Puisi: Pemuda (Karya Mustofa Bisri)

Puisi "Pemuda" karya Mustofa Bisri adalah sebuah seruan kepada generasi muda Indonesia untuk mencintai dan bangga terhadap negara mereka sendiri.
Pemuda

Wahai para pemuda Indonesia,
Banggalah dengan Indonesia kalian!
Jangan rendah diri!
Jangan menganggap semua yang dari luar lebih baik.

Negeri kalian paling indah dan subur.
Kebanyakan warganya orang-orang paling ramah.
Pemahaman keagamaan kebanyakan umatnya, paling otentik.

Paling kaya sumber alamnya.
Paling kaya ragam budayanya.
Paling... dan paling...
Termasuk Jamaah hajinya paling tertib di dunia.

Jangan terkecoh dengan segelintir orang
Atau kelompok yang rendah diri dan rendah budi
Yang tega melecehkan dan merusak negerinya sendiri.

Jangan terkecoh oleh mereka yang tersilaukan 'keindahan palsu' dari luar.
Mereka yang meremehkan dan berlagak asing di negeri sendiri.

Lawan!
Lawanlah mereka dengan kasih sayang,
Dengan akhlak nabi-nabi!
Allah memberkahi kalian...


Analisis Puisi:
Puisi "Pemuda" karya Mustofa Bisri adalah sebuah seruan kepada generasi muda Indonesia untuk mencintai dan bangga terhadap negara mereka sendiri.

Patriotisme dan Kebanggaan Nasional: Puisi ini menciptakan suasana yang penuh dengan semangat patriotisme dan kebanggaan terhadap Indonesia. Penyair memuji keindahan alam, kekayaan budaya, dan keramahan masyarakat Indonesia, serta menegaskan bahwa negara mereka adalah yang terbaik di dunia.

Penolakan Terhadap Inferioritas: Penyair menolak pandangan inferioritas yang mungkin dimiliki oleh beberapa pemuda terhadap negara mereka sendiri. Mereka dipanggil untuk tidak merendahkan diri atau memandang rendah segala sesuatu yang berasal dari dalam negeri. Hal ini mencerminkan semangat untuk menolak stereotip negatif dan untuk merasa bangga dengan identitas mereka sebagai bangsa Indonesia.

Kritik Terhadap Pemahaman yang Tidak Otentik: Puisi ini juga menyuarakan kritik terhadap pemahaman yang tidak otentik tentang keindahan dan kekayaan yang ada di luar negeri. Penyair menyerukan agar pemuda tidak tergoda oleh gambaran palsu tentang kehidupan di luar negeri, dan sebaliknya, untuk menghargai dan mencintai kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia.

Panggilan untuk Bertindak dengan Kasih Sayang dan Akhlak: Meskipun puisi ini menegaskan bahwa pemuda harus "melawan" orang-orang yang merusak negeri mereka, panggilan untuk bertindak dilakukan dengan kasih sayang dan akhlak yang baik. Hal ini menekankan pentingnya menanggapi tantangan dengan kearifan dan kelembutan, sejalan dengan ajaran agama dan nilai-nilai kemanusiaan.

Dorongan untuk Berbuat Baik: Akhir dari puisi ini memberikan dorongan kepada pemuda untuk bertindak dengan berkah dan restu dari Tuhan. Ini menciptakan nada yang optimis dan membangkitkan semangat bahwa dengan kekuatan kasih sayang dan kebijaksanaan, mereka dapat membawa perubahan yang positif bagi negara mereka.

Dengan demikian, puisi "Pemuda" adalah sebuah puisi yang membangkitkan semangat patriotisme, menolak inferioritas, dan menekankan pentingnya bertindak dengan kasih sayang dan akhlak yang baik dalam membangun bangsa. Ini adalah seruan kepada pemuda Indonesia untuk mencintai dan berjuang untuk negara mereka dengan bangga dan penuh keyakinan.

Mustofa Bisri
Puisi: Pemuda
Karya: Mustofa Bisri (Gus Mus)

Biodata Mustofa Bisri:
  • Dr. (H.C.) K.H. Ahmad Mustofa Bisri (sering disapa Gus Mus) lahir pada anggal 10 Agustus 1944 di Rembang. Ia adalah seorang penyair yang cukup produktif yang sudah menerbitkan banyak buku.
  • Selain menulis puisi, Gus Mus juga menulis cerpen dan esai-esai keagamaan. Budayawan yang satu ini juga merupakan seorang penerjemah yang handal.
  • Gus Mus adalah seorang kiai yang memiliki banyak profesi, termasuk pelukis kaligrafi dan bahkan terlibat dalam dunia politik.
© Sepenuhnya. All rights reserved.