Melepaskan
Kita pernah merencanakan banyak hal.
Menggebu-gebu, seperti remaja baru mengenal rasa.
Setiap hari ada saja yang diceritakan.
Dari segudang impian,
hingga sebatas mengingatkan
tentang istirahat dan makan.
Kita menertawakan dunia,
seolah mereka semua serupa,
dan hanya kita yang berbeda.
Kemudian ketika malam tiba,
kita saling mendoakan
supaya jalannya dimudahkan.
Jatuh cinta memang jenaka.
Aku ingin jadi penulis yang mengisahkan cerita ini,
denganmu sebagai tokoh utamanya.
Kau tahu?
Yang paling kusuka adalah bab di mana
kau menjadikanku pemberani,
tak gentar meski harus menghadapi halang rintang.
Keluh kesahku jadi milikmu.
Kesedihanmu jadi milikku.
Saling mengobati, lagi dan lagi.
Sampai lupa bahwa terlalu banyak mengonsumsi obat
juga bukan hal yang baik.
Diam-diam kita memendam rasa sakit.
Menganga, dan terus membesar.
Yang menjadi landasan untuk bersama,
kini menjadi alasan untuk berpisah.
Ternyata, cocok saja tidak cukup.
Jatuh cinta memang jenaka.
Kita sebetulnya tidak merencanakan banyak hal.
Kita hanya sedang berandai-andai.
Sampai lupa berpijak pada kenyataan;
kenyataan yang kita tahu sedari awal
bahwa kau dan aku takkan berujung di rumah yang sama.
Kita memaksa berpelukan,
tanpa sadar bahwa kadang,
yang paling kita peluk adalah yang paling menyakiti.
Makin erat, makin melukai.
Dilepas memang berat,
tapi mungkin itu yang terbaik.
Aku kembali berdoa,
dan terus berdoa.
Hingga kemudian hari aku mengerti,
Tuhan tidak mau kita hancur berantakan,
makanya dipisahkan di persimpangan jalan.
Doa tentang jalan yang dimudahkan,
berubah menjadi doa supaya hati dikuatkan.
Karena kita berdua tahu,
jalannya sudah buntu.
Aku adalah penulis yang mengisahkan cerita ini,
dan kita sudah tiba pada bab terakhir.
Bab ini berisi tentang belajar untuk tidak menyapa.
Tentang belajar untuk berhenti menyayangi.
Tentang belajar peduli tanpa perlu lagi diperlihatkan.
Yang terutama, tentang belajar melepaskan.
Karena seperti katamu dulu,
"Melepaskan juga bagian dari perjuangan"
Catatan:
Diunggah di Youtube Fiersa Besari pada 12 Jan 2023.
Analisis Puisi:
Puisi "Melepaskan" karya Fiersa Besari merupakan ungkapan yang mendalam tentang proses merelakan dan melepaskan hubungan yang telah berakhir. Dengan penggunaan bahasa yang lugas dan penuh emosi, puisi ini menggambarkan perjalanan emosional dari kebahagiaan hingga kesedihan dalam hubungan yang berakhir.
Merencanakan dan Bermimpi Bersama: Puisi ini dimulai dengan penggambaran masa lalu di mana penyair dan pasangannya penuh semangat merencanakan masa depan bersama. Mereka memiliki impian dan cerita yang dibagikan setiap hari, menciptakan gambaran tentang kebahagiaan dan kedekatan mereka.
Realitas yang Pahit: Namun, ketika malam tiba, puisi ini menyampaikan bahwa realitas hubungan mereka tidak selalu sesuai dengan harapan. Meskipun saling mendoakan untuk kemudahan dalam perjalanan hidup, realitas kehidupan membawa mereka pada kesadaran bahwa cinta tidak selalu berjalan mulus.
Pengorbanan dalam Cinta: Penyair menggambarkan bagaimana mereka saling memendam kesedihan dan menahan rasa sakit demi kebahagiaan pasangan mereka. Mereka berusaha memperkuat hubungan meskipun di dalamnya terdapat ketidakcocokan dan penderitaan.
Proses Melepaskan: Puisi ini mencapai puncaknya ketika penyair menerima bahwa melepaskan adalah tindakan yang terbaik. Mereka menyadari bahwa hubungan mereka sudah mencapai ujungnya dan bahwa Tuhan mungkin memisahkan mereka untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Pembelajaran dan Pertumbuhan Pribadi: Puisi ini ditutup dengan pembelajaran yang mendalam tentang arti sebenarnya dari melepaskan. Penyair menyadari bahwa melepaskan adalah bagian dari perjuangan dan pertumbuhan pribadi. Mereka belajar untuk tidak menyapa, berhenti menyayangi, dan peduli tanpa perlu menunjukkannya secara berlebihan.
Puisi ini mencerminkan perjalanan emosional yang kompleks dari kebahagiaan hingga kesedihan, dan dari kebahagiaan kembali ke penerimaan dan pertumbuhan. Puisi ini mengajarkan pembaca tentang pentingnya menerima realitas, melepaskan hal-hal yang tidak bisa dikendalikan, dan tumbuh dari pengalaman hidup.
Karya: Fiersa Besari
Biodata Fiersa Besari:
- Fiersa Besari lahir pada tanggal 3 Maret 1984 di Bandung, Jawa Barat, Indonesia.