Hujan Januari
Tak ada batas jemu, jika terus menatap kamu
bahkan angin pun tak mengajakku surut
Seperti hujan januari
kau mengguyurkan rindu
Prasasti jingga, muara tak bermahkota
Ke manakah jalan cintamu
Selalu derai yang membatasi rindu
tanpa ucapan tanpa pelabuhan
Hanya sajak-sajak yang memaknai jarak
mengubah rentang menjadi rembang
2013
Sumber: Kata Hujan (2013)
Analisis Puisi:
Puisi "Hujan Januari" karya Ulfatin Ch. adalah sebuah karya sastra yang memancarkan keindahan melalui penggambaran perasaan rindu dan kerinduan. Dalam analisis ini, kita akan mengeksplorasi lapisan-lapisan makna dan pesan yang terkandung dalam puisi ini.
Metafora Hujan Januari: Puisi ini menghadirkan gambaran hujan Januari sebagai metafora dari keadaan yang memancing rindu. Hujan yang turun pada bulan Januari seringkali dihubungkan dengan suasana yang melankolis dan meresap ke dalam jiwa. Dengan menggambarkan cinta seperti hujan Januari yang mengguyur rindu, pelaku puisi membawa pembaca ke dalam suasana yang penuh dengan nostalgia dan kelembutan.
Keabadian Rindu: Di baris "Tak ada batas jemu, jika terus menatap kamu," pelaku puisi menyiratkan bahwa kehadiran sang kekasih memenuhi hatinya dengan kehangatan yang tak terbatas. Bahkan angin pun tidak mampu mengurangi kekuatan rindu yang terus bersemi.
Pencarian Arah Cinta: Ungkapan "Prasasti jingga, muara tak bermahkota / Ke manakah jalan cintamu" menggambarkan keraguan dan kebingungan akan arah cinta sang kekasih. Prasasti jingga dan muara yang tak bermahkota dapat diartikan sebagai simbol dari kebingungan dan ketidakpastian dalam mencari arah hubungan.
Keindahan dalam Kesedihan: Meskipun dihadapkan pada kesedihan dan kekosongan, puisi ini menemukan keindahan dalam ekspresi perasaan. Derai yang membatasi rindu, tanpa ucapan dan tanpa pelabuhan, menciptakan gambaran yang menggugah hati tentang kelembutan dalam kesunyian dan ketidakpastian.
Puisi "Hujan Januari" karya Ulfatin Ch. adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan keindahan dalam kesedihan dan kerinduan. Dengan penggunaan bahasa yang indah dan metafora yang kuat, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan akan kompleksitas perasaan manusia dalam mencari dan menjalani cinta.
Karya: Ulfatin Ch.
Biodata Ulfatin Ch.:
- Ulfatin Ch. lahir pada tanggal 31 Oktober 1966 di Pati.