Hujan Siang
Hujan siang
memanah jendela di mataku.
Pada bibir dan tangan
kulihat bayangmu menyala
seperti kilat.
Angin kali mengisi bangku-bangku
dengan kisah air mata.
Dan dari persembunyian yang jauh
kulihat bunga dimainkan cuaca.
Dan kecipak katak melambai
di atas kolam
bagai meyiratkan padamu;
jangan masuk!
2000
Sumber: Nyanyian Alamanda (2003)
Analisis Puisi:
Puisi "Hujan Siang" karya Ulfatin Ch. adalah sebuah perenungan tentang pengalaman hujan di siang hari.
Imaji Hujan: Puisi ini mempersembahkan hujan sebagai elemen dominan yang memberikan suasana dan pengalaman yang intens. Hujan tidak hanya digambarkan sebagai fenomena alam, tetapi juga sebagai pengalaman batin yang menyentuh. Hal ini tercermin dari penggunaan kata-kata seperti "memanah jendela di mataku," yang menunjukkan betapa kuatnya dampak hujan pada pikiran dan perasaan penyair.
Citra Bayangan Kekasih: Bayangan kekasih memainkan peran penting dalam puisi ini. Penyair melihat bayangan kekasihnya "menyala seperti kilat," memberikan kesan kehadiran yang kuat dan tiba-tiba, seolah-olah memecah keheningan dengan kehadirannya. Namun, kehadiran ini juga bersifat sementara, seperti kilat yang cepat memudar.
Suara Alam: Melalui penggambaran angin, bangku-bangku yang diisi dengan "kisah air mata," bunga yang dimainkan oleh cuaca, dan kecipak katak di atas kolam, puisi ini menghadirkan suara alam yang hidup. Suara-suara ini memberikan latar belakang yang kaya akan detail alamiah, menambah kedalaman dan kehidupan pada pengalaman hujan siang.
Pesan Tersembunyi: Pada akhir puisi, terdapat pesan tersembunyi yang diungkapkan melalui peringatan "jangan masuk!" yang disampaikan oleh katak. Pesan ini dapat diinterpretasikan sebagai peringatan terhadap bahaya atau kerumitan yang mungkin terjadi jika kekasih memasuki kehidupan penyair, atau bahkan sebagai peringatan terhadap penyair sendiri agar tidak terlalu terbawa oleh perasaan atau pikiran yang terlalu dalam.
Puisi "Hujan Siang" adalah sebuah puisi yang menghadirkan pengalaman hujan dengan detail yang kaya dan imajinatif. Dengan menggambarkan hujan sebagai pengalaman yang intens dan melibatkan elemen alam lainnya, puisi ini memperkaya pembaca dengan suasana yang kuat dan pesan yang mendalam.
Karya: Ulfatin Ch.
Biodata Ulfatin Ch.:
- Ulfatin Ch. lahir pada tanggal 31 Oktober 1966 di Pati.