Duka Menyelimuti Kemeriahan: Tetangga Berpulang di Momen Lebaran

Hari lebaran, yang seharusnya saya dan keluarga gunakan untuk mengunjungi sanak saudara untuk silaturahmi ke rumah-rumah dan bermaaf-maafan menjadi ..

Lebaran, momen penuh sukacita dan keakraban, tahun ini terasa berbeda dari bagi seluruh warga di kampung saya. Di tengah gagap gempita perayaan, duka menyelimuti di rumah tetangga saya. Kabar duka datang di pagi hari setelah sholat idul fitri telah selesai dilaksanakan, tetangga tercinta saya dan warga di kampung, Mbah Marijan, telah menghembuskan nafas terakhirnya.

Mbah Marijan, selaku tetangga saya adalah sosok yang terkadang menjaga toko kelontong milik anaknya. Walaupun, memiliki kekurangan dalam indra pendengarannya. Mbah Marijan yang saya kenal adalah seorang yang ramah dan penuh energik. Kepergiannya yang mendadak meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan meninggalkan kenangan kecil bagi saya yang sering membeli di toko kelontong ketika Mbah Marijan menjaganya.

Pada waktu kejadian itu, di pagi hari setelah terlaksananya sholat idul fitri, keluarga saya tengah berkumpul dan makan opor spesial buatan ibu dan kakak saya, bersama saudara yang satu kampung dengan saya. Ketika tengah asiknya menyantap hidangan opor bersama, salah satu tetangga saya datang menghampiri bapak. Kedatangannya cukup tergesa-gesa dan saya lihat dari mimik wajahnya pun tersirat kesedihan yang ditutupi, tetangga saya kemudian mengabari bapak saya selaku takmir masjid di kampung untuk mengumumkan kematian melalui mikrofon masjid.

Mendengar kabar duka, bapak dan ibu saya langsung datang menghampiri ke rumah tetangga saya, bapak membantu memandikan jenazah dan ibu membantu mempersiapkan keperluan kematian. Pada saat itu juga kejadian lain tak terduga terdengar dari ibu saya, Ketika membantu untuk mempersiapkan keperluan ibu saya mengalami kecelakaan jatuh dari motor. Sebenarnya ibu saya tidak terlalu parah lukanya karena ibu posisi sedang dibonceng, tetapi yang memboncengkan ibu saya yang terluka cukup parah dan berakhir dibawa ke klinik terdekat untuk diperiksa.

Hari lebaran, yang seharusnya saya dan keluarga gunakan untuk mengunjungi sanak saudara untuk silaturahmi ke rumah-rumah dan bermaaf-maafan menjadi terhenti sementara. Bukan hanya keluarga saya, namun seluruh keluarga di kampung saya terhenti demi berbondong-bondong membantu keluarga yang ditinggalkan oleh Mbah Marijan. Acara halal bi halal besar dengan persiapan tratak dan sound besar milik salah satu tetangga saya pun terpaksa dihentikan demi menjaga kenyamanan bersama.

Meskipun suasana lebaran diwarnai akan kesedihan, yang saya lihat dikejadian keluarga dari Bapak Yatno anak dari Mbah Marijan berusaha tegar dan ikhlas. Mereka mengenang Mbah Marijan dengan penuh kasih saying dan doa. Lebaran tahun ini juga menjadi pengingat akan di balik sebuah momen kebahagiaan, kesedihan selalu bisa datang tanpa terduga.

Kepergian Mbah Marijan, menjadi pelajaran berharga bagi saya dan seluruh warga di kampung. Lebaran tahun ini mengajarkan saya arti dari pentingnya saling menjaga dan menghargai satu sama lain dari bermasyarakat. Karena tak pernah ada yang tahu kapan waktu dapat memisahkan saya dengan orang yang saya sayangi.

Meskipun lebaran tahun ini terasa berbeda bagi saya dan warga di kampung, kami tetap bersukur atas kebersamaan dan kenangan indah yang pernah saya dan warga dikampung alami bersam Mbah Marijan. Kepergian dari Mbah Marijan memang meninggalkan lubang hati bagi keluarganya, namun kenangan indahnya akan selalu hidup dalam memori keluarga yang ditinggalkan.

Duka Menyelimuti Kemeriahan

Lebaran tahun ini menjadi momen penuh makna bagi saya, keluarga yang ditinggalkan, dan seluh warga di kampung di tengah duka kesedihan, terlebih bagi saya karena saya belajar tentang arti pentingnya rasa syukur, kebersamaaan, dan cinta kasih. Kepergian Mbah Marijan selaku tetangga saya menjadi pengingat bahwa hidup adalah anugerah yang harus dijalani dengan penuh makna dan kasih sayang.

Biodata Penulis:

Alfiyatu Mahdiyah lahir pada tanggal 29 Oktober 2004 di Klaten.

© Sepenuhnya. All rights reserved.