Analisis Puisi:
Puisi "Yang Kami Minta Hanyalah" karya Taufiq Ismail menggambarkan aspirasi dan harapan masyarakat terhadap pembangunan infrastruktur yang mampu menyelesaikan masalah-masalah yang mereka hadapi, terutama terkait dengan air dan irigasi.
Tuntutan Pembangunan Bendungan: Penyair dengan tegas menyampaikan tuntutan masyarakat akan pembangunan sebuah bendungan sebagai solusi bagi masalah-masalah yang mereka alami, seperti musim kemarau yang panjang dan bahaya banjir yang sering terjadi. Bendungan diharapkan menjadi penawar dan tangkal terhadap kedua masalah tersebut.
Perlambangan Air sebagai Kehidupan dan Ancaman: Air dalam puisi ini diangkat sebagai lambang kehidupan yang memberi dan merampas. Air yang mengalir dari langit ke langit menggambarkan siklus alam yang tak terelakkan, namun juga membawa bencana jika tidak dikelola dengan baik. Ancaman banjir dan musim kemarau menjadi cerminan dari keterbatasan manusia dalam menghadapi alam.
Harapan yang Sederhana: Meskipun tuntutan masyarakat terhadap pembangunan bendungan terdengar sederhana, namun hal tersebut sangatlah penting bagi mereka. Mereka tidak meminta sesuatu yang mewah atau berlebihan, hanya sebuah bendungan yang dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka akan air bersih dan irigasi untuk pertanian.
Pemenuhan Kebutuhan Infrastruktur: Penyair menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur yang memadai, seperti bendungan, sebagai bagian dari pembangunan negara. Dengan meminta kiriman kapur dan semen serta melibatkan insinyur ahli, penyair menekankan pentingnya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan infrastruktur yang memadai.
Pemanggilan Pemerintah: Puisi ini juga dapat dipandang sebagai sebuah panggilan kepada pemerintah untuk bertindak. Penyair secara implisit meminta pemerintah untuk mendengarkan dan merespons aspirasi masyarakat akan pembangunan bendungan sebagai solusi atas masalah-masalah yang mereka hadapi.
Penggunaan Bahasa dan Imaji: Taufiq Ismail menggunakan bahasa yang sederhana namun penuh dengan imaji yang kuat untuk menggambarkan keadaan masyarakat dan aspirasi mereka. Imaji tentang air, bendungan, dan kondisi lingkungan menambah kedalaman dan kekuatan pesan dalam puisi ini.
Pesan dan Makna: Melalui puisi ini, Taufiq Ismail menyampaikan pesan tentang pentingnya pembangunan infrastruktur yang memadai bagi kesejahteraan masyarakat. Puisi ini juga menjadi pengingat akan tanggung jawab pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan menjaga lingkungan alam.
Puisi "Yang Kami Minta Hanyalah" karya Taufiq Ismail merupakan sebuah penggambaran yang sederhana namun kuat tentang harapan dan aspirasi masyarakat terhadap pembangunan infrastruktur, khususnya pembangunan bendungan. Melalui bahasa yang lugas dan imaji yang kuat, penyair berhasil menyampaikan pesan tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dan tanggung jawab pemerintah dalam membangun negara yang lebih baik.
Karya: Taufiq Ismail
Biodata Taufiq Ismail:
- Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
- Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.