Puisi: Bentala (Karya Fiersa Besari)

Puisi "Bentala" menggambarkan perasaan kehilangan yang mendalam dan konflik batin yang dirasakan penyair setelah kepergian sosok yang dicintainya.
Bentala

Bagiku, engkau adalah rangkuman alam raya
guru yang mengajariku tentang tawa dan luka
Mengajakku mengangkasa, lalu hilang seketika
sebelum kaki ini sempat menapak bentala

Sosokmu masih terasa hadir di sisi
dalam mimpi kau berjanji takkan pernah pergi
Lalu aku terbangun dengan setengah membenci
garis hidup yang tanpa peringatan terhenti

Mungkin bagimu terlalu kecil bumi kita
hingga mencari dunia yang lebih besar untuk berkelana
Kau berkata bahwa tanpamu hidup akan baik-baik saja
Namun, bolehkah sekali ini aku nelangsa?

Dan aku menabur bunga di atas pusaramu
Dan aku memunguti serpihan hati
Dan aku tersenyum menatap warisanmu
Dan engkau selalu yang terindah, kemarin, kini dan nanti


Catatan:
Diunggah di Youtube Fiersa Besari pada 10 Mei 2020.

Analisis Puisi:

Puisi "Bentala" karya Fiersa Besari adalah sebuah penghayatan akan kehilangan dan kenangan yang mendalam terhadap seseorang yang telah tiada.

Penggambaran Figur yang Berarti: Penyair menggambarkan sosok yang telah tiada sebagai "rangkuman alam raya" dan "guru yang mengajariku tentang tawa dan luka." Ini menunjukkan bahwa sosok tersebut memiliki dampak yang besar dalam kehidupan penyair, seperti alam semesta yang luas dan guru yang memberi pelajaran berharga tentang hidup.

Rasa Kehilangan yang Dalam: Penyair merasa kehilangan karena sosok yang dicintainya hilang sebelum sempat menapak "bentala." Istilah "bentala" mungkin merujuk pada suatu tempat yang jauh atau tak terjangkau, menciptakan kesan bahwa hubungan atau kesempatan bersama sosok tersebut tidak terwujud.

Konflik Batin: Meskipun sosok tersebut telah pergi, kehadirannya masih terasa dalam mimpi penyair. Ada rasa cinta yang kuat di sana, namun juga ada rasa kecewa dan kesedihan karena garis hidup yang terhenti tanpa peringatan.

Kesedihan dan Penerimaan: Penyair menggambarkan kesedihan dan rasa kehilangan, tetapi juga mencoba menerima kenyataan bahwa kehidupan harus dilanjutkan tanpa sosok yang dicintainya. Meskipun begitu, ada rasa kesepian dan kekosongan yang dirasakan penyair.

Penghormatan dan Kenangan: Puisi ini menggambarkan penghormatan kepada sosok yang telah tiada dengan menabur bunga di atas pusaranya dan memandangnya sebagai sesuatu yang indah. Kenangan akan sosok tersebut tetap hidup dan berharga bagi penyair.

Puisi "Bentala" menggambarkan perasaan kehilangan yang mendalam dan konflik batin yang dirasakan penyair setelah kepergian sosok yang dicintainya. Meskipun menyiratkan kesedihan, puisi ini juga mencerminkan penghormatan dan kenangan yang indah terhadap sosok yang telah tiada. Dengan bahasa yang mengalir dan gambaran yang kuat, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang nilai kehidupan dan arti cinta yang abadi.

Fiersa Besari
Puisi: Bentala
Karya: Fiersa Besari

Biodata Fiersa Besari:
  • Fiersa Besari lahir pada tanggal 3 Maret 1984 di Bandung, Jawa Barat, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.