Di Musim yang Lain, Aku Kembali
Setahun kujelajahi hutan ini
sepi belaka, tanpa penghuni
Lalu kubangun rumah dekat sungai
agar lebih mudah kukenali mata angin
dan aku tenang memandang bulan
Sesekali lewat angin
aku meniupkan tembang-tembang cinta
hingga aku tidur, dan ketika bangun
sudah kudapatkan mekar mawarku.
Embun itu jatuh dari kelopak mawar
dan aku pun berangkat mendekat senja
sebab tak bisa kuharap lagi bulan
di akhir musim ini
atau pun mata hari siap tenggelam
Dan ketika aku kembali di musim yang lain
kudapatkan hutan itu telah ramai
menjadi kota
dan di antara dataran yang dibelah sungai
telah terbangun jembatan
aku tak lupa rumahku, tapi di mana
1993
Sumber: Antologi Puisi Kota Terbayang (2017)
Analisis Puisi:
Puisi "Di Musim yang Lain, Aku Kembali" karya Ulfatin Ch. adalah sebuah karya yang menggambarkan perjalanan spiritual dan transformasi pribadi seseorang dalam menghadapi perubahan musim dan lingkungan sekitarnya.
Perjalanan dan Transformasi: Puisi ini dimulai dengan deskripsi tentang perjalanan fisik sang penulis melalui hutan yang sepi dan sunyi. Perjalanan ini mencerminkan perjalanan spiritual atau introspektif menuju pemahaman diri dan hubungannya dengan alam. Pembaca dapat melihat bahwa dalam keheningan hutan, sang penulis membangun rumah dekat sungai untuk lebih mengenal arah dan mengamati alam.
Ketenangan dan Koneksi dengan Alam: Dalam keheningan malam, sang penulis menemukan ketenangan dan kedamaian di bawah cahaya bulan. Dia merasakan koneksi yang mendalam dengan alam melalui sentuhan angin dan tembang-tembang cinta yang ditiupkan. Tidur di bawah langit yang tenang menggambarkan keintiman dengan alam dan proses refleksi yang mendalam.
Transformasi dan Perubahan Lingkungan: Namun, ketika sang penulis kembali di musim yang lain, dia menemukan bahwa hutan yang sepi telah berubah menjadi kota yang ramai. Perubahan ini mencerminkan perubahan lingkungan dan masyarakat yang terjadi seiring waktu. Sang penulis merasa kehilangan dan kebingungan, di mana rumahnya masih ada tetapi di tengah perubahan yang tak terhindarkan.
Kehilangan dan Kembali ke Rumah: Meskipun sang penulis merasa kehilangan di tengah perubahan yang terjadi, dia tidak melupakan rumahnya yang sepi di tengah hutan. Rumah tersebut tetap menjadi simbol kestabilan dan kedamaian dalam hidupnya. Meskipun di musim yang lain dia menemukan lingkungan yang berbeda, rumahnya tetap menjadi titik balik yang penting dalam perjalanannya.
Puisi "Di Musim yang Lain, Aku Kembali" karya Ulfatin Ch. adalah sebuah karya yang menggambarkan perjalanan spiritual dan transformasi pribadi seseorang dalam menghadapi perubahan musim dan lingkungan sekitarnya. Dengan menggunakan gambaran alam dan perubahan lingkungan, puisi ini mengeksplorasi tema perubahan, kehilangan, dan kembali ke akar-akar yang penting dalam hidup.
Karya: Ulfatin Ch.
Biodata Ulfatin Ch.:
- Ulfatin Ch. lahir pada tanggal 31 Oktober 1966 di Pati.