Puisi: Telah Musnah Sangkuriang (Karya Apip Mustopa)

Puisi "Telah Musnah Sangkuriang" karya Apip Mustopa menggambarkan perubahan dramatis dan kehancuran lingkungan di Bandung.
Telah Musnah Sangkuriang

telah musnah sangkuriang
di dasar bandung

dihanyut air cikapundung
duka itu tertumpah di citarum
menembus gunung-gunung
lari ke pesisir utara

mencari makna
di sawah-sawah yang panas
yang dari bawah kandungannya
menyembur sumber api

telah musnah sangkuriang
di dasar bandung

dihembus angin dinihari
kekecewaan itu dilarikan
lintas tonggak pegunungan
ke pesisir selatan
mencari keyakinan
di desa-desa tersembunyi
yang bawah kandungannya
menyimpan teka-teki

telah musnah sangkuriang
di dasar bandung

Desember, 1976

Sumber: Budaya Jaya (Maret, 1977)

Analisis Puisi:

Puisi "Telah Musnah Sangkuriang" karya Apip Mustopa adalah sebuah karya yang mempersembahkan gambaran tentang keadaan Bandung yang berubah secara dramatis.

Tema Perubahan dan Kehancuran Lingkungan: Puisi ini menggambarkan tema perubahan dan kehancuran lingkungan, khususnya di wilayah Bandung. Melalui metafora "telah musnah sangkuriang," penyair menggambarkan betapa Bandung telah mengalami perubahan yang signifikan dan kerusakan lingkungan yang parah. Dengan menyebut nama Sangkuriang, seorang tokoh legendaris dalam mitologi Sunda yang terkait dengan cerita tentang Bandung, puisi ini menggambarkan perasaan kehilangan akan keaslian dan keindahan alam.

Gambaran Kehancuran Alam: Dalam puisi ini, kehancuran alam digambarkan melalui gambaran air Cikapundung yang tercemar, duka yang tertumpah di sungai Citarum, dan gunung-gunung yang disebutkan sebagai saksi bisu atas perubahan yang terjadi. Ini menciptakan citra tentang penderitaan alam dan kehilangan ekosistem yang penting.

Pencarian Makna dan Keyakinan: Meskipun Bandung telah mengalami kehancuran, puisi ini juga menyampaikan pesan tentang pencarian makna dan keyakinan di tengah-tengah kehancuran tersebut. Melalui gambaran mencari makna di sawah-sawah yang panas dan mencari keyakinan di desa-desa tersembunyi, penyair menyoroti ketegangan antara kehancuran dan harapan.

Gaya Bahasa dan Imaji: Penyair menggunakan gaya bahasa yang kuat dan imaji yang kaya untuk menggambarkan keadaan Bandung yang berubah. Penggunaan metafora dan gambaran-gambaran alam seperti air, gunung, dan angin menciptakan suasana yang mendalam dan memengaruhi.

Pesan Tentang Kesadaran Lingkungan: Puisi ini juga menyampaikan pesan tentang pentingnya kesadaran lingkungan dan perlindungan terhadap alam. Dengan menggambarkan kehancuran lingkungan, penyair mengajak pembaca untuk merenungkan dampak dari tindakan manusia terhadap alam dan pentingnya untuk bertindak untuk memperbaiki kerusakan yang telah terjadi.

Puisi "Telah Musnah Sangkuriang" karya Apip Mustopa adalah sebuah puisi yang menggambarkan perubahan dramatis dan kehancuran lingkungan di Bandung. Melalui gambaran-gambaran alam dan pencarian makna di tengah-tengah kehancuran, puisi ini menyampaikan pesan tentang perlunya kesadaran lingkungan dan tindakan untuk melindungi alam dari kerusakan lebih lanjut.

Puisi
Puisi: Telah Musnah Sangkuriang
Karya: Apip Mustopa
    Biodata Apip Mustopa:
    • H. Apip Mustopa lahir di Limbangan, Garut, 23 April 1938.
    © Sepenuhnya. All rights reserved.