Analisis Puisi:
Puisi "Kembalikan Dukamu" karya Apip Mustopa menggambarkan perasaan kehilangan dan kerinduan yang dialami seseorang setelah mengalami kehancuran.
Tema Kehancuran dan Kerinduan: Puisi ini mengusung tema kehancuran, kesedihan, dan kerinduan. Penyair mengekspresikan perasaan kehilangan seseorang yang telah kehilangan rumahnya karena api dan air. Dia meminta agar dukanya dikembalikan pada elemen alam yang menjadi penyebab kehancuran tersebut.
Personifikasi Elemen Alam: Penyair menggunakan personifikasi untuk menggambarkan api dan air sebagai entitas yang memiliki kekuatan untuk merusak. Dengan menyuruh untuk mengembalikan dukanya pada api dan air, penyair seolah-olah menyatakan bahwa kehancuran tersebut disebabkan oleh kekuatan alam yang tak terkendali.
Kritik Sosial: Dalam bait ketiga, penyair menyinggung khalayak, yang mungkin mengacu pada masyarakat atau kekuasaan yang terlibat dalam pembangunan dan penanganan bencana. Penyair mencela sikap khalayak yang terkesan acuh tak acuh terhadap nasib orang lain, yang seolah-olah membiarkan kehancuran terjadi.
Permintaan untuk Mengatasi Duka: Dengan meminta untuk mengembalikan dukanya, penyair seolah-olah meminta agar seseorang bisa melupakan kesedihannya dan melanjutkan hidupnya. Namun, kesudahannya mengindikasikan bahwa dukanya tidak akan pernah sepenuhnya hilang, dan dia harus belajar untuk hidup dengan kehilangan itu.
Keterbatasan Kehidupan: Penyair menutup puisi dengan mengungkapkan bahwa dalam kehidupan, tidak ada yang mutlak milik seseorang. Ini menggambarkan realitas bahwa kehilangan dan penderitaan adalah bagian dari pengalaman manusia yang tak terhindarkan.
Puisi "Kembalikan Dukamu" adalah sebuah penggambaran tentang kehilangan, kerinduan, dan permintaan untuk mengatasi dukanya setelah mengalami kehancuran. Melalui penggunaan gambaran alam dan kritik sosial, penyair mengungkapkan kerentanan manusia dan realitas kehidupan yang tak terduga.