Puisi: Hari Keempat Februari (Karya Ulfatin Ch.)

Puisi "Hari Keempat Februari" karya Ulfatin Ch. mengajak pembaca untuk merenungkan makna dan nilai dari kehancuran, serta untuk menggali kekuatan ...
Hari Keempat Februari

Hari ini tak ada lagi sajak
juga rindu yang memisah jarak
mengusung sunyi dalam sejarah
lalu perkabungan demi perkabungan

Setelah perang tak ada lagi harapan
menjadi jawaban!

1992

Analisis Puisi:

Puisi "Hari Keempat Februari" karya Ulfatin Ch. adalah sebuah karya yang memancarkan gambaran tentang kehancuran, kehilangan, dan keputusasaan, namun juga menawarkan sebuah refleksi tentang harapan yang mungkin terpendam di baliknya.

Kehilangan Sajak dan Rindu: Dalam pembuka puisi ini, penyair menyoroti kehancuran dan kehilangan, dengan menyatakan bahwa hari ini tidak ada lagi sajak dan rindu. Ini menciptakan gambaran tentang kesunyian dan kekosongan yang menghiasi hari tersebut, serta rasa kehilangan yang mendalam.

Sunyi dalam Sejarah: Penyair menyebutkan bahwa kekosongan ini mengusung sunyi dalam sejarah, menciptakan gambaran tentang kesedihan dan kehampaan yang terasa dalam aliran waktu yang terus berjalan.

Perkabungan demi Perkabungan: Penyair menggambarkan suasana yang terasa berat dengan menyebutkan perkabungan demi perkabungan. Hal ini menciptakan gambaran tentang suasana duka yang terus berlanjut dan mendalam, mungkin sebagai akibat dari kehilangan atau kehancuran yang dialami.

Kehilangan Harapan Setelah Perang: Puisi ini mencapai puncaknya dengan penyataan bahwa setelah perang, tidak ada lagi harapan yang menjadi jawaban. Ini menciptakan gambaran tentang keputusasaan dan kehampaan yang mungkin dirasakan di tengah-tengah konflik atau penderitaan.

Puisi "Hari Keempat Februari" karya Ulfatin Ch. adalah sebuah persembahan yang memilukan tentang kehancuran, kekosongan, dan keputusasaan. Namun, melalui kesedihan yang terasa, puisi ini juga menawarkan sebuah refleksi tentang keberanian untuk melihat harapan yang mungkin terpendam di tengah-tengah kegelapan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna dan nilai dari kehancuran, serta untuk menggali kekuatan untuk menemukan cahaya di dalam kegelapan.

Ulfatin Ch.
Puisi: Hari Keempat Februari
Karya: Ulfatin Ch.

Biodata Ulfatin Ch.:
  • Ulfatin Ch. lahir pada tanggal 31 Oktober 1966 di Pati.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Kanvas (1)Di atas kanvas dirimuseperti menulis nama yang telah matiBurung-burung gagak melepas sayapmemberi tandabahwa di sini telah terjadi penyesalanDengan jatuhnya kambojasemaki…
  • Dialog Musim (1)Dalam dialog ituaku seakan hanya musimmenghilang tenggelam dalam waktu dan mengabut di sisi jendelahanya musim yang berkatahanya waktu yang bicarakita di luarm…
  • Malam Renungandalam doa kumailbagi kawan-kawan Lingkaran DoaKami berjumpa di dalam masjidhujan baru saja selesaidan langit masih kelam warnaLampu yang pudarkami pandangi dengan nia…
  • Nyanyian EsokKemudian air matamu tak berbekas lagiia telah menjadi cahayabagi laut dan malam. Seperti merpatitelah merangkainya menjadi bunga di wajahmuKemudian saling menyapatenta…
  • Kutunggu KamuKutunggu kamudalam segelas kopi dan kecapiSebelum pagi nanti kuinginkan kepastiansebelum berlayar menyeberang harapanKutunggu kamuseperti panas di dalam minumanmenanti…
  • Menanam RinduDi sini tempat kitamenanam rindu Di tepi sungai dengan batu kecil dan arusnya kecilpohon-pohon melambai menyimpan jejakJalan setapak berliku menanjakjangan tingga…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.