Catatan Kecil Reformasi (1)
Jalanan sepi. Angin pun mlengos
terbentur batu-batu.
Kami berjalan berpapasan kereta manusia
yang pulang dan pergi, menghilang
dalam kelokan entah. Seperti peluit samar
terkantuk malam bersapa hujan
Jalanan sepi
mungkin suara sepatu itu
yang menggaduhkan
dan asap pembakaran siang tadi.
Jalanan sepi. Siapa lagi
terkapar hari ini
Catatan Kecil Reformasi (2)
Barangkali mereka para pemburu
yang biasa ke luar masuk hutan
dan pergi membawa senapan.
Barangkali gerimis kecil pagi hari
yang mengajak mereka turun ke jalan
memasuki rumah mewah dan toko
swalayan yang selama ini membikin buta
matanya.
Jangan bilang mereka senang
air matanya pun mengalir
memenuhi sungai negeri ini.
Jangan bilang mereka senang
karena darah pun menghitam
melukai setiap pori-pori kulitnya.
Barangkali mereka tak sempat bicara padamu
tapi peluru yang menembus jantungnya
telah bicara padamu
2000
Sumber: Nyanyian Alamanda (2003)
Analisis Puisi:
Puisi "Catatan Kecil Reformasi" karya Ulfatin Ch. menghadirkan gambaran yang kuat tentang suasana jalanan yang sepi dan perjuangan yang terjadi di baliknya.
Tema Perjuangan dan Reformasi: Puisi ini menggambarkan suasana jalanan yang sepi sebagai latar belakang untuk menggambarkan perjuangan dan reformasi yang terjadi di masyarakat. Penyair menyoroti ketidakadilan, kesulitan, dan penderitaan yang dialami oleh para pelaku reformasi, yang sering kali terjadi di lapisan masyarakat yang terpinggirkan.
Suasana Jalanan yang Sepi: Penyair berhasil menciptakan gambaran jalanan yang sepi dengan menggunakan gambaran fisik seperti angin yang mlengos, jalanan yang sepi dari aktivitas, dan suasana yang hening. Hal ini menimbulkan kesan kesepian dan kehampaan yang mungkin dirasakan oleh para pelaku reformasi dalam menjalani perjuangan mereka.
Gambaran Aktivitas dan Kesulitan: Dalam puisi ini, terdapat gambaran tentang aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh para pelaku reformasi, seperti pergi ke hutan atau turun ke jalan untuk memprotes. Namun, penyair juga menyoroti kesulitan dan risiko yang harus dihadapi oleh mereka, seperti menghadapi senjata dan kekerasan.
Penggunaan Bahasa yang Kuat: Penyair menggunakan bahasa yang kuat dan gambaran yang tajam untuk menggambarkan situasi dan perasaan yang dialami oleh para pelaku reformasi. Misalnya, penggunaan kata "peluru yang menembus jantungnya telah bicara padamu" menggambarkan keberanian dan pengorbanan yang dialami oleh para pelaku reformasi.
Kritik terhadap Ketidakadilan: Puisi ini juga mengandung kritik terhadap ketidakadilan dalam masyarakat, yang tercermin dari penggambaran kesulitan dan penderitaan yang dialami oleh para pelaku reformasi. Penyair menegaskan bahwa mereka tidaklah senang dengan kondisi yang mereka hadapi, namun mereka tetap bertahan dan berjuang.
Puisi "Catatan Kecil Reformasi" adalah sebuah puisi yang menggambarkan perjuangan dan penderitaan yang dialami oleh para pelaku reformasi dalam menghadapi ketidakadilan dalam masyarakat. Dengan menggunakan gambaran jalanan yang sepi dan bahasa yang kuat, penyair berhasil menyampaikan pesan tentang keteguhan hati dan pengorbanan yang dibutuhkan dalam perjuangan menuju reformasi.
Karya: Ulfatin Ch.
Biodata Ulfatin Ch.:
- Ulfatin Ch. lahir pada tanggal 31 Oktober 1966 di Pati.