. Homesick

Kangen rumah dan keluarga bakal jadi masalah yang hampir pasti dialami anak kosan. Saya sendiri waktu awal ngekos sempat nangis seharian karena kangen keluarga. Tapi, seiring waktu pasti kita akan terbiasa dengan kondisi ini.

Sebenarnya cara mengatasi homesick cukup mudah, kita harus memiliki banyak teman dan harus ada kegiatan. Dengan banyak teman kamu pasti tidak akan merasa kesepian, kamu bisa menghabiskan banyak waktu dengan mereka, mulai dari nongkrong, nugas bareng, atau jalan-jalan.

Menyibukkan diri juga bisa menghilangkan masalah homesick, Selain sibuk karena tugas kuliah, kamu juga bisa ikut organisasi untuk menambah kegiatanmu. Organisasi juga pastinya akan memberikan banyak hal positif untuk kita.

2. Susah Mengatur Diri

Hidup sendiri terkadang membuatku susah untuk mengatur diriku sendiri. Rasa malas adalah musuh terbesar. Malas bangun pagi, malas makan, bahkan malas membersihkan kamar kos. Kamar kos yang kotor juga akan berdampak pada kenyamanan dan kesehatan.

Hal yang harus kamu lakukan adalah memperkuat motivasi diri. Kamu harus selalu berpikir kalau mengikuti rasa malas itu kamu pasti akan berdampak buruk untuk kamu.

3. Manajemen Waktu

Untuk orang yang belum terbiasa, mengatur waktu antara belajar dan mengerjakan urusan rumah tangga seperti memasak dan mencuci bisa menjadi tantangan. Membagi waktu untuk hiburan dan istirahat juga penting agar tidak merasa tertekan.

Buat kamu yang masih mengalami kesulitan dalam mengatur manajemen waktu, kamu bisa mulai untuk membuat jadwal kegiatanmu tiap hari. Berikan skala prioritas setiap kegiatan, pastikan kamu mendahulukan kegiatan yang penting. Dengan kebiasaan seperti itu aktivitas keseharianmu akan jauh lebih tertata dengan baik.

4. Keamanan

Saat mencari kos, keamanan merupakan hal yang penting untuk dipertimbangkan. Kehilangan berharga pastinya sangat merugikan kita, maka dari itu usahakan carilah lingkungan kos yang aman. Walaupun sudah merasa lingkungan sekitar kos aman, kita tetap harus waspada. Jangan pernah lupa mengunci kamar kos, dan jangan biasakan untuk meninggalkan motor di luar garasi apalagi semalaman.

Bisa dikatakan, meskipun banyak tantangan yang dihadapi sebagai anak kos, seperti homesick, kesulitan mengatur diri, manajemen waktu, dan keamanan, semua itu dapat diatasi dengan beberapa strategi yang tepat. Mengatasi homesick bisa dilakukan dengan memiliki banyak teman dan menyibukkan diri dengan kegiatan positif seperti bergabung dengan organisasi. Memperkuat motivasi diri adalah kunci untuk melawan rasa malas, sementara membuat jadwal harian dapat membantu dalam mengatur waktu antara belajar dan urusan rumah tangga.

Selain itu, memilih kos di lingkungan yang aman dan selalu waspada terhadap barang berharga juga sangat penting. Dengan pendekatan yang tepat, tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi, sehingga kehidupan ngekos bisa menjadi pengalaman yang lebih positif dan mendewasakan.

Rozaq Dwi Aditya

Biodata Penulis:

Rozaq Dwi Aditya lahir pada tanggal 6 Juni 2005. Saat ini ia aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret.

© Sepenuhnya. All rights reserved.