Nak, Tidurlah
Nak,
Hari telah menunjuk
Pukul tiga dini hari
Burung berkicau
Angin pagi menyambut
Tapi kau belum juga
Untuk tertidur
Bahkan kau hiraukan kantuk
Tak sehat, nak
Kepalamu berat
Badanmu lemas
Pikiranmu tak kuat
Organmu lemah
Tidur, nak
Perjalananmu masih panjang
Masih ada ribuan kilo
Yang akan kau tempuh
Aku harap
Tak hanya aku
Yang rasakan masa tua
Tapi juga kau, anakku
Nak,
Dari kejauhan jarak kita
Aku berpesan
Jangan terjebak
Dalam rantai waktu
Pekerjaan dan kejaran
Masa mudamu
Istirahat
Dan nikmati perenunganmu
Anak mudaku
2024
Analisis Puisi:
Puisi "Nak, Tidurlah" karya Lidwina Nathania adalah sebuah karya yang menyoroti pentingnya istirahat dan perenungan dalam menjalani hidup.
Perenungan tentang Kesehatan: Puisi ini menggambarkan seorang yang tampaknya sulit tidur, dengan gejala-gejala seperti kepala yang berat, tubuh yang lemas, dan pikiran yang tak kuat. Ini mengingatkan pembaca akan pentingnya tidur yang cukup untuk kesehatan fisik dan mental.
Pesan Orang Tua kepada Anak: Puisi ini mencerminkan pesan seorang orang tua kepada anaknya untuk merawat diri dan tidak terjebak dalam kesibukan hidup. Sang ibu mengingatkan anaknya tentang perjalanan panjang yang masih harus dihadapi dalam hidupnya dan menyarankan untuk tidak hanya fokus pada tugas dan tanggung jawab, tetapi juga untuk menikmati momen perenungan.
Perbandingan Jarak Fisik dan Emosional: Puisi ini menggambarkan jarak fisik antara sang ibu dan anaknya, tetapi juga menyoroti jarak emosional yang bisa terjadi ketika seseorang terlalu sibuk dengan kehidupan sehari-hari. Meskipun jarak fisik terkadang tak terhindarkan, pesan perenungan dan penekanan pada kesehatan emosional tetap penting.
Makna Mendalam dalam Pesan: Pesan untuk "tidur" tidak hanya tentang mengambil istirahat fisik, tetapi juga tentang menemukan kedamaian dalam diri dan menikmati momen perenungan. Sang ibu ingin anaknya menghargai kehidupan dengan cara yang seimbang, tanpa terjebak dalam kejar-kejaran dunia.
Penggunaan Bahasa yang Sederhana namun Kuat: Puisi ini menggunakan bahasa yang sederhana namun kuat untuk menyampaikan pesan yang mendalam. Kata-kata seperti "Nak" dan "Anak mudaku" menambahkan sentuhan kehangatan dan kedalaman emosi dalam pesan yang disampaikan.
Puisi "Nak, Tidurlah" karya Lidwina Nathania adalah sebuah pengingat akan pentingnya istirahat dan perenungan dalam menjalani hidup yang sibuk. Melalui pesan yang disampaikan seorang ibu kepada anaknya, puisi ini mengajak pembaca untuk menemukan keseimbangan antara tanggung jawab dan kebutuhan akan istirahat dan refleksi dalam hidup mereka.
Karya: Lidwina Nathania
Biodata Lidwina Nathania:
- Lidwina Nathania lahir pada tanggal 23 Juli 2005 di Jakarta.