Cinta Berpaling
Cintaku yang hilang
sepuluh tahun tak berbilang
di hutan malang
Dan jika kukenang, sayang
jiwa pun ingin melayang
Maka, kubiarkan saja ia
singgah ke mana disuka
Ke selatan atau ke utara
sama saja
toh, tak berujung ia padaku
2012
Sumber: Kata Hujan (2013)
Analisis Puisi:
Puisi "Cinta Berpaling" karya Ulfatin Ch. adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perasaan kehilangan dan perjalanan hati yang terluka. Dalam analisis ini, kita akan mengeksplorasi berbagai aspek makna dan pesan yang terkandung di dalam puisi ini.
Perasaan Kehilangan: Puisi ini dibuka dengan pengakuan tentang kehilangan cinta yang telah terjadi selama sepuluh tahun. Kata-kata "Cintaku yang hilang" menggambarkan rasa kekosongan dan kesedihan yang dirasakan oleh pelaku puisi akibat kepergian cinta tersebut. Hutan malang di sini dapat diinterpretasikan sebagai metafora dari kesepian dan kegelapan yang dirasakan oleh subjek puisi.
Penerimaan dan Rela: Melalui baris-baris selanjutnya, pelaku puisi mengekspresikan penerimaan dan kesediaannya untuk melepaskan cintanya yang telah berpaling. Ungkapan "Maka, kubiarkan saja ia / singgah ke mana disuka" mencerminkan sikap yang rela dan menerima bahwa cinta tidak selalu berada di tempat yang diinginkan.
Penjelajahan Hati yang Terluka: Di baris terakhir, pelaku puisi mengungkapkan bahwa tidak peduli ke mana arah cinta tersebut berpaling, itu tidak akan kembali padanya. Ini mencerminkan perjalanan hati yang terluka dan kesadaran akan ketidakmungkinan untuk mendapatkan kembali apa yang telah hilang.
Kesetaraan Arah: Pada bagian "Ke selatan atau ke utara / sama saja," tergambar kesadaran akan ketidakberartian arah yang diambil oleh cinta yang telah berpaling. Hal ini menunjukkan bahwa pada akhirnya, tidak peduli arah yang diambil, cinta itu sendiri telah hilang dan tidak akan kembali.
Puisi "Cinta Berpaling" karya Ulfatin Ch. adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perjalanan hati yang terluka dan kesedihan akibat kehilangan cinta. Dengan penggunaan bahasa yang sederhana namun penuh makna, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan akan kompleksitas perasaan manusia dalam menghadapi kehilangan dan penerimaan akan kenyataan yang tidak dapat diubah.
Karya: Ulfatin Ch.
Biodata Ulfatin Ch.:
- Ulfatin Ch. lahir pada tanggal 31 Oktober 1966 di Pati.