Menjadi Penjual Es Ciduk di Bulan Ramadan

Es Ciduk adalah salah satu bentuk usaha berjualan berbagai jenis minuman dingin dengan cara penyajiannya yang unik.

Es Ciduk adalah salah satu bentuk usaha berjualan berbagai jenis minuman dingin dengan cara penyajiannya yang unik. Penyajian Es Ciduk ini dengan cara mendisplay berbagai jenis minuman yang diwadahkan pada toples bening berukuran besar. Cara melayani pembeli juga unik, dengan cara diciduk menggunakan gayung kecil dan dikemas pada cup gelas. Hal ini yang menjadikan nama Es Ciduk muncul. Biasanya penjual Es Ciduk hanya berjualan di bulan Ramadan saja dan sudah menjadi jualan khas bulan Ramadan.

Saya memiliki pengalaman seru dan melelahkan serta menyedihkan ketik saya membantu kakak saya yang berjualan Es Ciduk di bulan Ramadan kemarin. Kakak saya yang berpartner atau bekerja sama dengan temannya membuka 10 stand jualan Es Ciduk.

Sebelum mulai berjualan pada bulan Ramadan persiapan dilakukan jauh-jauh hari dari mulai cari alat-alat, bahan dan perlengkapan, serta menentukan lokasi berjualan. Seminggu sebelum hari pertama Ramadan saya ikut membantu mencari alat-alat yang dibutuhkan dan mencoba resep-resep minuman es yang menarik. Karena saya masih ada kegiatan perkuliahan selama Ramadan, saya hanya bisa membantu berjualan di hari libur.

Karena ini pertama kalinya berjualan Es Ciduk, seminggu pertama berjualan masih menyesuaikan sistem kerja supaya lebih efektif dari cara melayani pembeli sampai cara produksi berbagai jenis minuman.

Es Ciduk

Iya, produksi sendiri mulai dari Es Buah, Es Kuwut, Es Cincau, Es Kopyor dan berbagai rasa lainnya. Awal-awal memang mengalami kesulitan dari cari bahan bahan sulit dicari dan harga yang melambung tinggi. Tetapi setelah masuk minggu kedua sudah mulai menemukan cara kerja yang efektifnya.

Tapi namanya berjualan pasti ada ruginya apalagi yang dijual tidak bisa bertahan lama dan harus habis satu hari jika tidak habis ya risikonya akan rugi. Hujan pada sore hari atau pada jam-jam mendekati waktu berbuka puasa adalah kabar buruk bagi para pedagang makanan dan minuman di bulan Ramadan karena jika hujan pembeli akan berkurang.

Pernah suatu hari kakak saya tidak jadi jualan karena hujan sangat deras padahal semua minuman telah siap dijual. Akhirnya mau tidak mau untuk menjaga kualitas produk semua minuman dibagikan secara gratis dan dibuang.

Setiap pagi sehabis sahur tim produksi sudah mulai membuat jeli, memotong buah-buahan dan menyiapkan bahan-bahan lainnya. Saya kebagian tugas memeras jeruk nipis untuk bahan Es Kuwut. Sehari bisa lebih dari 10 kilo jeruk untuk diperas. Tangan saya sampai perih karena terkena air jeruk tetapi rasa perih akan hilang jika menerima kabar bahwa semua Es habis terjual.

Sampai pada hari-hari terakhir sebelum Ramadan, produksi Es Ciduk semakin meningkat sampai tidak terpikirkan untuk membeli baju baru karena sibuk dengan kegiatan ini. Walaupun saya hanya membantu tapi ini merupakan pengalaman yang seru. Pengalaman ini menjadikan saya pelajaran yang penting akan semangat demi mendapatkan sesuatu yang diinginkan. 

Sebenarnya berjualan musiman seperti ini memiliki hasil yang menjanjikan jika dikelola secara benar. Karena selama Ramadan banyak pasar kaget yang dibuka dan dapat menjadi peluang usaha bagi siapa saja. Kita juga harus pintar melihat peluang usaha jika ingin sukses.

Penulis: Ahmad Maulana

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.