Kenaikan biaya UKT (Uang Kuliah Tunggal) di beberapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) belakangan ini menjadi perbincangan hangat. Banyak yang mempertanyakan kebijakan ini, terutama dengan lonjakan biaya yang signifikan hingga mencapai puluhan juta rupiah per semester. Hal ini menimbulkan dilema bagi calon mahasiswa dan keluarga mereka, khususnya bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. Biaya UKT ini harus dipenuhi oleh mahasiswa agar penyelenggaraan pendidikan memenuhi standar mutu serta memenuhi kebutuhan operasional.
Di satu sisi, PTN selalu identik dengan kualitas pendidikan yang lebih baik dan biaya yang lebih terjangkau dibandingkan dengan perguruan tinggi swasta (PTS). Namun, dengan kenaikan UKT yang drastis ini, citra PTN sebagai penyelenggara pendidikan yang inklusif dan terjangkau mulai terkikis. Dengan adanya isu tersebut, muncullah pertanyaan "Apa mending swasta aja?"
Jadi guys perlu diketahui, memilih antara PTN dan PTS memang tidak mudah. Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, seperti kualitas pendidikan, biaya, jurusan yang diminati, lokasi, dan prospek kerja.
1. Kualitas Pendidikan
Secara umum PTN masih dianggap memiliki reputasi yang lebih baik dalam hal kualitas pendidikan, yang mana dapat meliputi beberapa faktor seperti dosen pengajar yang berpengalaman, biasanya pada PTN memiliki dosen yang berpengalaman dan memiliki kualifikasi tinggi dalam bidangnya, hal ini dapat dilihat dari penerimaan dan kualitas dosen di PTN memiliki standar yang lebih jelas dibanding PTS.
Selain itu terdapat juga fasilitas yang biasanya dimiliki PTN lebih lengkap dibanding dengan PTS yakni seperti laboratorium, perpustakaan, dan ruang kelas yang memadai, serta kurikulum di PTN yang biasanya disusun dengan lebih terstruktur dan teruji, sehingga diharapkan dapat memberikan bekal yang lebih baik bagi mahasiswa. Namun perlu diingat bahwa kualitas pendidikan di PTS juga tidak kalah baik, karena banyak PTS yang memiliki program studi yang berkualitas dan diakui secara internasional.
2. Biaya
Biaya kuliah di perguruan tinggi swasta memang umumnya lebih mahal dibandingkan dengan perguruan tinggi negeri. Namun dengan kenaikan UKT yang drastis di PTN, jarak biaya antara keduanya semakin menyempit bahkan terdapat PTS yang memiliki biaya UKT hampir sama dengan PTN. Namun terdapat banyak program beasiswa yang ditawarkan baik di PTN ataupun PTS untuk mahasiswa berprestasi atau berasal dari keluarga yang kurang mampu.
3. Jurusan yang Diminati
Perlu diketahui bahwa jurusan-jurusan di PTN lebih umum dibandingkan dengan PTS contohnya manajemen, sastra, teknik, kedokteran, akuntansi, farmasi, dan banyak lainnya. Sedangkan pilihan jurusan di PTS lebih beragam dan spesifik, contohnya seperti kampus Binus University yang memiliki jurusan Mobile Application and Technology yang mana jurusan ini mempelajari tentang cara membuat aplikasi di ponsel.
4. Lokasi
Lokasi kampus juga menjadi pertimbangan yang penting, terutama jarak antara kampus dengan rumah. Semakin jauh jarak kampus dengan rumah maka semakin tinggi juga biaya transportasi yang harus dikeluarkan. Dengan itu dapat memilih PTN atau PTS yang dekat dengan rumah.
5. Prospek Kerja
Dalam dunia kerja penerimaan bekerja disyaratkan dengan akreditasi kampus dan lulusan dari PTN secara umum lebih disukai dibandingkan lulusan PTS. Namun PTS yang baik memiliki kerjasama dengan perusahaan swasta alumni ataupun organisasi luar kampus tanpa terikat dengan peraturan pemerintah. Jadi koneksi kerjasama ini dapat membantu lulusan PTS memiliki peluang kerja lebih baik dibanding lulusan PTN yang memiliki akreditasi dibawah syarat penerimaan pekerja dan tanpa koneksi kerjasama serupa. Prospek kerja alumni PTN dan PTS umumnya tidak jauh berbeda. Yang terpenting adalah kemampuan dan pengalaman yang dimiliki oleh mahasiswa selama masa perkuliahan.
Keputusan untuk memilih PTN atau PTS pada akhirnya tergantung pada masing-masing individu. Tidak ada jawaban yang mutlak "mending swasta aja". Perlu diingat bahwa tidak semua PTN memiliki UKT yang mahal, dan tidak semua PTS memiliki kualitas pendidikan yang buruk. Calon mahasiswa dan keluarga perlu melakukan riset mendalam tentang berbagai pilihan jurusan dan kampus yang tersedia, serta mempertimbangkan faktor-faktor yang terpenting, dan memilih opsi yang paling sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan.
Biodata Penulis:
Nursila Julihayat Safika lahir pada tanggal 26 Juli 2005 di Boyolali. Saat ini ia aktif sebagai mahasiswa, Program Studi Ilmu Lingkungan, di Universitas Sebelas Maret.