Dasar Sialan
Untuk kawan-kawan
yang masih saja belum merelakan
pernikahan sang mantan
Tak sengaja kulihat kau berkeliaran di linimasa
Penasaran aku klik profilmu dengan tergesa
Seketika anganku kembali ke masa masa
Dimana kita berdua memperjuangkan rasa
Dulu kita begitu muda, bodoh, dan berbahaya
Peduli setan dengan dunia, yang penting bahagia
Hingga suatu ketika kuhancurkan rasa percaya
Kau pun pergi sembari memaki "dasar buaya"
Tahun berlalu kita sudah lupa satu sama lain
Hingga hari ini algoritma menaruhmu di timeline
Waktu tidak mengubah cantikmu, bukan main
Membuat jantungku berdebar layaknya kafein
Kuputuskan untuk menyapamu di WhatsApp
Mengumpulkan keberanian untuk sok akrab
Kuketik 'Hai, apa kabar?' dengan penuh harap
'Dasar Sialan', ternyata suamimu yang menjawab
Catatan:
Diunggah di Youtube Fiersa Besari pada 19 Mei 2019.
Analisis Puisi:
Puisi "Dasar Sialan" karya Fiersa Besari menggambarkan perasaan nostalgia, kekecewaan, dan penyesalan dalam konteks hubungan yang telah berakhir. Dengan gaya yang lugas dan emosional, puisi ini menyampaikan pesan yang mengena tentang kerinduan akan masa lalu dan konsekuensi dari tindakan masa lalu.
Nostalgia atas Hubungan yang Berakhir: Puisi ini membawa pembaca kembali ke masa lalu di mana subjek puisi dan seseorang yang pernah dicintainya berjuang bersama untuk cinta. Bahasa yang dipilih, seperti "anganku kembali ke masa masa", menyoroti keinginan subjek untuk kembali ke momen-momen bahagia di masa lalu.
Penyesalan atas Kesalahan yang Dilakukan: Dengan pengakuan bahwa mereka "bodoh dan berbahaya" dalam hubungan tersebut, puisi ini mencerminkan penyesalan subjek atas tindakan atau keputusan yang dibuatnya yang kemudian menghancurkan rasa percaya di antara mereka berdua.
Kesedihan atas Kehilangan dan Kesimpulan yang Pahit: Puisi ini mencerminkan kesedihan dan kekecewaan subjek ketika mengetahui bahwa orang yang dicintainya telah melanjutkan hidup dengan orang lain. Pemilihan kata "Dasar Sialan" dalam jawaban suami orang tersebut menunjukkan perasaan marah dan kekecewaan subjek terhadap situasi tersebut.
Penutup dengan Kesan yang Menyayat Hati: Puisi ini ditutup dengan pengakuan bahwa subjek telah kehilangan kontak dengan orang yang dicintainya, dan bahwa waktu telah berubah tanpa meninggalkan jejak atas hubungan mereka. Hal ini menyiratkan kesedihan dan kesimpulan yang pahit atas akhir dari hubungan mereka.
Puisi "Dasar Sialan" tidak hanya menggambarkan perasaan cinta yang berakhir, tetapi juga mengingatkan pembaca akan pentingnya bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan yang dibuat dalam hubungan. Puisi ini juga mengingatkan bahwa terkadang, konsekuensi dari tindakan masa lalu dapat terasa hingga waktu yang jauh.
Karya: Fiersa Besari
Biodata Fiersa Besari:
- Fiersa Besari lahir pada tanggal 3 Maret 1984 di Bandung, Jawa Barat, Indonesia.