Perjalanan Tikus
Batu coklat itu menandai lorong-lorong
Menuju warung tempatmu mencari berita
Dalam segelas teh, secangkir kopi dan kue
Yang dihidangkan sehangat mentari
Tak ada kelalaian terjadi
Suap demi suap caramu mengunyah rasa
Manis, gurih asin, dan getir yang berkesan
Dalam bayang-bayang meja yang memanjang
Tempat selera dipertaruhkan
Untuk menjatuhkan kemenangan semu
Dari kebutuhan waktu yang terus mengalir
Diantara papan catur, hitam dan putih
Semakin asyik, siapapun ikut bermain
Berhadap-hadapan sekaligus bertatapan
Dalam irama kehidupan, genap, ganjil
Dipersilahkan
Gresik, 2010
Analisis Puisi:
Puisi "Perjalanan Tikus" karya Lenon Machali menggambarkan sebuah perjalanan menuju warung tempat seorang individu mencari berita dan pengalaman hidup.
Metafora dan Simbolisme Tempat: Warung dalam puisi ini menjadi metafora untuk kehidupan sehari-hari. Tempat ini tidak hanya sebagai tempat untuk mencari berita, tetapi juga melambangkan pengalaman hidup yang penuh warna dan beragam rasa. Batu coklat yang menandai lorong-lorong menjadi simbol perjalanan hidup yang penuh dengan pilihan dan arah yang berbeda.
Sensasi dan Pengalaman Sensoris: Penyair menggambarkan pengalaman sensoris dalam warung tersebut dengan sangat hidup. Segelas teh, secangkir kopi, dan kue yang dihidangkan sehangat mentari membawa pembaca untuk merasakan suasana hangat dan ramah di warung tersebut. Penggunaan kata-kata seperti "manis, gurih asin, dan getir" menggambarkan keragaman pengalaman dan emosi yang dirasakan di tempat tersebut.
Permainan Hidup dan Kesenangan yang Sederhana: Puisi ini juga menyampaikan pesan tentang permainan hidup dan kesenangan yang sederhana. Papan catur yang disebutkan dalam puisi dapat diinterpretasikan sebagai permainan kehidupan yang diwarnai oleh pilihan-pilihan yang harus diambil. Di tempat ini, orang-orang berhadapan dan bertatapan, mencerminkan dinamika hubungan antarmanusia dalam kehidupan sehari-hari.
Penghargaan terhadap Kehidupan Sehari-hari: Melalui puisi ini, Lenon Machali memberikan penghargaan terhadap kehidupan sehari-hari yang seringkali dianggap biasa-biasa saja. Ia menghadirkan keindahan dan keberagaman dalam pengalaman yang sederhana seperti mencari berita di sebuah warung, menunjukkan bahwa kehidupan memiliki nilai yang dalam meskipun terlihat biasa.
Kehadiran Manusia dalam Dinamika Alam: Puisi ini juga menyoroti kehadiran manusia dalam dinamika alam. Mentari, batu coklat, dan pohon yang tidak disebutkan secara eksplisit namun tersirat melalui suasana warung tersebut, menunjukkan bagaimana manusia hidup berdampingan dengan alam dan bagaimana alam mempengaruhi pengalaman manusia.
Secara keseluruhan, "Perjalanan Tikus" adalah sebuah puisi yang menghadirkan keindahan dalam pengalaman hidup sehari-hari, menggambarkan keberagaman, permainan hidup, dan penghargaan terhadap kehidupan yang sederhana namun berarti.
Karya: Lenon Machali
Biodata Lenon Machali:
- Lenon Machali lahir pada tanggal 13 Maret 1953 di Gresik.
- Lenon Machali meninggal dunia pada Juli 2016.