Puisi: Awal Mula Cinta (Karya Okto Son)

Puisi "Awal Mula Cinta" karya Okto Son menggambarkan penciptaan dan pertemuan pertama antara laki-laki dan perempuan, atau dalam istilah Ibrani, ...
Awal Mula Cinta

Ia kelihatannya seperti terbius
Ia tertidur nyenyak
Tak merasakan apa-apa
Namun tsela-nya hilang satu 

        Tak tahu bagaimana hilangnya
        Hanya merasakan sesuatu yang hilang dari dirinya

Ia terbangun
Ia melihat
Ada dia yang sepadan dengannya

        Matanya terbuka lebar
        Mulutnya mengeluarkan suara
        I………….
        S…………
        H…………
        A…………
        H…………

Dia yang sepadan juga
Mengeluarkan suara
I……………
S……………
H…………..

        Ia mengenal dia yang sepadan itu dengan sebutan ISHAH yang keluar dari mulutnya pertama kali
        Dia yang sepadan itu mengenal ia dengan ISH yang keluar dari mulutnya pertama kali
        ISHAH tak dapat dipisahkan dari ISH
        Pengenalan pertama Ia dan Dia dalam dunia cinta

2024

Catatan:
Tsela = (Bahasa Ibrani) Rusuk 
ISHAH = (Bahasa Ibrani) Perempuan
ISH = (Bahasa Ibrani) Laki-laki

Analisis Puisi:

Puisi "Awal Mula Cinta" karya Okto Son adalah sebuah narasi puitis yang menggambarkan penciptaan dan pertemuan pertama antara laki-laki dan perempuan, atau dalam istilah Ibrani, ISH dan ISHAH. Puisi ini mengangkat tema asal-usul cinta, kesepadanan, dan saling melengkapi antara laki-laki dan perempuan dengan penggunaan simbolik bahasa Ibrani yang mendalam.

Kesadaran akan Kehilangan

Puisi ini dimulai dengan gambaran seorang tokoh yang "terbius" dan "tertidur nyenyak". Keadaan ini melambangkan ketidaksadaran dan ketenangan sebelum peristiwa penting terjadi. "Namun tsela-nya hilang satu" merujuk pada kisah penciptaan dalam Kitab Kejadian, di mana Tuhan mengambil salah satu rusuk (tsela) Adam untuk menciptakan Hawa. Hilangnya salah satu rusuk tanpa disadari menggambarkan bahwa proses penciptaan perempuan terjadi secara ajaib dan tanpa rasa sakit.

Kesadaran dan Pengenalan

Ketika tokoh tersebut terbangun dan melihat "dia yang sepadan dengannya", terjadi momen pengenalan pertama. Pembukaan mata dan keluarnya kata-kata "I... S... H... A... H..." menandakan kesadaran dan pengakuan akan keberadaan perempuan (ISHAH). Proses ini melambangkan kebangkitan kesadaran manusia akan cinta dan hubungan.

Dialog Pertama

Interaksi pertama antara ISH dan ISHAH adalah pengenalan melalui suara. Kedua tokoh tersebut mengidentifikasi satu sama lain dengan istilah yang berasal dari diri mereka sendiri. "Ia mengenal dia yang sepadan itu dengan sebutan ISHAH yang keluar dari mulutnya pertama kali" dan "Dia yang sepadan itu mengenal ia dengan ISH yang keluar dari mulutnya pertama kali" menunjukkan bahwa nama-nama ini bukan hanya identitas tetapi juga ekspresi cinta dan pengakuan mutual. Hal ini menunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan saling melengkapi dan tak terpisahkan.

Kesepadanan dan Cinta

Tema utama dalam puisi ini adalah kesepadanan dan cinta. ISHAH (perempuan) diciptakan dari ISH (laki-laki), menunjukkan bahwa keduanya berasal dari satu sumber yang sama dan dirancang untuk saling melengkapi. "ISHAH tak dapat dipisahkan dari ISH" menegaskan bahwa cinta sejati adalah tentang kesatuan dan saling ketergantungan.

Simbolisme dalam Bahasa Ibrani

Penggunaan istilah Ibrani seperti tsela (rusuk), ISH (laki-laki), dan ISHAH (perempuan) memberikan kedalaman teologis dan filosofis pada puisi ini. Dalam tradisi Ibrani, ISH dan ISHAH tidak hanya merujuk pada laki-laki dan perempuan tetapi juga mengekspresikan esensi hubungan mereka yang sakral dan abadi.

Puisi "Awal Mula Cinta" karya Okto Son adalah refleksi puitis yang indah tentang penciptaan, kesadaran, dan pengenalan cinta antara laki-laki dan perempuan. Dengan menggunakan simbolisme dari bahasa Ibrani, puisi ini menggambarkan hubungan yang mendalam dan tak terpisahkan antara ISH dan ISHAH. Melalui narasi ini, Okto Son menunjukkan bahwa cinta sejati adalah tentang pengenalan, kesepadanan, dan kesatuan yang abadi.

Okto Son
Puisi: Awal Mula Cinta
Karya: Okto Son

Biodata Okto Son:
  • Oktovianus Son saat ini aktif sebagai mahasiswa di Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana, Malang.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Tak Ada Apa-ApaTak ada apa-apaAku hanya mengharapkanMatahari jatuh pada matamuYang selalu saja malam dan basahTak ada apa-apaAku hanya merapal semoga penuh imanBiar semangat selalu…
  • Putaran AmbisiDegup jantung menghempas ke seluruh tubuhMemanaskan tujuan tiap kali tak sejalanLuapkan ambisi seisi tubuhYang menggoncang ruang putaranDerai langkah terus berjalanDi…
  • Ungkapan Rindusepotong kisah darimumembayang kabardari hatidari pikiranyang membentuk sebuah waktu2024Analisis Puisi:Puisi "Ungkapan Rindu" karya Kliwon Mansi adalah sebuah karya y…
  • Pengakuan CintaCinta bukan sembarang kataRangkaian lima huruf mengandung maknaMenyentuh kalbuBerikan warna pada kehidupanPengakuan cinta terhadap lawan jenisPetir menyambar, kataka…
  • Rindupada semayam bintang di langit malamaku melihat wajahmu tergambarsarayu menyapaku mesraseperti yang kau lakoni dulumelukis harsa dalam sejenakrindu itu pekatsepekat dewangga p…
  • Demi TuhanDemi TuhanAku sudah bertahun-tahun menjelma dendam tak terlampiaskan pada kenangan-kenanganAku bersedia menjadi luka yang sewaktu-waktu menjadi goresan dari darah-darah y…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.