Yang Menggali Tubuhmu
yang menggali tubuhmu adalah waktu
diputar musim dalam napas rindu
siapa yang membangun rumah
di dalam masa silam, yang panjang gelisah
di aliran darah, urat saraf yang memencar
cahaya kekekalan yang memancar
yang menanam jejakmu adalah luka
di garis batas antara lalai dan sangsai samsara
siapa yang membuka pintu diam-diam
ketika senja masih menjadi warna pucat, hitam
di gerak angin yang berembus, daun-daun
yang berbilang luruh di antara gigil embun
: kau masih menggali dan menanam jejak dalam tubuh.
November, 2017
Sumber: Ideologi Ibu dan Baju yang Koyak (2018)
Analisis Puisi:
Puisi "Yang Menggali Tubuhmu" karya Irawan Sandhya Wiraatmaja menghadirkan gambaran-gambaran yang kuat dan mendalam tentang waktu, memori, dan jejak yang tertanam dalam tubuh manusia.
Waktu sebagai Penggali Tubuh: Penyair menggunakan metafora waktu sebagai entitas yang menggali tubuh manusia. Waktu digambarkan sebagai kekuatan yang meresapi kehidupan manusia, mengukir jejak-jejak yang abadi dalam batin dan fisik seseorang. Hal ini mencerminkan perasaan akan kerentanan dan ketidakpastian yang terkait dengan perjalanan hidup.
Hubungan antara Waktu dan Memori: Puisi ini menyoroti hubungan erat antara waktu dan memori. Penyair merujuk pada masa silam yang panjang gelisah, yang terus-menerus menghadirkan kenangan yang tak terlupakan. Jejak-jejak dalam tubuh dipandang sebagai manifestasi fisik dari memori yang mendalam, yang terus menghantui dan membentuk identitas seseorang.
Tema tentang Luka dan Sangsara: Melalui penggambaran luka sebagai penanam jejak dalam tubuh, puisi ini mengungkapkan tema tentang penderitaan dan kesengsaraan manusia. Luka-luka emosional dan fisik menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman manusia, membentuk karakter dan memengaruhi perjalanan hidup seseorang.
Pencarian Identitas dan Makna: Penyair menghadirkan gambaran tentang proses pencarian identitas dan makna dalam kehidupan manusia. Melalui metafora menggali dan menanam jejak dalam tubuh, puisi ini mencerminkan perjalanan introspektif seseorang untuk memahami diri sendiri dan tujuan hidupnya di tengah arus waktu yang tak terelakkan.
Bahasa yang Simbolis dan Padat: Puisi ini menggunakan bahasa yang simbolis dan padat untuk menyampaikan pesan-pesan yang mendalam. Setiap baris dipenuhi dengan makna yang mendalam dan memicu refleksi tentang eksistensi manusia, hubungan dengan waktu, dan perjalanan spiritual.
Puisi "Yang Menggali Tubuhmu" karya Irawan Sandhya Wiraatmaja adalah sebuah karya yang penuh dengan makna dan refleksi. Melalui penggunaan metafora yang kuat dan bahasa yang simbolis, puisi ini menggambarkan hubungan yang kompleks antara waktu, memori, luka, dan pencarian makna dalam kehidupan manusia.
Karya: Irawan Sandhya Wiraatmaja
Biodata Irawan Sandhya Wiraatmaja:
- Irawan Sandhya Wiraatmaja adalah nama pena dari Dr. Mustari Irawan, M.P.A.
- Mustari Irawan lahir pada tanggal 21 Juni 1959 di Jakarta.