Menarilah
Ketika hujan jatuh, ijinkanlah
kuluaskan cinta dalam semburan nyala api
yang menghangatkan gigil sepi
dan menguatkan pendar harapmu
Mari kita pindai rinai hujan ke lahan hati yang membesar dan terus membesar,
karena kamu menangkap tarian hujan bukan lagi di luar ruangan
Tapi di ruangan terdalammu.
Mari berpegangan tangan walau kita hanya
Noktah tak berlengan
Dan katakan "Hai" pada terang
Yang memadamkan gelap dalam titik-titik listrik
Di hatimu
Biarkan cinta menari
Dan menarilah bersama harapan, bukan bayangan
Meledakkan arus semangat untuk diri yang baru
Doa selalu, salam sayang
Di tengah hujan yang membayang dari kelopak mata tana sekat
Dan berusaha meredakan derasnya dengan susah payah, sendirian
Menarilah di dinding hati yang tidak lagi empat berbatas,
karena ruangan ini sangat, sangat luas
membawamu tanpa batas.
Analisis Puisi:
Puisi "Menarilah" karya Aan Almaidah A. adalah sebuah karya yang memadukan gambaran alam dengan metafora romantis untuk menyampaikan pesan tentang keberanian, harapan, dan cinta.
Metafora Hujan sebagai Simbol Cinta dan Harapan: Puisi ini dimulai dengan gambaran hujan yang jatuh, yang sering digunakan dalam sastra sebagai simbol penyucian, pembaruan, dan keberkahan. Dalam konteks puisi ini, hujan digambarkan sebagai momen untuk memperluas cinta dan memperkuat harapan, serta sebagai waktu untuk memperdalam hubungan dalam "ruangan terdalam" hati.
Tarian Hujan sebagai Metafora Hubungan Romantis: Penyair mengajak pembaca untuk melihat hujan sebagai tarian yang terjadi dalam "ruangan terdalammu", yang merupakan metafora untuk hubungan romantis yang dalam dan intim. Melalui metafora ini, penyair menyoroti pentingnya memahami dan merayakan keintiman dalam hubungan.
Keberanian dan Optimisme dalam Menghadapi Hidup: Puisi ini juga menekankan pentingnya keberanian dan optimisme dalam menghadapi hidup. Penyair mengajak pembaca untuk berpegangan tangan dan bersama-sama menghadapi tantangan, dengan harapan sebagai pendorong utama.
Luasnya Ruang Hati untuk Cinta dan Harapan: Penyair menggambarkan "dinding hati" yang luas dan tanpa batas, menyiratkan bahwa ruang dalam hati kita sangatlah besar dan mampu membawa kita tanpa batas dalam perjalanan cinta dan harapan. Ini mengilustrasikan kemampuan hati manusia untuk menyimpan dan memperluas cinta serta aspirasi.
Puisi "Menarilah" karya Aan Almaidah A. adalah sebuah karya yang memadukan gambaran alam dengan metafora romantis untuk menyampaikan pesan tentang keberanian, harapan, dan cinta. Melalui gambaran hujan sebagai simbol cinta dan harapan, serta tarian hujan sebagai metafora hubungan romantis, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan kekuatan cinta dan keberanian dalam menghadapi hidup.
Karya: Aan Almaidah A.