Nusantara, kepulauan yang menyimpan banyak keindahan alam dan kekayaan budaya yang tak ternilai dan luar biasa. Estetika dalam kebudayaan nusantara terlihat dari keragaman suku, bahasa, tradisi, dan budaya yang tercermin dalam setiap aspek kehidupan masyarakatnya.
Salah satu aspek penting dalam menyibak pesona estetika kebudayaan nusantara adalah melalui seni tradisional, yaitu batik. Batik, sebuah kain tradisional Indonesia yang lebih dari hanya sekadar kain. Batik, sebagai warisan budaya nusantara yang telah diakui oleh UNESCO. UNESCO telah menetapkan batik sebagai Intangible Cultural Heritage atau Warisan Budaya Takbenda pada sidang UNESCO di Abu Dhabi pada 2 Oktober 2009 (Ramadhian dan Kahfi, 2020). Pengakuan ini menjadi bukti bahwa batik bukan hanya kain biasa, tetapi merupakan karya seni dan budaya yang memiliki nilai universal.
Batik bukan hanya sekedar proses mencelup sederhana pada selembar kain, tetapi juga merupakan bentuk seni yang memerlukan keahlian kompleks dan rumit. Dalam proses pembuatanya, kain akan diberi lilin dengan pola atau desain tertentu sebelum diwarnai. Lilin berfungsi sebagai penghalang, mencegah warna menembus area yang telah dilapisi lilin. Kegiatan ini bisa dilakukan berulang kali, tergantung seberapa rumit desainnya, agar menghasilkan karya seni yang memiliki banyak lapisan dan warna.
Keindahan batik tidak hanya tentang visualnya saja, tetapi juga tentang nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Lebih dari hanya sekadar kain, batik mengandung makna, nilai-nilai, dan cerita yang melambangkan kekayaan budaya dan identitas bangsa.
Setiap motif batik memiliki keunikan tersendiri, baik itu motif alam, flora, fauna, geometris, atau motif abstrak yang terinspirasi dari kehidupan sehari-hari masyarakat nusantara. Selain memiliki keunikan tersendiri, setiap motif batik memiliki cerita dan simbol-simbol tertentu yang mencerminkan nilai-nilai budaya dan kepercayaan masyarakat nusantara. Nilai-nilai luhur ini diwariskan secara turun temurun dan menjadi bagian dari kebudayaan nusantara. Batik Megamendung, misalnya, melambangkan harapan akan turunnya hujan, yang sangat penting bagi kesuburan tanah dan kemakmuran masyarakat (Qothrunnada, 2023).
Sekali lagi, batik bukan hanya sekadar kain, tetapi lebih dari itu, batik merupakan warisan budaya yang sarat makna dan nilai luhur bangsa Indonesia. Batik juga merupakan lambang kebanggaan akan identitas budaya yang harus dijaga, dihargai dan dilestarikan oleh setiap generasi.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa batik bukan hanya sekadar kain yang memiliki keindahan visual saja. Lebih dari hanya sekadar kain, batik mengandung makna, nilai-nilai, dan cerita yang melambangkan kekayaan budaya dan identitas bangsa. Selain itu, batik merupakan lambang kebanggaan akan identitas budaya yang harus dijaga, dihargai dan dilestarikan oleh setiap generasi.
Referensi:
- Ramadhian, Nabilla. dan Kahfi Dirga Cahya. (2020). Alasan Batik Indonesia Diakui UNESCO Sebagai Warisan Budaya Dunia. Diakses dari https://travel.kompas.com/read/2020/10/05/174000427/alasan-batik-indonesia-diakui-unesco-sebagai-warisan-budaya-dunia?page=all.
- Qothrunnada, Kholida. (2023). Mengenal Batik Mega Mendung: Sejarah, Filosofi, dan Asal Daerahnya. Diakses dari https://www.detik.com/jabar/budaya/d-6943931/mengenal-batik-mega-mendung-sejarah-filosofi-dan-asal-daerahnya.
Biodata Penulis:
Siti Nurul Mutiah lahir pada tanggal 13 Agustus 2003. Saat ini ia aktif sebagai mahasiswa Sastra Indonesia di Universitas Padjadjaran.