Puisi: Sajak Berbingkai (Karya Ulfatin Ch.)

Puisi "Sajak Berbingkai" karya Ulfatin Ch. adalah sebuah persembahan puitis yang penuh dengan rasa cinta dan rindu kepada seorang ayah.
Sajak Berbingkai
Ayah

Untukmu kutulis sajak
berbingkai daun dan bunga.
Di atas meja kutempatkan ia
agar dapat kaupandang
saat datang bulan bercahaya.
Kau tahu. Betapa rindu
anak-anak pada mega
yang seakan memberi kedamaian
meski angin sentiasa kencang
menampar.
Betapa rindu cinta
pada lenggok samudera
meski kelak membadai juga
dan anak-anak yang lahir
dari keramahan
akan menjelma mutiara
menjelma di dada

1999

Sumber: Nyanyian Alamanda (2003)

Analisis Puisi:

Puisi "Sajak Berbingkai" karya Ulfatin Ch. adalah sebuah persembahan puitis yang penuh dengan rasa cinta dan rindu kepada seorang ayah.

Ekspresi Rindu dan Kecintaan: Puisi ini mencerminkan ekspresi rindu dan kecintaan yang mendalam dari seorang anak terhadap ayahnya. Penggunaan metafora seperti "mega" dan "samudera" menggambarkan kebesaran dan ketenangan yang diasosiasikan dengan figur ayah.

Simbolisme Alam: Penyair menggunakan gambaran alam seperti "daun dan bunga" untuk membentuk bingkai bagi puisi ini. Ini menggambarkan keindahan dan kehidupan yang diberikan oleh alam, sejalan dengan peran seorang ayah dalam memberikan dukungan, ketenangan, dan kehangatan kepada keluarganya.

Kekuatan Keluarga: Puisi ini menggarisbawahi kekuatan ikatan keluarga. Meskipun terjadi badai dan tantangan dalam kehidupan, cinta dan dukungan dari seorang ayah tetap menjadi pijakan yang kuat bagi anak-anaknya. Metafora "anak-anak yang lahir dari keramahan" menggambarkan bagaimana suasana hangat dan keramahan ayah menciptakan lingkungan yang cocok untuk tumbuh dan berkembang.

Persembahan Puitis: Puisi ini merupakan sebuah persembahan puitis yang indah dan penuh makna untuk seorang ayah. Dengan membentuk puisi seperti sebuah bingkai yang dipenuhi dengan keindahan alam, penyair menyampaikan pesan rindu dan cinta dengan cara yang artistik dan menggugah.

Kehadiran Mendalam Ayah: Melalui puisi ini, terlihat bahwa figur seorang ayah tidak hanya dianggap sebagai orang yang memberikan keberanian dan perlindungan, tetapi juga sebagai sumber kebijaksanaan, ketenangan, dan kasih sayang yang abadi.

Puisi "Sajak Berbingkai" adalah sebuah persembahan yang mengharukan dan puitis untuk seorang ayah. Dengan menggunakan gambaran alam dan ekspresi emosional yang mendalam, penyair berhasil menyampaikan rasa rindu, cinta, dan penghargaan kepada figur ayah dalam sebuah karya seni yang memukau dan bermakna.

Ulfatin Ch.
Puisi: Sajak Berbingkai
Karya: Ulfatin Ch.

Biodata Ulfatin Ch.:
  • Ulfatin Ch. lahir pada tanggal 31 Oktober 1966 di Pati.
© Sepenuhnya. All rights reserved.