Puisi: Jika Kau Tak Menjelma Hujan (Karya Ulfatin Ch.)

Puisi "Jika Kau Tak Menjelma Hujan" karya Ulfatin Ch. adalah sebuah pengamatan yang puitis tentang peran alam dan puisi dalam menyampaikan ...
Jika Kau Tak Menjelma Hujan

Jika kau tak menjelma hujan
mungkin tak terhapus rindu di mataku
Dan angin hanya menggemakan
kresek daun jatuh
yang menimpa batu-batu

Jika kau tak menjelma angin
yang mengirimkan salam
biarkan terhapus malam
dan kenangan itu

Dan jika kau tak menjelma puisi
dalam baitku
akan kutulis apa bahasa
rindu

2014

Analisis Puisi:

Puisi "Jika Kau Tak Menjelma Hujan" karya Ulfatin Ch. adalah sebuah pengamatan yang puitis tentang peran alam dan puisi dalam menyampaikan perasaan rindu.

Simbolisme Alam: Penyair menggunakan alam, seperti hujan, angin, dan daun jatuh, sebagai simbol untuk menyampaikan perasaan dan pengalaman manusia. Hujan, sebagai simbol kesegaran dan pemurnian, menggambarkan kehadiran seseorang yang menghapuskan rindu. Angin mencerminkan suatu keberangkatan atau perpisahan yang melibatkan perubahan. Daun jatuh yang dikreskakan oleh angin menunjukkan proses kehancuran yang tak terelakkan.

Makna Metaforis: Puisi ini menggunakan metafora untuk menggambarkan berbagai perasaan dan harapan. Misalnya, "jika kau tak menjelma hujan" merujuk pada kehadiran yang membasahi dan membersihkan, sementara "jika kau tak menjelma angin" menandakan kepergian yang menghapuskan kenangan.

Peran Puisi: Dalam bait terakhir, penyair mengangkat peran puisi dalam mengungkapkan rindu dan pengalaman manusia. Puisi menjadi medium untuk mengekspresikan perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata biasa. Penyair menyoroti kekuatan bahasa dan imajinasi dalam mengatasi kekosongan emosional.

Penyampaian Emosi: Melalui penggunaan kata-kata yang sederhana namun puitis, penyair berhasil menyampaikan rasa rindu dan kekosongan yang dialami oleh pelaku dalam puisi. Setiap baris menggambarkan perasaan yang mendalam dan kompleks dengan kejelasan yang menyentuh.

Kesimpulan Reflektif: Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang peran alam dan puisi dalam kehidupan manusia. Dengan nada introspektif, penyair menghadirkan pandangan yang dalam tentang hubungan antara manusia, alam, dan karya seni.

Puisi "Jika Kau Tak Menjelma Hujan" adalah sebuah puisi yang menyentuh dan penuh makna, menggambarkan perasaan rindu dan kekosongan melalui simbolisme alam dan kekuatan puisi. Dengan penggunaan bahasa yang indah dan mendalam, puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang arti kehadiran, kepergian, dan ekspresi emosi.

Ulfatin Ch.
Puisi: Jika Kau Tak Menjelma Hujan
Karya: Ulfatin Ch.

Biodata Ulfatin Ch.:
  • Ulfatin Ch. lahir pada tanggal 31 Oktober 1966 di Pati.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Di Rumah Kerang-MathoriSedang apa kau. Mencari apadiam di rumah kerangberlutut dan bertasbih malamPergi. Cambuklah puisisekalipun dalam kolam yang keringKalaulah ia mutiaraakan tam…
  • Aku MendakiAku mendaki tak sampai-sampaiseperti ketam merangkaktak sampai pantai.Di jendela yang terlihatcuma angintak seperti bayangku pada pelangiAku mendaki tak sampaidzikirku m…
  • Sebab Aku KehilanganSebab aku kehilangan pagiengkau mencaciku bagai burungmencaci langit.Dan cuaca seperti mencakar bahusuara angin bagai tiupan nafiriSebab aku kehilangan pagidind…
  • Bunga SipresBunga Sipres jatuhkeluhnya terdengar di pangkuan jauh.Dan engkau menyaksikan dari benua lainyang tak pernah kaubayangkan:Sebuah perjumpaan yang menjelma telagadi dalam …
  • Hujan RinduAku, hujan rinduturun melewati jalan setapakmelewati rumput-rumputmenetes di ujung kaki ibuAku rindu pada dentumnyadi atas daun-daun, di atas bunga-bungadi atas tanah ba…
  • Pohon PakuMelihat pohon pakuaku teringat ibu.Ada yang terasa harukala menatapnya.Pada daunnya yang rampingatau pada ibuku yang setia2001Sumber: Nyanyian Alamanda (2003)Analisi…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.