Puisi: Seberkas Cahaya (Karya Ulfatin Ch.)

Puisi "Seberkas Cahaya" karya Ulfatin Ch. mengajak pembaca untuk merenungkan arti dari cahaya di tengah-tengah kegelapan, serta untuk menghargai ...
Seberkas Cahaya

Di bawah rimbun daun-daun yang melambai   
masih ada cahaya biru gaunmu, Ifda
yang menancap di dada
hingga perih terasa
Adakah dosa. Jika tahun-tahun hitam
kutaburi bunga lalu kita cium baunya. Siapa
yang salah? Jika malam yang tenang  hanya
berkisar diantara waktu
Menangiskah engkau, Ifda
jika matahari senantiasa menyakiti
sedang cahaya selalu menyentuh
berwarna biru

1989

Analisis Puisi:

Puisi "Seberkas Cahaya" karya Ulfatin Ch. adalah sebuah karya yang menghadirkan gambaran tentang kegelapan, kepedihan, dan keberanian dalam mencari cahaya di tengah-tengah kesulitan.

Gelapnya Kegelapan: Penyair menggambarkan suasana gelap dengan mengatakan bahwa di bawah rimbun daun-daun yang melambai, masih ada cahaya biru gaunmu, Ifda. Ini menciptakan gambaran tentang kegelapan yang mendalam, di mana cahaya yang masih bersinar terlihat sebagai titik terang di tengah-tengah kesulitan.

Pertanyaan akan Dosa dan Kegelapan: Dalam puisi ini, penyair mempertanyakan apakah ada dosa dalam menghadapi tahun-tahun hitam, di mana kegelapan dan kesulitan mungkin menguasai. Ini menciptakan gambaran tentang pertanyaan yang dalam tentang kesalahan dan keadilan di tengah-tengah penderitaan.

Harapan di Tengah Kegelapan: Meskipun dihadapkan pada kegelapan dan penderitaan, penyair mengekspresikan harapan dan keberanian dalam mencari cahaya. Bahkan ketika matahari menyakiti, cahaya selalu menyentuh dengan warna biru, menciptakan gambaran tentang harapan dan keberanian untuk tetap bertahan di tengah-tengah kesulitan.

Puisi "Seberkas Cahaya" karya Ulfatin Ch. adalah sebuah persembahan yang memukau tentang kegelapan, pertanyaan, dan harapan dalam menghadapi kesulitan. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana namun puitis, penyair berhasil menggambarkan perasaan yang mendalam dan kompleks dalam menghadapi kegelapan hidup. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan arti dari cahaya di tengah-tengah kegelapan, serta untuk menghargai keberanian dan keteguhan dalam mencari harapan di tengah-tengah penderitaan.

Ulfatin Ch.
Puisi: Seberkas Cahaya
Karya: Ulfatin Ch.

Biodata Ulfatin Ch.:
  • Ulfatin Ch. lahir pada tanggal 31 Oktober 1966 di Pati.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Aku MenungguAku menunggumu sampai detik itu berlalu   sampai habis waktuTak ada kabarberkisar dalam sasartak adaHanya memardi dada mengejar2012Analisis Puisi:Puisi "…
  • Pelarian MalamMalam terus menanjakrasa kantuk yang kutahan menjadi pelanadalam pelarianTak ada sungai atau danau pembasuh mukasemua sumur terasa kering dan asintenggorokan pun ters…
  • Rindu yang KutanamTak ada lagi prasasti itu di sinidi antara subuh yang kauketukdan kehadiranmu di pintutak ada surat bertuliskan alamattak adaRindu, biarkan kutanam dalam jan…
  • Kutunggu KamuKutunggu kamudalam segelas kopi dan kecapiSebelum pagi nanti kuinginkan kepastiansebelum berlayar menyeberang harapanKutunggu kamuseperti panas di dalam minumanmenanti…
  • Rajawali Satu Sayapterluka rajawali menunggu jedamelangkah gontai sayapnya patahberjalan tak penuh arahmeluka rajawali menyebrang harapanlangit cerah tertahan laut yang ditemp…
  • Jalan BuntuJarum jam menunjuk angka dua belasmatahari memanasjalan pun lepas Di ujung gang sepi rajawali terhentipohon-pohon ranggas Kemanakah akan kembalilangkah seperti…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.