Drumband: Cabang Olahraga di PON yang Jarang Diketahui

Persatuan Drumband Indonesia (PDBI) merupakan organisasi yang menaungi cabang olahraga drumband di Indonesia. Berdiri sejak tahun 1977, PDBI telah ...

Di antara berbagai cabang olahraga yang dipertandingkan di PON XXI Aceh-Sumatra Utara 2024, terdapat satu cabang yang mungkin tidak familiar bagi banyak orang, yaitu drumband. Cabang olahraga ini mungkin lebih dikenal sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, namun kenyataannya drumband adalah cabang olahraga prestasi yang diakui oleh KONI dan dipertandingkan di PON. Drumband pertama kali dipertandingkan di PON X tahun 1981 di Jakarta. Saat itu, masih sebagai eksibisi. Baru pada PON XIII tahun 1993 di Jakarta, drumband resmi menjadi cabang olahraga prestasi.

Di Indonesia, drumband belum sepopuler olahraga bulu tangkis atau sepak bola. Banyak orang menganggap drumband hanya sebagai hiburan semata. Padahal, drumband adalah cabang olahraga beregu yang tidak hanya memerlukan fisik yang kuat, tetapi juga keterampilan dalam bermain musik.

Persatuan Drumband Indonesia (PDBI) merupakan organisasi yang menaungi cabang olahraga drumband di Indonesia. Berdiri sejak tahun 1977, PDBI telah aktif dalam mengantarkan para atlet drumband Indonesia meraih prestasi di tingkat nasional dan internasional. PDBI bertanggung jawab untuk pembinaan dan pengembangan drumband di Indonesia, termasuk penyelenggaraan berbagai kejuaraan. PDBI juga terus berupaya untuk meningkatkan popularitas drumband di Indonesia dan menumbuhkan minat generasi muda terhadap cabang olahraga ini.

Cabang Olahraga di PON yang Jarang Diketahui

Berikut empat kategori yang dilombakan untuk cabang olahraga drumband yaitu:

1. Lomba Baris Berbaris (LBB)

Lomba baris berbaris adalah kompetisi berkelompok yang menggunakan peralatan musik, dimainkan di area tertentu dengan formasi dan variasi barisan yang sesuai dengan peraturan. Peserta harus mengikuti peraturan untuk mendapatkan nilai. Dalam lomba ini, peserta diwajibkan memainkan atau membawakan Mars KONI sesuai partitur asli sebagai lagu pertama dengan tempo 108 – 118. Jumlah pemain dalam lomba ini adalah 18 orang, terdiri dari 9 pemain putri dan 9 pemain putra, ditambah 1 orang paramanandi/a.

2. Lomba Unjuk Gelar (LUG)

Lomba unjuk gelar adalah kompetisi beregu yang menggunakan peralatan musik dan pendukung lainnya, dimainkan di area tertentu dengan variasi gerakan dan formasi, menyajikan kualitas permainan musik serta visualisasi sesuai peraturan. Jumlah pemain dalam lomba ini adalah 22 orang, terdiri dari 11 pemain putra dan 11 pemain putri, serta 1 leader atau paramanandi/a yang bisa dari putra atau putri.

Dalam lomba ini, setiap kontingen harus memilih lagu yang sesuai dengan tema yang dibawakan. Peserta dituntut untuk menyampaikan makna dari lagu dan tema tersebut kepada penonton. Hal ini bisa dicapai dengan menggunakan properti pendukung yang sesuai dengan tema, seperti latar belakang, barang, dan lainnya. Kostum, ekspresi, bahasa tubuh, dan gerakan visual juga sangat berpengaruh dalam menyampaikan tema yang dibawakan.

3. Lomba Berbaris Jarak Pendek (LBJP)

Lomba berbaris jarak pendek adalah kompetisi beregu yang menggunakan peralatan musik melalui lintasan tertentu sesuai peraturan. Setiap pemain, baik individu maupun kelompok, hanya diperbolehkan melakukan gerakan jalan cepat dan tidak diperbolehkan berlari. Dalam lomba ini, pemain dituntut untuk bermain musik secepat mungkin sambil menjaga formasi, kualitas musik, dan jarak antar pemain tanpa berlari.

Lomba ini dibagi menjadi tiga kategori: putra, putri, dan campuran. Jumlah pemain untuk regu putra adalah 9 orang ditambah 1 orang paramananda. Untuk regu putri, jumlah pemain adalah 9 orang ditambah 1 orang paramanandi. Untuk regu campuran, jumlah pemain adalah 18 orang, terdiri dari 9 putra dan 9 putri ditambah 1 orang paramanandi/a.

Jarak tempuh untuk kategori putra adalah 800 meter, untuk putri 600 meter, dan untuk regu campuran 800 meter. Lagu yang dimainkan dalam lomba ini tidak boleh banyak menggunakan long note karena pemain dituntut bermain musik sambil berjalan cepat di pos-pos tertentu. Oleh karena itu, lagu yang dipilih harus tidak membebani pemain, terutama pemain brass, karena sulit mengatur napas saat meniup alat musik sambil berjalan cepat. Kecepatan waktu, kerapihan barisan, dan kualitas musik menjadi poin utama dalam penilaian.

4. Lomba Ketahanan dan Ketepatan Berbaris (LKKB)

Lomba ketahanan dan ketepatan berbaris adalah kompetisi beregu yang menggunakan peralatan musik untuk berbaris melalui lintasan jalan dengan jarak dan waktu tertentu sesuai peraturan. Arena lomba biasanya menggunakan jalan raya yang bebas dari gangguan. Kategori dan jumlah pemain dalam lomba ini sama dengan lomba berbaris jarak pendek (LBJP).

Untuk kategori putra, jarak tempuh adalah 8000 meter, untuk putri 6000 meter, dan untuk regu campuran 8000 meter. Pemilihan lagu harus tepat untuk menjaga kualitas musik dari pos awal 500 meter hingga pos akhir 8000 meter. Sementara itu, pemain perkusi memainkan cadence dari start hingga finish. Akurasi waktu, kerapihan barisan, dan kualitas musik menjadi poin utama dalam penilaian.

Biodata Penulis:

Syahrul Gemilang lahir pada tanggal 1 Februari 2005.

© Sepenuhnya. All rights reserved.