Puisi: Perjalanan Usia (Karya Candra Malik)

Puisi "Perjalanan Usia" karya Candra Malik mengajak pembaca untuk merenungkan perjalanan hidup dari masa kecil hingga menua, serta tanggung jawab ....
Perjalanan Usia

Anak-anak tumbuh dengan mendewasa,
akankah aku tumbuh menua?
Kelak mereka butuh lawan bicara,
Apakah kala itu aku kakek pelupa?

Anak-anak tidak selamanya bayi,
mereka butuh tak hanya dimengerti.
Mereka punya mata punya hati,
tidak cukup dengan harta diwarisi.

Sampai kapan usiaku ditakdirkan,
sampai batas itulah aku dihadirkan.
Sebagai orang tua sebagai teman,
sampai batas waktu yang ditentukan.

Tak baik jika mereka di sini saja,
hangat dipeluk rumah dan keluarga.
Kehidupan itu pengembaraan jiwa,
dan mereka pengelana berikutnya.

Jika tumbuh dewasa ada ujungnya,
jangan sampai menua sia-sia.
Dalam perjalananku menyusuri usia,
setidaknya harus pernah bijaksana.

Analisis Puisi:

Puisi "Perjalanan Usia" karya Candra Malik mengajak pembaca untuk merenungkan perjalanan hidup dari masa kecil hingga menua, serta tanggung jawab sebagai orang tua.

Perubahan dalam Perjalanan Hidup: Penyair merenungkan tentang perubahan yang terjadi seiring berjalannya waktu. Dari masa kecil hingga dewasa, dari dewasa hingga menua, perjalanan hidup membawa transformasi yang tak terhindarkan. Pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana dirinya akan tumbuh dan berubah seiring waktu mencerminkan ketidakpastian akan masa depan.

Tanggung Jawab Orang Tua: Penyair mengakui tanggung jawabnya sebagai orang tua untuk mendampingi anak-anaknya dalam perjalanan hidup. Ini termasuk memberikan dukungan, pengertian, dan cinta yang tak terhingga. Puisi ini menyoroti pentingnya kehadiran dan peran aktif orang tua dalam membimbing anak-anak mereka dalam perjalanan hidup mereka.

Pengembaraan Jiwa dalam Hidup: Penyair menggambarkan hidup sebagai sebuah pengembaraan jiwa, di mana setiap individu adalah seorang pelancong. Tidak ada batas pasti untuk perjalanan ini, tetapi ada tanggung jawab untuk menjalani dan menghargai setiap tahap kehidupan dengan bijaksana.

Makna Kebijaksanaan dalam Menua: Penyair menekankan pentingnya mendapatkan kebijaksanaan seiring bertambahnya usia. Menua bukanlah akhir dari perjalanan, tetapi sebuah kesempatan untuk merenungkan pengalaman hidup dan memetik hikmah dari setiap peristiwa.

Melalui puisi "Perjalanan Usia," Candra Malik mengajak pembaca untuk merenungkan perjalanan hidup dari perspektif yang berbeda. Puisi ini mengingatkan kita akan pentingnya menghargai setiap tahap kehidupan, memenuhi tanggung jawab kita sebagai orang tua, dan meraih kebijaksanaan sepanjang perjalanan hidup. Dengan bijaksana, kita bisa menjalani setiap tahap hidup dengan penuh arti dan makna.

Puisi
Puisi: Perjalanan Usia
Karya: Candra Malik
© Sepenuhnya. All rights reserved.