Puisi: Pulang (Karya Dewi Musdalifah)

Puisi "Pulang" karya Dewi Musdalifah menggambarkan rasa kedamaian, keheningan, dan pemahaman akan siklus kehidupan yang fana.
Pulang

Aku pulang pada semesta
Kembali ke danau hijau

Tangan mawar
Mata matahari
Rambut melati
Tubuh pohon jati

Jangan cemas
Sudah tiba waktu
Membesuk muasal
Tempat menanam benih
Dan menziarahi yang tumbuh

Jika malam dikunjungi bulan
Ada senyumku di situ
Jika matahari sunset
Ada redup matamu

Kita saling memeluk
Dalam siklus hidup yang fana
Kita bersama pulang
Di gerbang kasih
Kita berpisah

Analisis Puisi:

Puisi "Pulang" karya Dewi Musdalifah adalah sebuah ungkapan yang mendalam tentang perjalanan spiritual seseorang kembali ke akar-akarnya, ke semesta yang membentuk dan menghidupi dirinya. Melalui bahasa yang sederhana namun puitis, penulis berhasil mengekspresikan perasaan kedamaian, keheningan, dan pemahaman akan siklus kehidupan.

Kembali ke Akar: Dalam pembukaan puisi, penulis menyatakan "Aku pulang pada semesta, Kembali ke danau hijau", menunjukkan bahwa ada perasaan kembali ke sumber kehidupan, ke alam semesta yang luas dan alamiah. Ini mencerminkan kerinduan akan keaslian dan kedamaian yang ditemukan dalam hubungan dengan alam dan alam semesta.

Simbolisme Alam: Puisi ini penuh dengan simbolisme alam, di mana penulis menggambarkan berbagai unsur alam seperti tangan mawar, mata matahari, rambut melati, dan tubuh pohon jati. Simbol-simbol alam ini mungkin mewakili keindahan dan kekuatan alam yang ada di sekitar kita, serta hubungan yang erat antara manusia dan alam.

Kehadiran dalam Keheningan: Penulis menggambarkan pertemuan di antara keheningan malam dan kecerahan matahari terbenam. Ini menunjukkan bahwa kehadiran seseorang di alam semesta bukanlah sesuatu yang statis, tetapi terhubung dengan perubahan dan siklus alam. Juga, kehadiran seseorang tidak hanya terlihat dalam momen-momen kecerahan, tetapi juga dalam keheningan dan kesunyian.

Siklus Hidup yang Fana: Puisi ini juga mencerminkan pemahaman akan siklus kehidupan yang sementara dan fana. Penulis menegaskan bahwa dalam siklus hidup ini, kita saling memeluk dan bersama-sama kembali ke akar kita. Ini mencerminkan pemahaman akan keterhubungan semua makhluk hidup dan kesadaran akan kematian sebagai bagian dari siklus kehidupan.

Pemisahan dengan Damai: Meskipun puisi ini menggambarkan pulang ke semesta dan bersatunya dengan alam semesta, namun penulis juga mengakui bahwa ada pemisahan. Namun, pemisahan ini digambarkan dengan damai di "gerbang kasih". Ini mungkin menggambarkan pemahaman akan siklus kelahiran dan kematian, serta penerimaan akan perubahan dan perpisahan.

Dengan demikian, "Pulang" karya Dewi Musdalifah adalah sebuah puisi yang mengeksplorasi tema perjalanan spiritual kembali ke akar-akar kita dalam alam semesta. Melalui penggunaan bahasa yang sederhana namun puitis, penulis menggambarkan rasa kedamaian, keheningan, dan pemahaman akan siklus kehidupan yang fana.

Dewi Musdalifah
Puisi: Pulang
Karya: Dewi Musdalifah

Biodata Dewi Musdalifah:
  • Dewi Musdalifah lahir pada tanggal 23 Juni 1974 di Gresik.
© Sepenuhnya. All rights reserved.