Aku Mendaki
Aku mendaki tak sampai-sampai
seperti ketam merangkak
tak sampai pantai.
Di jendela yang terlihat
cuma angin
tak seperti bayangku pada pelangi
Aku mendaki tak sampai
dzikirku melambai
menaiki bukit dan lembah terbakar
asapnya mengeras di lembar
sajadah tak sampai
2000
Sumber: Nyanyian Alamanda (2003)
Analisis Puisi:
Puisi "Aku Mendaki" karya Ulfatin Ch. adalah sebuah karya yang singkat namun mengandung makna mendalam tentang perjalanan spiritual dan pencarian makna hidup.
Perjalanan Spiritual: Puisi ini menggambarkan sebuah perjalanan spiritual atau pencarian makna hidup yang dilakukan oleh pelaku puisi. Metafora "mendaki" digunakan untuk melambangkan proses perjalanan menuju kedalaman batin atau kesadaran diri yang lebih dalam. Namun, pelaku puisi merasa bahwa perjalanan ini tidak pernah mencapai puncak yang diinginkan, menunjukkan betapa sulitnya perjalanan rohani ini.
Ketidakpastian dan Keputusasaan: Dalam bait pertama, pelaku puisi menyatakan bahwa ia "mendaki tak sampai-sampai", menunjukkan ketidakpastian dan keputusasaan dalam pencariannya. Ia merasa seperti "ketam merangkak", lambat dan tidak pasti dalam langkah-langkahnya. Hal ini mencerminkan perasaan frustasi dan kebingungan dalam menghadapi perjalanan hidup yang sulit dan penuh tantangan.
Keindahan Alam dan Kesunyian: Meskipun menggambarkan perjuangan yang sulit, puisi ini juga menampilkan keindahan alam dalam deskripsi tentang "jendela yang terlihat" dan "angin". Namun, keindahan alam ini kontras dengan kesunyian dan ketidakmampuan pelaku puisi untuk merasakan kehadirannya dengan sepenuh hati.
Kehadiran Spiritual: Dzikir yang melambai dan sajadah yang tak sampai mencerminkan upaya pelaku puisi untuk mencapai kedekatan dengan yang Maha Kuasa melalui ibadah. Namun, ia merasa bahwa upayanya masih belum mencapai tujuan yang diharapkan, dan ia terus berjuang untuk menemukan makna dan tujuan dalam hidupnya.
Puisi "Aku Mendaki" adalah penggambaran yang kuat tentang perjalanan spiritual dan pencarian makna hidup yang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian. Melalui penggunaan metafora alam dan keadaan batin, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang arti sejati dari pencarian diri dan perjalanan rohani dalam hidup.
Karya: Ulfatin Ch.
Biodata Ulfatin Ch.:
- Ulfatin Ch. lahir pada tanggal 31 Oktober 1966 di Pati.