Aku Menunggu
Aku menunggumu
sampai detik itu berlalu
sampai habis waktu
Tak ada kabar
berkisar dalam sasar
tak ada
Hanya memar
di dada mengejar
2012
Analisis Puisi:
Puisi "Aku Menunggu" karya Ulfatin Ch. adalah sebuah ungkapan tentang kesabaran dan kesetiaan dalam menantikan seseorang yang sangat penting dalam kehidupan seseorang.
Ekspresi Kesabaran dan Kehadiran Waktu: Puisi ini dibuka dengan ungkapan "Aku menunggumu sampai detik itu berlalu, sampai habis waktu." Ungkapan ini menunjukkan kesabaran yang dalam dalam menunggu seseorang, bahkan sampai batas waktu yang tak terhingga. Penekanan pada kata "detik" dan "habis waktu" menegaskan bahwa penantian ini mungkin berlangsung begitu lama, bahkan hingga ke akhir hidup.
Rasa Rindu dan Ketidakpastian: Di bait kedua, "Tak ada kabar berkisar dalam sasar, tak ada," penyair mengekspresikan rasa rindu dan kegelisahan yang mendalam karena tidak ada kabar atau informasi yang datang dari orang yang ditunggu-tunggu. Kata-kata ini menciptakan gambaran tentang perasaan yang terombang-ambing dan kebingungan dalam menunggu.
Dampak Emosional dari Penantian: Baris terakhir, "Hanya memar di dada mengejar," menyiratkan dampak emosional dari penantian yang panjang dan tak pasti. Kata "memar" mungkin merujuk pada luka emosional atau kehampaan yang dirasakan karena penantian yang tidak berujung-ujung. Ini menciptakan gambaran tentang kesedihan dan kekosongan yang dirasakan oleh orang yang menunggu.
Puisi "Aku Menunggu" karya Ulfatin Ch. adalah sebuah ungkapan tentang kesabaran dan kesetiaan dalam menantikan seseorang yang sangat penting dalam kehidupan seseorang. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana namun mendalam, penyair berhasil menyampaikan rasa rindu, kegelisahan, dan kesedihan yang melingkupi pengalaman menunggu.
Karya: Ulfatin Ch.
Biodata Ulfatin Ch.:
- Ulfatin Ch. lahir pada tanggal 31 Oktober 1966 di Pati.