Notasi Musik Klasik
not-not berlirik itu adalah hutan yang terbakar
pelan-pelan di antara rambut yang rapuh
dimakan terik dan cahaya matahari
melepaskan sayap-sayap burung
dari sarang yang terusir, dan kelepaknya
menjadi lelah: kau masih di situ dengan mata
yang berair, menahan kepedihan dan nyeri
tak bisa mengembalikan ilalang dan pepohonan
menjadi kebeningan yang mengalir
sebagai muara menuju laut berombak riak kecil
meneduhkan rumah anak-anak yang menuliskan
kesenyapan sebagai sebuah kecintaan: sepi dan hari-hari
not-not itu adalah sebuah musik yang dimainkan
jari jemari kecil bersama nyeri kepedihan
dan kau masih duduk termangu
memetik bunga dan kegelisahan, membilang diri
Jakarta, 11 September 2016
Sumber: Giang Menulis Sungai, Kata-Kata Menjadi Batu (2017)
Analisis Puisi:
Puisi "Notasi Musik Klasik" karya Irawan Sandhya Wiraatmaja adalah sebuah karya yang memadukan elemen alam, musik, dan refleksi pribadi.
Metafora Alam dan Musik: Puisi ini menggambarkan notasi musik klasik sebagai hutan yang terbakar, menghadirkan gambaran visual yang kuat dan metaforis. Metafora ini menciptakan hubungan antara alam yang terbakar dengan keadaan emosional yang tercermin dalam musik klasik.
Perasaan Kehilangan dan Kesedihan: Dalam puisi ini, terdapat penggambaran tentang kehilangan dan kesedihan yang mendalam. Kata-kata seperti "rumah yang terusir" dan "mata yang berair, menahan kepedihan dan nyeri" menciptakan suasana yang melankolis dan penuh dengan emosi.
Keindahan dan Keterikatan dengan Alam: Meskipun puisi ini menggambarkan kehancuran alam dan emosi yang berat, terdapat juga keindahan dalam penggambarannya. Bahkan dalam kepedihan, ada keindahan yang terpancar dari gambaran alam yang dihadirkan.
Hubungan dengan Musik dan Kegelisahan Pribadi: Notasi musik klasik digambarkan sebagai sebuah musik yang dimainkan dengan jari-jari kecil bersama dengan nyeri dan kepedihan. Hal ini menggambarkan hubungan antara musik dan kehidupan, serta bagaimana musik dapat menjadi cerminan dari perasaan dalam diri.
Refleksi Pribadi dan Kontemplasi: Puisi ini juga menggambarkan refleksi pribadi dan kontemplasi tentang kehidupan dan alam. Dengan mencatat kegelisahan dan perasaan yang mendalam, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang makna hidup dan hubungannya dengan alam dan musik.
Puisi "Notasi Musik Klasik" karya Irawan Sandhya Wiraatmaja adalah sebuah karya yang memadukan gambaran alam, musik, dan refleksi pribadi. Dengan penggunaan bahasa yang kaya dan imajinatif, puisi ini menghadirkan suasana yang melankolis namun juga penuh dengan keindahan. Melalui metafora dan kontemplasi yang mendalam, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang hubungan antara manusia, alam, dan musik.
Karya: Irawan Sandhya Wiraatmaja
Biodata Irawan Sandhya Wiraatmaja:
- Irawan Sandhya Wiraatmaja adalah nama pena dari Dr. Mustari Irawan, M.P.A.
- Mustari Irawan lahir pada tanggal 21 Juni 1959 di Jakarta.