Puisi: Menjelang Pulang (Karya Melki Deni)

Puisi "Menjelang Pulang" karya Melki Deni merupakan refleksi mendalam tentang konsep pulang, kenangan, dan perjalanan batin manusia. Terbagi dalam ...

Menjelang Pulang (1)

Pagi ini aku bertanya bagi diri sendiri:
"Jika aku pulang, apakah hatimu pergi?"
Dalam Kitab Sejarah pulang adalah kembali.
Kembali adalah kenangan, dan pergi adalah imajinasi yang didekonstruksi. 
Tuhan tak jauh dari imajinasi. Tak musuh dengan akal budi kita yang susah sungguh menafsirkan kembali Kitab Suci dan Puisi.
Kita Suci adalah kita yang takut suci. Dan kita adalah puisi yang ingin melebihi Tuhan yang tak ingin menghakimi.
Lalu kenangan dengan seribu tentara pengharapan menjemput kita di bandara, dan mengantar kita masuk ke rumah orang tua yang tak pernah dikunci.
Seperti kenangan, orang tua setia menanti meski kita kembali tak pasti dan tak pasti kembali. 

Madrid, 14 Mei 2024

Menjelang Pulang (2)

Pulang adalah mawar merah yang jatuh ke tanah pada musim gugur, yang menghangatkan tanah pada musim dingin, yang memberi akar makanan dan bersemi pada musim semi, yang mengipasi kita pada musim panas.

Pulang adalah kata kerja yang memanggil kita kembali ke kenangan, melanjutkan cerita yang belum selesai, dan menyusun kembali kisah yang tak panjang.

Pulang adalah kata sifat yang membuat kita menangis pilu atas kepergian dan terbahak-bahak atas kehadiran. Kehadiran tak menyangkal kekeliruan. Tak juga mampu menghentikan kecelakaan.

Alcorcón, Madrid, 16 Mei 2024

Menjelang Pulang (3)

Pulang hati berjalan melalui pintu meditasi, kontemplasi, refleksi — lewat lorong puisi yang tak sepi.

Sepi adalah musuh gelisah dan depresi. Hati yang depresi tak ingin kembali. Dan puisi enggan mendekati. Tetapi matahari setia kembali: memberikan pagi.

Kehadiran seperti pucuk bunga pagi hari yang dipotong, tak peduli berarti atau tidak tetapi setia kembali. Akar yang tulus dan setia tak mengeluh meski pohon dan bunga-bunga diadili. Kembali adalah kehadiran.

Seperti akar, ibu bilang: kehadiran adalah penyembuhan dan pemulihan. Penyembuhan dan pemulihan adalah awal mula kenangan, kata bapak. Itulah mengapa kita ingin kembali….

Alcorcón, Madrid, 18 Mei 2024

Analisis Puisi:

Puisi "Menjelang Pulang" karya Melki Deni merupakan refleksi mendalam tentang konsep pulang, kenangan, dan perjalanan batin manusia. Terbagi dalam tiga bagian, puisi ini menggabungkan unsur filsafat, spiritualitas, dan keindahan puitis untuk mengeksplorasi makna kembalinya seseorang ke asal-usul atau kenangan mereka.

Analisis Bagian (1)

Bagian pertama ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna pulang dan kembali. Penyair menggunakan istilah "Kitab Sejarah" untuk menggambarkan bahwa pulang adalah kembali ke kenangan. Di sini, pulang bukan sekadar tindakan fisik, melainkan perjalanan mental dan emosional yang penuh dengan refleksi tentang masa lalu. Imajinasi, menurut penyair, adalah sesuatu yang bisa didekonstruksi dan dipahami ulang. Ada juga refleksi tentang hubungan manusia dengan Tuhan dan Kitab Suci, yang menyoroti ketakutan manusia terhadap kesucian dan kecenderungan untuk melebihi otoritas ilahi melalui puisi dan kreativitas.

Analisis Bagian (2)

Pada bagian kedua, penyair menggunakan simbol mawar merah untuk menggambarkan siklus kehidupan dan musim sebagai metafora untuk konsep pulang. Mawar yang jatuh ke tanah pada musim gugur dan kemudian bersemi kembali di musim semi menggambarkan siklus alami dari kepergian dan kembalinya sesuatu. Pulang dijelaskan sebagai tindakan (kata kerja) yang memanggil seseorang kembali ke kenangan untuk menyelesaikan cerita yang belum selesai. Selain itu, pulang juga digambarkan sebagai sifat yang memicu emosi mendalam, baik kebahagiaan maupun kesedihan.

Analisis Bagian (3)

Bagian terakhir ini menyoroti perjalanan batin melalui meditasi, kontemplasi, dan refleksi sebagai cara untuk pulang hati. Penyair menggambarkan sepi sebagai musuh gelisah dan depresi, menunjukkan bahwa hati yang depresi mungkin enggan untuk kembali ke keadaan damai. Namun, matahari yang setia kembali setiap pagi menjadi simbol harapan dan kehadiran yang konsisten. Kehadiran adalah kunci penyembuhan dan pemulihan, yang menurut penyair adalah awal mula kenangan. Dengan kata lain, kehadiran dan penerimaan adalah cara untuk menyembuhkan luka dan membangun kembali hubungan dengan masa lalu.

Puisi "Menjelang Pulang" karya Melki Deni adalah sebuah refleksi mendalam tentang konsep pulang yang melibatkan perjalanan mental dan emosional. Melalui penggunaan simbolisme, metafora, dan refleksi filosofis, penyair mengeksplorasi makna kembali ke asal, kenangan, dan perjalanan batin. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan hubungan mereka dengan masa lalu, kehadiran, dan proses penyembuhan melalui perjalanan kembali ke diri sendiri dan kenangan yang membentuk mereka.

Puisi Melki Deni
Puisi: Menjelang Pulang
Karya: Melki Deni

Biodata Melki Deni:
  • Melki Deni adalah mahasiswa STFK Ledalero, Maumere, Flores, NTT.
  • Melki Deni menjuarai beberapa lomba penulisan karya sastra, musikalisasi puisi, dan sayembara karya ilmiah baik lokal maupun tingkat nasional.
  • Buku Antologi Puisi pertamanya berjudul TikTok. Aku Tidak Klik Maka Aku Paceklik (Yogyakarta: Moya Zam Zam, 2022).
  • Saat ini ia tinggal di Madrid, Spanyol.
© Sepenuhnya. All rights reserved.