Puisi: Perjalanan Ilalang (Karya Gde Artawan)

Puisi "Perjalanan Ilalang" melukiskan perjalanan spiritual dan emosional seorang individu melalui gambaran ilalang, jalan, dan kehidupan sehari-hari.
Perjalanan Ilalang

kusisir jalan ini
melintasi barisan ilalang pagar betis
        doa-doa
merambat turun perjalanan dari pohon dahaga
yan dipancangkan angin hulu
melalui anak-anak kerabat ang dider
        kelaparan di pucuk-pucuk tanah
tempat anak sungai berebahan
mengecup kemesraan sobekan langit
selalu saja,
        aku kehilangan kesempatan menitipkan luka
        pada kata yang mencair oleh panas matahari
        yang menyembul dari erangan lumpur dukaku
dengan kesetiaan air mata telah kupasrahkan tubuh
jadi jembatan gantung berpagar betis angin semadi
biar kehidupan masa silam meniti lengkung bianglala
jembatan tidak sekadar menjadi pelengkap semesta
tapi jadi laskar biar benda langit mengucur jatuh
dalam keliaran nafas cintaku

kusisir jalan ini
di tengah kebimbangan pagar betis gunjingan semak-semak
bukit ilalang yang berserah diri padaku
menjadi ranjang bambu pelaminan terbuka
tempat gugusan bintang
mencair dalam dekapanku

Analisis Puisi:

Puisi "Perjalanan Ilalang" karya Gde Artawan adalah sebuah karya sastra yang melukiskan perjalanan spiritual dan emosional seorang individu melalui gambaran ilalang, jalan, dan kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan gambaran alam dan perenungan pribadi, penyair menggambarkan tema-tema seperti perjalanan hidup, kehilangan, harapan, dan kesetiaan.

Gambaran Alam dan Perjalanan Hidup: Penyair menggambarkan perjalanan fisik dan spiritual melalui gambaran jalan, ilalang, dan bukit. Jalan yang dilalui menjadi metafora bagi perjalanan hidup, sementara ilalang mewakili kebimbangan dan ketidakpastian dalam menjalani perjalanan tersebut. Bukit ilalang yang berserah diri padanya menjadi simbol penerimaan dan pengorbanan dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Keberanian dan Kesetiaan: Penyair menunjukkan keberanian dan kesetiaan dalam menghadapi perjalanan hidup yang penuh dengan kesulitan dan tantangan. Meskipun mengalami kehilangan dan penderitaan, penyair tetap setia dan teguh dalam perjalanannya, seperti jembatan gantung yang menjadi simbol kekuatan dan ketabahan.

Hubungan dengan Alam dan Keindahan Alam: Puisi ini juga menyoroti hubungan yang dalam antara manusia dan alam. Penyair menggambarkan alam sebagai teman setia dan saksi perjalanan hidupnya, sementara keindahan alam menjadi sumber inspirasi dan ketenangan dalam menghadapi kesulitan.

Makna Spiritual dan Emosional: Puisi "Perjalanan Ilalang" juga mengandung makna spiritual dan emosional yang mendalam. Melalui perenungan pribadi, penyair mencari makna dan tujuan dalam perjalanan hidupnya, serta mengekspresikan perasaan cinta dan harapan yang mendalam terhadap kehidupan dan alam semesta.

Puisi "Perjalanan Ilalang" adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perjalanan fisik dan spiritual seorang individu melalui gambaran alam dan perenungan pribadi. Dengan menggunakan bahasa yang kaya dan imajinatif, penyair berhasil menyampaikan pesan tentang keberanian, kesetiaan, hubungan manusia dengan alam, serta makna spiritual dan emosional dalam menghadapi perjalanan hidup yang penuh dengan tantangan dan keindahan.

Puisi
Puisi: Perjalanan Ilalang
Karya: Gde Artawan

Biodata Gde Artawan:
  • Gde Artawan lahir pada tanggal 20 Fébruari 1959 di Buléléng, Bali.
© Sepenuhnya. All rights reserved.