Konsep Toleransi dalam Islam

Implementasi nilai toleransi tersebut dapat kita lihat di lingkungan masayarakat desa yang mana sebagian dari mereka berbeda bahasa sehingga ...

Toleransi merupakan salah satu tema yang penting untuk dibahas terlebih di Indonesia yang mempunyai banyak agama, tradisi, dan ras. Dengan adanya toleransi maka akan dapat melestarikan persatuan dan kesatuan bangsa, mendukung dan menyukseskan pembangunan, serta menghilangkan kesenjangan. Hubungan antar umat beragama didasarkan pada prinsip persaudaraan yang baik, bekerjasama untuk menghadapi musuh dan membela golongan yang menderita.

Secara bahasa toleransi dapat didefinisikan sebagai bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri.

Konsep Toleransi dalam Islam

Adapun beberapa prinsip-prinsip yang digunakan dalam toleransi antar umat beragama, yaitu:

1. Prinsip Saling Menghargai

Perbedaan agama merupakan suatu keharusan yang harus diselamatkan melalui mekanisme saling pengertian. Sikap penuh pengertian dan rela menghargai orang lain mutlak diperlakukan oleh masyarakat majemuk. Apalagi sesungguhnya keberagaman itu merupakan ciptaan ilahi untuk umat manusia. Etika seperti ini sangat memungkinkan dapat dikembangkan dalam masyarakat beda agama, karena agama menganjurkan sikap saling menghormati.

2. Kebersamaan dan Keterbukaan

Keberagaman agama harus dimaknai secara sosiologis atau muamalah yaitu melihat kemanfaatan dari perbedaan itu. Sisi positif dari perbedaan itu harus lebih dikedepankan untuk kemaslahatan bersama. Jika pluralisme agama dimaknai secara idiologis dengan melihat kesalahan dan kekurangannya, maka sulit menemukan kebersamaan di antara umat yang berlainan agama, maka kecurigaanlah akan menonjol.

Sisi negatif terhadap perilaku agama lain selalu muncul menggeser sisi positifnya. Semua kegiatan orang lain dianggap suatu yang negatif sementara yang positifnya terkubur oleh rasa kecurigaan tadi. Padahal dalam relasi sosial, islam telah mengajarkan supaya mengedepankan kebaikan orang lain dan sikap kebersamaan serta keterbukaan sepanjang tidak merusak sendi-sendi keyakinan terhadap agama. Maka islam melarang berbuat buruk, membunuh, melecehkan bagi yang berbeda dengan kita.

3. Persaudaraan

Dalam agama mengakui ketuhanan, manusia seluruhnya adalah bersaudara, dalam artian bahwa sungguhpun mempunyai keyakinan agama yang berbeda, dipandang dari sudut pandang asal, mereka tetap bersaudara. Yaitu persaudaraan Ukhuwah Insaniah (sesama manusia), Ukhuwah Basyariah dan Ukhuwah Bataniyah (setanah air). Mereka semua adalah mahkluk tuhan yang diciptakan melalui seorang bapak (Adam) dan seorang ibu (Hawa). Persaudaraan itu sudah menjadi fitrah atau tabiat dasar setiap manusia. Oleh karena itu hidup berdampingan mutlak dibutuhkan dan merupakan salah satu hak setiap manusia.

Implementasi nilai toleransi tersebut dapat kita lihat di lingkungan masayarakat desa yang mana sebagian dari mereka berbeda bahasa sehingga sedikit lebih sulit untuk masyarakat menerima hal tersebut, namun nyatanya dengan kondisi demikian masyarakat masih bisa menjunjung tinggi nilai toleransi dengan tidak mengucilkan orang yang berbeda tersebut.

Seperti halnya yang dilakukan oleh pengurus takmir Mushola Darul Falah, Tunggul Sari, Tulungagung, yang diketuai oleh bapak Ubaidillah yang mana beliau menuturkan kegiatan-kegiatan yang ada di Mushola Darul Falah ini memang bertujuan untuk menguatkan kembali nilai-nilai toleransi yang kian hari semakin berkurang kesadaran tentang nilai toleransi tersebut.

Penulis: Muhammad Da'i Muhtar

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.