Jaga Hati, Jaga Pikiran, Jaga Hewan Kurban Agar Tidak Bertingkah

Berbagai macam hewan kurban, mulai dari sapi, kambing, domba hingga kerbau menghiasi lapangan dan halaman masjid. Banyak orang yang berkurban hewan ..

Perayaan Iduladha menjadi salah satu event besar bagi umat islam. Umat islam di seluruh dunia bersuka cita dalam merayakan yang bertepatan pada musim haji ini. Bagi umat islam yang belum diberi kesempatan untuk berhaji tahun ini, maka diharuskan untuk berkurban hewan bagi yang mampu. Banyak orang yang berlomba untuk memberi kurban terbaik mereka sesuai dengan kemampuannya.

Berkurban memang jadi salah satu cara bersedekah yang dapat menggugurkan dosa. Bahkan Rasulullah SAW sejak beliau diisyaratkan tak pernah meninggalkan kurban hingga beliau wafat. Menurut sebagian ulama, hukum untuk berkurban bisa dikatakan wajib bagi siapa saja yang mampu.

Tentunya berkurban mempunyai banyak keistimewaan yang didapat. Kurban pada dasarnya menjadi salah satu sarana pendekatan diri kepada Allah SWT. Kurban juga menjadi bentuk patut dan taat kita kepada Sang Pencipta dan barang siapa yang berkurban hanya karena Allah, maka Allah akan menerimanya sebagai amalan baik di sisi-Nya. Hal ini sesuai firman Allah dalam Surat Al-Maidah ayat 27 yang memiliki arti “Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertaqwa.”

Berbagai macam hewan kurban, mulai dari sapi, kambing, domba hingga kerbau menghiasi lapangan dan halaman masjid. Banyak orang yang berkurban hewan memilih hewan yang ukurannya besar sehingga terkadang hewan tersebut susah dikendalikan ketika ingin disembelih. Banyak sekali kasus hewan kurban yang berontak dan terlepas sebelum berubah menjadi rendang. Hewan kurban terutama sapi tentunya memiliki kekuatan yang besar sehingga membuat kewalahan panitia kurban. Bahkan, hewan yang terlepas bisa kabur dan menjadi hiburan yang menarik bagi warga sekitar meskipun tentu saja membahayakan apabila ke jalan dan masuk pemukiman.

Jaga Hati, Jaga Pikiran, Jaga Hewan Kurban Agar Tidak Bertingkah

Terdapat beberapa faktor yang membuat hewan kurban bisa berontak dan kabur dari tempat penyembelihan. Menurut Dosen Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Panjono menerangkan bahwa hewan kurban memberontak karena merasa stres sebelum disembelih. “Tak hanya manusia, hewan kurban juga memiliki rasa takut dan sakit” Panjono menerangkan.

Hewan kurban terutama sapi merasa terancam dan berusaha untuk mempertahankan diri dengan memberontak dan mengamuk.

Selain itu, alasan lain hewan kurban memberontak dapat dipengaruhi dari breed atau jenisnya. Menurut Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor Supratikno menjelaskan jika perilaku hewan kurban dapat terpengaruh dari breed atau jenis ternak, sistem pemeliharaan, ataupun interaksinya dengan manusia. Jenis sapi keturunan Eropa seperti Limosin, Simental, dan Holstein cenderung memiliki perilaku yang tenang sedangkan jenis sapi Asia seperti sapi Ongol, Brahman, Madura cenderung tempramen. Meski demikian, antisipasi tetap dilakukan agar tak memicu perilaku agresif pada hewan kurban.

Beberapa upaya antisipasi dapat dilakukan agar hewan kurban tak gampang memberontak dan terlepas. Rasa terancam pada hewan kurban dapat muncul ketika hewan tersebut melihat hewan lain yang akan disembelih maupun keramaian yang ada di tempat penyembelihan. Sebaiknya hewan kurban tidak melihat hewan lain yang direbahkan dan disembelih. Hewan kurban juga harus diperlakukan dengan baik dan benar. Mulai dari proses pengantaran, istirahat, saat berada di tempat penyembelihan hingga saat akan disembelih. Hewan kurban perlu dipastikan terikat dengan erat agar hewan dapat diam dan tak berontak. Selain itu kebersihan area penyembelihan juga perlu diperhatikan karena hewan kurban dapat mencium bau kotoran dan darah yang dapat menyebabkan stres pada hewan kurban. 

Muhammad Toha Hasan
Biodata Penulis:
Muhammad Toha Hasan lahir pada tanggal 17 Mei 2004. Saat ini ia sedang menempuh pendidikan di Universitas Sebelas Maret.
© Sepenuhnya. All rights reserved.